[2] Talk

1K 212 40
                                    

Bianca merebahkan tubuh mungilnya di atas tempat tidurnya. Dia terlihat gusar karena masih teringat kejadian sore tadi. Mungkin esok dia tidak bisa lagi melihat sorotan mata yang biasa berisi kilauan cahaya yang membuatnya terpana. Sosok yang walaupun agak pendiam tetapi berhasil membuat seorang Bianca yang terkesan cuek menjadi sangat peduli dengan apapun yang dilakukannya.

Bianca kembali teringat saat pertama kalinya Calum bicara padanya. Kala itu ia sedang terkantuk disaat pelajaran matematika berlangsung. Saat Bianca setengah terpejam, tiba-tiba seseorang melemparinya kertas yang sudah di bentuk sedemikian seperti bola. Bianca kaget setengah berteriak. Semua mata tertuju padanya. Bahkan Mr. Smith pun menegurnya yang saat itu membuat dirinya menjadi sorotan puluhan pasang mata di kelasnya. Bianca menatap orang yang membuatnya malu kala itu. Dan orangnya adalah Calum. Calum berbisik padanya bahwa tidak seharusnya dia tidur saat Mr. Smith sedang mengajar.

Entah setiap mengingat kejadian itu, Bianca selalu tak bisa menahan senyum bodohnya. Mulai hari itu, Bianca merasa kalau dia jatuh cinta pada seorang Calum Hood.

===
"Silahkan, ini sudah jadi."

Bianca tersenyum sambil menatap hasil foto yang baru saja tercetak. Terasa hangat di telapak tangannya saat ia memegang satu demi satu lembar foto itu.

"Hasil fotomu semakin hari semakin bagus saja. Dan setiap kali kamu kesini selalu kamu mencetak foto-foto dia. Siapa dia?" Tanya Mr. Rawley penasaran.

Dia adalah paman Bianca yang sekaligus seorang fotografer yang memiliki tempat studio foto. Banyak hal yang sudah Bianca pelajari darinya.

"Kamu suka ya sama dia?" Goda Mr. Rawley.

Bianca tak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya. Segera ia merapihkan lembar demi lembar foto lalu memasukkannya ke dalam plastik bening. Masih dengan semburat senyum di wajahnya, Bianca memberikan beberapa lembar uang pada pamannya. Sebelum melangkah keluar, Bianca membalikkan badannya lalu berkata, "Aku suka motret dia karena dia itu sangat aesthetic!" Bianca tertawa dan segera menutup pintu studio pamannya.

===
"Biancaaa!" teriakan itu menghentikan langkah kaki tak sabaran Bianca saat meniti anak tangga menuju kamarnya. Seorang laki-laki berperawakan lebih tinggi darinya muncul dari balik sofa. Ekspresi wajahnya tampak heran seraya memegang kaset dvd. Dan Bianca sudah sangat tau itu film apa.

Dasar raja bokep.
.

A/n: Hmm siapa laki-laki yang memanggil Bianca? Hmmmm.

-des

Photograph ▪ cth [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang