Chapter Eleven

383 97 8
                                    

I love you more than there are stars in the sky and fish in the sea.
-Nicholas Sparks

***


Hari ini adalah hari yang sangat dinantikan oleh Daniel. Ia sangat bersemangat karena hari ini ia akan menyatakan cintanya kepada seseorang yang sangat ia dambakan. Tepatnya, ia akan menyatakan cintanya di salah satu arena permainan di Jungle Land.

Ia sudah mempersiapkan dirinya matang-matang agar nanti ia tak gugup ketika menyatakannya. "Semoga hari ini jadi hari yang paling membahagiakan dalam hidup gue," ucap Daniel.

Daniel sudah sampai di Rumah Rena, tepat pukul jam 6 pagi. Ia datang ke Rumah Rena bersama mobil jazz-nya yang berwarna merah.

Daniel turun dari mobilnya dan berdiri di depan pintu Rumah Rena lalu ia mengetuk pintunya sambil mengucapkan salam. Tak lama, Rena membukakan pintunya. Tak disangka, ketika Daniel melihat ke arah Rena dan Rena melihat ke arah Daniel, warna pakaian dia pakai mereka sama. Yaitu, biru dongker.

Rena dan Daniel sama sama terkejut karena sejujurnya mereka tidak janjian untuk sama-sama memakai kaos berwarna biru dongker. "Warna baju kita samaan," ucap Daniel. "Jangan-jangan kita jodoh?"

Sontak, Rena langsung menutup kembali pintunya rapat-rapat. Daniel yang melihatnya langsung tertawa dan meminta Rena membukakan pintunya.

Rena membukakan kembali pintunya, lalu Daniel tersenyum ke arahnya. Rena terdiam. "Ngambek?" Tanya Daniel kepadanya. Rena hanya menekkukkan wajahnya, lalu Daniel tersenyum kembali dan menepuk puncak kepala Rena.

"Ayuk berangkat!" Ajak Daniel kepadanya. Rena mengangguk dan langsung mengikuti Daniel ke arah mobilnya.

***

Perjalanan mereka ke tempat tujuan bisa mencapai 2 jam. Supaya tidak bosan, Daniel mengajak Rena bercakap-cakap. Tetapi, tiba-tiba mata Rena terasa sangat berat karena semalam ia harus begadang. Spontan Rena tertidur di mobil Daniel.

Daniel yang tadinya sedang membahas tentang Vito yang tobat menjadi tukang gombal bersama Rena, tiba-tiba terdiam ketika melihat ke arah Rena yang sedang terlelap di jok sampingnya. "Pantesan gue ngomong, dia gak jawab, ditinggal tidur gua," ucap Daniel kepada dirinya sendiri.

Rena menggeliatkan badannya dalam keadaan tertidur, lalu Daniel mengelus-elus puncak kepala Rena untuk memberikan rasa nyaman pada Rena.

Setelah itu, Daniel fokus menyetir kembali. Ketika ia melihat ke arah depan, ia langsung mengeremkan mobilnya secara mendadak.

Ternyata, ia hampir saja menabrak sebuah tiang listrik. Karena ia mengerem mendadak, Rena terlempar ke depan. Tetapi dengan sigap, Daniel langsung menahan badan Rena. Rena hampir terbangun dari tidurnya dan mencari posisi yang enak kembali dalam keadaan tertidur.

Dengan tak sengaja, tiba-tiba Rena menggenggam tangan Daniel yang berada dia sampingnya. Daniel mendadak kaget ketika tangannya berada di genggaman Rena. Perlahan, Rena melepas genggamannya tetapi Daniel malah mempererat genggamannya. "Rena, rena. Lo melet gue kali ya?" Gumam Daniel.

***

Tak terasa mereka sudah sampai di tempar tujuannya, tetapi Rena masih tertidur pulas dan tangannya masih berada di genggaman tangan Daniel. Daniel tak tega membangunkan Rena tetapi ia tetap harus membangunkannya.

"Rena, bangun udah sampai," ucap Daniel sambil mengelus-elus pipi Rena dengan tangan satunya lagi. Rena sempat membuka sedikit matanya dan langsung menutupnya kembali.

"Rena, bangun udah sampai, mau gak jadi main?" Tanya Daniel sambil mengusap-usap rambut Rena yang sangat lembut. Rena mulai terbangun dari tidurnya. "Udah sampe? Kenapa gue ga dibangunin?" Tanya Rena.

"Dari tadi gue udah bangunin lo, tapi lo gak bangun-bangun," ucap Daniel. "Hampir aja mau gue cium."

Rena membuka matanya lebar-lebar lalu menatap sinis ke arah Daniel. Rena belum tersadar jika tangganya masih tergenggam erat oleh Daniel. "Ren, seneng banget ya megang tangan gue," ledek Daniel.

Seketika Rena melihat ke arah tangannya yang tergenggam, ia pun tersadar dan langsung melepas genggaman tangannya. Daniel pun tertawa ketika melihat reaksi kaget Rena. "Lo lucu kalau lagi kaget," kata Daniel. "Yuk, keluar. Mau sampe kapan di dalam sini terus?"

"Lah ayuk keluar, tapi pintunya aja masih ke kunci."

Ternyata Daniel lupa membuka kunci mobilnya. "Eh lupa, maaf."

Lalu, mereka keluar dari mobil dan berjalan ke tempat membeli tiket masuk. Sesampainya di depan loket, Daniel langsung membeli 2 tiket masuk untuk mereka berdua.

Ketika mereka mulai masuk ke Jungle Land, tiba-tiba telepon Rena berdering.

To be continue...

» April 7th 2016

StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang