Chapter Fourteen

426 65 28
                                    

Pasti ada perasaan cemburu
ketika melihat seseorang yang kau cintai
terlihat sangat bahagia
bila bersama orang lain

***

Ketika Rena sedang asyik bercanda, tiba-tiba ia terpeleset dan dengan sigap seseorang menangkap tubuhnya yang nyaris mencium tanah. Tangan kanan orang itu menahan tubuh Rena yang mungil. Lalu terjadi insiden tatap-menatap antara Rena dengannya.


Ekhem

Terdengar suara batuk yang dibuat-buat oleh seseorang, membuat Rena bangkit dari pelukan laki-laki tersebut.

"Aduh, Rena makanya kalau jalan hati-hati."

Ternyata yang menangkap tubuh Rena ialah Bondan yang tadi sedang bercanda tawa dengannya. Untung saja Bondan segera menangkapnya, kalau tidak, koleksi tato Rena akan bertambah di kakinya yang mulus itu.

Daniel yang melihat kejadian itu merasa cemburu dengannya. Ia tak bisa berbicara sepatah kata pun. Sebenarnya ia ingin mengatakan kepada Rena kalau ia cemburu dengannya, tetapi apa daya status Daniel dengan Rena hanyalah sebatas sahabat dan ia hanya bisa menjadi pemuja rahasia Rena.

"Anjir, Rena gue diambil setan," batin Daniel sambil mendegus kesal, ia mengepalkan kedua telapak tangannya.

Jika tadi ia yang berada didekat Rena, pasti ia yang menangkap tubuh Rena, bukan Bondan.

Kalau saja tidak ada Bondan dan Kak Fian, pasti ia dengan Rena sudah layaknya seperti orang pacaran. Bergandengan tangan, merangkul satu sama lain, bercanda tawa bersama dan melakukan hal-hal yang wajar dilakukan anak remaja ketika berpacaran. Walaupun itu semua hanya imajinasi Daniel saja.

Sebetulnya Daniel mulai membenci Bondan, karena menurutnya, Bondan adalah makhluk astral yang diberi wahyu oleh dukun beranak untuk merusak hubungannya dengan Rena. Sepertinya usaha Daniel kali ini tak berjalan begitu lancar, selancar jalan tol.

Eh, salah, jalan tol aja kadang-kadang masih suka gak lancar, alias macet.

Rena, Daniel, Kak Fian dan Bondan sudah berada di wahana bumper car. Mereka memilih bumper car-nya sendiri-sendiri. Tetapi, Rena tidak kebagian karena bumper car-nya terbatas. Dengan terpaksa, ia harus naik berdua dengan Daniel.

Daniel senang karena Rena satu bumper car dengannya, tetapi wajah Rena terlihat kurang senang. Daniel menyadari perilaku Rena itu. "Lo gak seneng ya main sama gue?" Tanya Daniel formalitas.

Rena menghela napas panjangnya dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Alasan Rena terlihat kurang senang, sebenarnya karena ia ingin mengemudikan bumper car, sementara alat kemudi sudah diambil alih oleh Daniel. Tetapi, demi kebagiaan wanita yang ia sayangi itu, ia rela membiarkan Rena yang mengemudikannya. Mereka pun bertukar posisi sebelum permainannya dimulai.

Teeet!

Bunyi bel yang menandakan permainan dimulai pun sudah terdengar. Rena mulai menginjak pedal agar bumper car-nya berjalan. Target pertamanya adalah bumper car yang dikendarai Kak Fian, fokus Rena hanya tertuju padanya. Kemana Kak Fian melaju, ia mengikutinya. Jarak antara bumper car yang dikendarai Rena dengan Kak Fian hampir dekat, lalu Rena menginjak pedal lebih dalam untuk mempercepat lajunya. Sementara Daniel yang berada di sampingnya, hanya memandang wajah Rena yang lucu ketika sedang serius bermain.

StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang