.
.
.Cihiit.
Luca berhentiin motornya tepat di depan gerbang rumah keluarga gue.
Gue menghela napas, trus turun dari motor dengan sedikit berat hati.
"Nggak seru ih .." gumam gue kesel bercampur sedih. Cepet banget rasanya.
Luca ngeliatin gue sambil senyum tipis, trus ngelus-ngelus kepala gue. "Cuma 7 hari kok."
"Itu seminggu." cetus gue langsung manyun. Luca hanya terkikik dan kembali menatap gue.
Nggak mau tatap-tatapan lama sama Luca, langsung gue peluk dirinya yang masih duduk diatas motor. Cukup lama, dan erat.
"Cepet selesai ya." suruhku sambil cemberut sedih, "Harus naik podium juga jangan lupa .."
Luca terkikik trus ngelus-ngelus kepala gue, "Iya, iya. Kamu juga jangan sedih gitu dong. Cuma 7 hari kok, gak lama itu ..."
"Masalahnya, aku belum ngerasain semua yang dirasain orang pacaran .."
Dan Luca terdiam. Dia pun ngelepasin pelukan gue dan bilang "Tenang. Setelah semua ini selesai, kita bisa ngabisin waktu berdua kok. Liburanmu masih lama kan selesainya?"
Gue baru inget. Liburan.
"Udah, jangan sedih gitu dong. Makin cantik tau."
"Dih, apaan coba."
"Eciee ... merah tuh pipinya."
"A masa??" gue langsung meraba pipi gue yang rasanya hangat gitu. Gue tengok ke kaca spion dan bener aja. Agak merah. Hell no ..
Luca pun ketawa ngelihat tingkah gue.
"Ya udah, masuk gih."
Gue tetep diem, sambil terus menatap Luca yang tersenyum dan berlalu menjauh dengan motornya. Dari sini gue melambaikan tangan dengan pelan.
"Hemm ... dari mana aja lo?"
"Buset, kaget gue Cam. Ternyata elo. Huh." gue pun berjalan masuk ke rumah dengan gontai.
"Tragis banget ya adegan barusan." ledeknya sambil melipat tangan di dada dan geleng-gelengin kepala.
Kepala gue manggut-manggut, "bentar lagi ceweknya sekarat deh tuh X("
Camila ngikik sambil terus ngikutin gue naik tangga, "lo seriusan udah jadian sama dia?"
"Pacaran maksud lo?"
"Dang! Seriusan lo pacaran sama Luca? Waow ... cucok deh bo' .." Camila heboh sendiri, "Btw lo kemana aja kemarin? Berduaan yaa?? Gila lo Bel. Enak bener dapet kesempatan begitu."
"Iya, iya .." kata gue males, "sana deh ah, ribut banget lo. Kerja kek sana!"
"Baru aja pulang neng .."
"Sebenernya sih gue mau pulang kemarin. Mau jejong sama Andrea. Tapi dapetnya tiket tadi subuh. Eh, taunya dia lagi sibuk."
"Semuanya pada sibuk ternyata, bukan cuma Luca." gumam gue.
"Karena mereka ada race beberapa hari lagi." kata Cam, "Cuma Andrea, Luca, Vale sama Balda aja sih. Oh, si Franco juga kayaknya."
"Trus besok lo mau dateng ke akademi?"
"Enggak bisa. Ada pemotretan." jawabnya dengan wajah sedih, "Lagian kalo ke akademi juga gak bisa ketemu mereka."
Gue natap Camila dengan tatapan maksudnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Amnesia
Подростковая литератураGue jatuh cinta sama Luca, adik tiri pria yang gue idolakan. Dia ngajarin gue banyak hal yang gak pernah gue pelajari sebelumnya. Dan disaat akan menjalin hubungan serius dengannya, ada beberapa hal yang meresahkan gue. Peraturan, Rossi, Silvia, dan...