15th

1.3K 162 10
                                    

Hari-hari Seulgi diwarnai oleh Kai yang selalu datang ke manapun ia berada, tapi tak hari ini, Kai meninggalkannya di tengah kencan setelah mendapat telpon. Ia ditugaskan.

Seulgi menunggu di dalam kamarnya, menunggu kabar dari Kai.

Hari ini harusnya ia menghabiskan waktu bersama, karena kemarin hubungannya sudah resmi, mereka sudah menjadi sepasang kekasih. Tetapi ia malah dilanda kekhawatiran.

Ia memandangi bulan dan berdoa akan keselamatan Kai dan semua tentara yang bertugas bersamanya. Ia juga berharap jika Kai bisa pulang sebelum ia berangkat ke Jeju untuk bertemu dengan orang tuanya. Ia tak tahu, hatinya sedikit aneh saat melihat Kai pergi meninggalkannya, seperti ia tak akan melihatnya lagi dalam waktu yang cukup lama.

Jujur saat ini, Kai yang berada di sisi lain merasakan hal yang sama ia merasakan kalau itu terakhir kalinya ia akan melihat Seulgi. Ada perasaan aneh semenjak mereka meninggalkan taman di dekat pelabuhan itu.

Kai duduk di atas kasurnya sambil merapikan seragamnya. Sampai sebuah telpon masuk ke telpon genggamnya. Nama Seulgi terpajang disana. Kai tersenyum melihat itu.

"Hei." Jawabnya lembut.

"Kau baik-baik saja?"

"Tentu saja, misi ini hampir selesai, aku akan segera pulang." Balas Kai.

"Jongin." Pangil Seulgi pelan.

"Apa kau sudah pulang saat aku pergi ke Jeju?" Lanjutnya.

"Kapan kau berangkat?" Tanyanya.

"3 minggu lagi."

"Tentu saja, tunggu aku." Balasnya.

Kenapa ia merasa aneh, kenapa hatinya tak enak saat Seulgi menyebut Jeju.

"Kau pergi ke Jeju dengan apa?" Tanya Kai.

"Kapal laut." Seulgi menjawab pelan.

"Hei, aku merindukanmu."

"Kenapa begitu tiba-tiba? Kau baru saja meninggalkan ku selama 5 jam." Seulgi tertawa kecil, hal itu membawa senyuman ke wajah Jongin.

"Bukankah aku sudah pernah mengatakan kalau aku mudah merindukan wanita cantik?" Kai tertawa.

"Kau ini, kau berada di medan perang tapi masih saja bersantai sedangkan aku disini mengkhawatirkanmu setengah mati." Kata Seulgi.

Kai tertawa lagi, "Aku akan baik-baik saja Seulgi. Kau tahu itu kan? Aku berjanji akan segera pulang, kau juga harus berjanji padaku."

"Apa?"

"Berjanjilah padaku, saat aku pulang nanti kau harus menghabiskan waktumu bersamaku."

Seulgi tampak menghembuskan nafas panjang sebelum bisa menjawab ucapan Jongin. "Kembalilah lebih dulu, kita akan menbicarakannya nanti."

"Kumohon."

Setelah jeda yang cukup lama, Seulgi menjawabnya. "Aku berjanji."

"Aku menyanyangimu." Ujar Jongin.

"Aku tak menyukaimu." Canda Seulgi.

"Aku juga menyukaimu." Balas Jongin.

Jongin membawa ponselnya dan kembali mengumpulkan benda kotak itu ke pusat. Di lain tempat, Seulgi berusaha tidur dan tak memikirkan hal buruk yang mungkin bisa terjadi.

One Of These Nights | SEULKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang