Ruang makan di kapal ini begitu ramai, kebanyakan dari mereka adalah anak anak sekolah menengah keatas. Mereka terlihat bahagia.
Seulgi diam dan tersenyum kecil, anak anak itu mengingatkannya pada masa SMAnya.
Suasana yang ramai menyebabkan ia tak dapat mendengar dering ponselnya. Sedari tadi ponsel itu berdering dan menunjukan nama Jongin di layarnya.
Sudah tengah malam tapi ia masih saja memandangi lautan lepas, menikmati udara menyentuhnya lembut, suasana hatinya tenang tapi tak karuan disaat bersamaan.
Dan sekarang ia tahu kenapa perasaan tak karuan itu tiba tiba muncul, ia merasakan guncangan terjadi diatas kapal. ia seketika melihat ke arah kabin dan menemukan sang nahkoda kapal keluar dan melihat ke sisi kapal.
Di lain tempat, Jongin masih saja terduduk di ruang tamu, memegang ponselnya berharap ada balasan dari Seulgi. Chanyeol sudah berulang kali membujuknya untuk segera ke kamarnya dan beristirahat, tapi Jongin tetap keras kepala, ia berdiam terduduk di atas sofa.
"Jongin, aku yakin dia akan mengabari besok pagi ketika ia sudah berlabuh. Percayalah padaku." Ucap Chanyeol.
"Tidak, hyung. Aku masih mau menunggu, perasaanku tak enak soal ini semua." Balas Jongin, sekali lagi ia mencoba menghubungi Seulgi. Dengan menatap bunga yang ia berikan pada Seulgi beberapa minggu lalu, ia sempat mempertanyakan kenapa bunga itu bahkan tak pernah layu sampai saat ini. Kini bagi Jongin bunga itu satu satunya yang mengatakan kalau Seulgi masih bersamanya, ntah sejak kapan ia memiliki pemikiran seperti itu. Itu terjadi begitu saja.
Tanpa ia sadari, gelas yang ada diatas meja tersenggol olehnya dan jatuh menjadi kepingan kecil.
"Hyung kumohon bantu aku menghubungi Seulgi." Pinta Jongin, hatinya benar benar tak enak.
Chanyeol hanya mengangguk sebelum menelpon perusahan kapal yang Seulgi naiki.
Jongin pun terus menerus menelpon Seulgi tapi tak ada balasan.
"Seulgi, Kumohon angkat."
Nomor yang and-
"TIDAK, INI TIDAK BENAR." Jongin segera mematikan telponnya dan mencobanya sekali lagi tapi hasilnya masih sama, telponnya disambungkan ke kotak suara.
"Jongin, tenanglah. Kita tunggu sampai pagi ini ok?" Chanyeol coba menenangkannya.
Walau hatinya tak kunjung tenang, ia akhirnya menuruti perkataan Chanyeol. Ia menaruh ponselnya dan berdoa kepada Tuhan supaya ia bisa bertemu dengan Seulgi lagi, atau setidaknya mendengar suaranya dari telpon.
Ia berdoa agar pagi ini akan menjadi hari yang indah dengan mendengar suara Indah Seulgi besok pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Of These Nights | SEULKAI
Fanfiction"Malam seperti ini mengingatkanku padamu"