All My Love is Mr. Wu
Oh ya, aku ubah summarynya soalnya salah sih wkwkwkwk. Seharusnya tiga tahun kemudian bukan lima tahun kemudian *kelamaan* aku harap sih kalian ngga terlalu memusingkan soal summary lol
.
.
.
.
.
Tao sangat baik padakku, setelah aku bangun dia membuatkanku bubur kesukaanku, Tao masih ingat ternyata. Tapi aku masih dibuat bingung dengan keberadaan anak kecil itu dia selalu mengikuti Tao kemanapun dan menatapku ketakutan seolah-olah aku adalah hantu yang mengerikan.
"Beibei duduk ya sama paman Kris" ujar Tao pada anak yang dipanggil Beibei itu. Aku tidak menyangka bahwa Tao menyebut namaku.
"Ngga mau" Beibei-anak itu, menggeleng lucu. Ekspresi ketakutannya benar-benar mirip dengan Tao. Siapa sebenarnya gadis cilik itu?
"Ayo Beibei, Paman Kris baik kok. Mama harus pergi ke super market, kemaren Mama lupa membeli sesuatu" Tao mencoba membujuk anak itu dan lagi ia memanggil dirinya sendiri dengan sebutan Mama.
Awalanya Beibei ragu untuk tinggal bersamaku, mata kecilnya melirikku dengan Takut-takut dan aku terkekeh dengan tingkahku.
"Tapi Mama janji harus beli coklat, oke?" Dia memeluk Tao erat seakan Tao akan pergi dari sisinya.
"Tapi tadi malam Beibei sudah menghabiskan dua kotak coklat" Tao mencoba menolak permintaan Beibei dengan halus, sikapnya yang halus dan lembut membawa ingatanku tentang aku dan dirinya beberapa tahun yang lalu.
"Uh, Mama!" Dia merengek tidak suka dan Tao terkekeh kecil. Setelahnya ia berbisik entah apa yang membuat Beibei mengangguk.
"Kau! Jaga Beibei ok? Aku keluar dulu" suara lembut Tao berubah ketika ia berbicara denganku. Tapi aku mengangguk mengerti dan setelahnya Tao keluar.
Beberapa menit setelah Tao keluar, Beibei yang berada diujung sofa sedang menonton acara kartun. Aku masih bertanya-tanya siapa anak ini sebenarnya?
"Hm, jadi namamu Beibei?" Aku mencoba bertanya dan memberanikan diri.
Awalnya, anak itu terkejut dan takut tapi kemudian matanya yang kecil itu redup ia mencoba tersenyum walaupun masih ragu.
"Iya Om, namaku Huang Beibei tadinya Mama bercerita padaku bahwa dulu namaku Boxuan" ujarnya dan dia duduk disebelahku bukan diujung sofa lagi.
Boxuan? Aku kenal dengan nama itu, semasa dulu aku dan Tao pernah bermimpi untuk membangun sebuah rumah tangga dengan seorang anak kecil didalamnya tapi saat itu aku mulai merasakan bahwa keluargaku tidak menyukai Tao.
.
Tao bergerak manja dipelukanku, aku terus menciumi wajahnya dan ia hanya bisa tertawa halus. Tubuhnya yang coklat eksotis itu telanjang dihadapanku, kami baru saja menyelesaikan aktifitas akhir pekan. Akhir-akhir ini aku disibukan dengan tugas kuliah yang membuatku jarang bertemu dengan kekasih manisku. Begitu pula dengan Tao, beberapa minggu lagi ia akan kelulusan lalu ia akan menjadi murid SMA.Jarak usiaku dengannya memang jauh tapi kami saling mencintai, saat pertama kali aku dan Tao menjadi kekasih saat itu Tao masih kelas 9 semester 1.
"Gege.. ugh.. hentikan!" Dia mencoba berontak saat aku mulai menciumi lehernya.
"Aku kan masih merindukanmu Peach" aku mencoba untuk merayunya tapi ia terus menolak.
"Tapi aku masih lelah, Kris!" Dia berusaha marah padaku tapi ekspresinya benar-benar menggemaskan.
"Gege?"
KAMU SEDANG MEMBACA
All My Love Is Mr. Wu
Hayran KurguTao hanyalah seorang pemuda yang menghidupi anaknya dengan uang haram. Ia berusaha tidak lagi mengingat orang itu.