Sedikit lagi bibir pangeran mendaratkan ciuman nya kepada sang putri, tapi tiba-tiba datang seorang kurcaci yang mencegah terjadinya hal itu. Si kurcaci langsung memeluk pangeran dan minta di cium. Sementara pangeran sama sekali tidak menyukai si kurcaci. Kisah cinta pangeran kesepian pun berakhir dengan tragis.
Dipikir-pikir memang aneh sikap Ajeng kemarin, tapi gue mengalah saja dan meminta maaf padanya hari ini. Padahal gue juga tidak mengerti apa kesalahan gue hingga ia jadi marah seperti kemarin. Rasanya sangat canggung saat gue ingin meminta maaf dengan Ajeng."Je..." Ucap gue yang masih merasa canggung.
"Iya... gue minta maaf ya soal kemarin. Gue cuma bercanda kok, soalnya telinga gue lelah aja mendengar mulut lu yang cuma mengeluarkan nama Dea melulu" Ucap Ajeng yang lebih dulu bicara ke gue.
"Yaelah... gue kira lu marah beneran lagi" Jawab gue."Dahhh, nanti istirahat kita ke kantin ya bareng Doni juga" Balas Ajeng kemudian kami berdua masuk ke kelas.
"TENG.... TENG...." Bel istirahat berbunyi.
Gue pun mengajak Ajeng dan Doni buat istirahat. Saat kami berjalan menuju kantin, Doni langsung ngajak gue buat ke kelas Dea dulu. Katanya dia mau mengajak Sasa ke kantin, dia juga menyuruh gue buat mengajak Dea. Kami berdua pun beranjak menuju ke kelas Dea. Sementara si Ajeng terpaksa mengikuti kami. Sesampainya di depan kelas Dea, ternyata Dea dan Sasa sudah bersiap ingin menuju kantin. Doni pun langsung mengajak Sasa, sementara gue terbata-bata kaya orang belum khatam mengaji ingin mengajak Dea ke kantin.
"Yo.. De.. a ki.. ta ke...." Ucap gue terbata-bata.
"Ke kantin maksud kamu?" Jawab Dea.
"E... iya"
"Hahhhh drama cinta apa iniiii" Balas Ajeng dengan raut muka bete, kemudian ia berjalan di depan kami.
Makan di kantin hari ini terasa manis sekali, semanis gula-gula jawa. Wajah cantik Dea serta senyuman manis nya kini bisa gue liat dari dekat. Kali ini gue serasa seperti dalam drama. Apa mungkin Dea ternyata adalah seorang malaikat yang dikirim buat menjaga gue? Nampaknya tingkat khayalan gue pun semakin tinggi saja. Kemarin-kemarin serasa seperti mimpi dan FTV, eh sekarang malah serasa dalam drama. Terlihat pemandangan yang begitu mencolok saat Doni menyuapi Sasa makan. Rasanya gue jadi ingin menyuapi Dea juga, saat gue mulai mengangkat sendok dan ingin menyuapi Dea, tiba-tiba Ajeng langsung nyosor dan memakan duluan sebelum gue menyuapi Dea.
"Ah.. makasih.. Za.. rasanya enak" Ucap Ajeng sambil mengunyah makanan tadi.
"Heehhh... benar-benar menyebalkan lu kampret" Ucap gue dengan bahasa isyarat.
"Gau usah... sok romantis" Jawab Ajeng mengikuti menggunakan bahasa isyarat.Terlihat Dea kebingungan melihat tingkah laku gue dan Ajeng. Gue pun mengatakan tadi itu cuma candaan gue dan Ajeng saja. Rese memang Ajeng.
Selepas pulang sekolah, gue ingin mengajak Dea jalan-jalan malam minggu ini. Gue berpikir keras ingin mengajak dia kemana. Akhirnya gue dapat ide buat mengajak dia ke pasar malam aja, biar murah dan asik. Segera gue berlari menuju depan pintu gerbang untuk menghampiri Dea.
"Dea... eee malam ini kamu sibuk ga?" Tanya gue.
"Engga deh kayanya" Jawab Dea lembut.
"Kita... jalan yuk?"Ajak gue gugup.
"Eee... boleh"
"YESSSS!!!" Teriak gue kemudian membuat orang di sekitar gue melirik gue dengan tatapan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
KZL : KAGAK ZOMBLO LAGI
Fiksi Remaja[PROLOG] Hidup ditengah zaman peradaban baper ini memang susah untuk bertahan hidup dengan status "ZOMBLO". Apaan tuh ZOMBLO? "ZOMBLO" berasal dari kata "JOMBLO" yang sedikit dipergaul menjadi "ZOMBLO". Kaum zomblo biasanya udah kenyang dikatai...