Keadaan di kamar hotel begitu senyap, asik dengan dunianya masing-masing. Tak tahan dengan situasi seperti ini Lana mencoba untuk membuka suara.
"Guys."
"Hm." Lana merubah posisi tidurnya menjadi duduk belum puas dengan gumaman sahabatnya, Lana menurunkan kakinya sambil berkacak pinggang.
"Gue nggak bisa tidur nih." keluhnya masih dengan posisi yang sama.
Adita yang mendengar keluhan Lana yang tak sesuai realita langsung bangun dari tidurnya dengan muka mencemooh, "Lo bilang apa tadi Lan? gue nggak denger."
"Gue nggak bisa tidur nih." ulang Lana jengah.
"Kamfrettt lu Lan! siapa yang di bawah siapa yang di atas? kalo lo ngga bisa tidur berarti lo ngga nyaman sama kasurnya, kalo lo ngga nyaman sama kasurnya mending lo tidur di bawah dah Lan lebih nyaman dari pada di atas! Gue baik sama lo Lan jadi gue saranin kita tukeran sekarang!" jelas Aditia panjang lebar sambil menggebu-gebu, Lana hanya diam dengan mulut terbuka sedikit dengan keterkejutannya, tanpa di sadari Kailo dan Keno ikut terbangun mendengar perkataan Aditia yang sedikit tidak santai itu.
Lana yang lebih dulu bisa mengontrol keterkejutannya langsung mematikan lampu kamar dan meringsut di balik selimut tebal yang hanya menyisakan kepalanya, "Makasih tapi gue nggak perlu tukeran tempat sama lo!" teriak Lana semakin menyembunyikan seluruh tubuhnya di balik selimut.
"Dasar labil!" Aditia mendengus sebal sambil merebahkan tubuhnya kembali, seakan baru sadar Aditia langsung menatap kedua sahabatnya garang.
"Ngapain kalian bengong gitu? tidur sana! jangan liatin gue." Aditia membetulkan posisi tidurnya dan langsung memejamkan mata, mau tidak mau Kailo dan Keno juga ikut memejamkan matanya takut di semprot Aditia lagi.
1 jam kemudian..
Keno mendongakkan kepalanya ke kanan dan kiri melihat situasi kamar, akhirnya Keno bernafas lega karena semuanya tertidur.
"Hahh! kamfrett banget lu njing, nyusahin gua aja lu." Keno menjitak kepala Aditia yang tertidur pulas di sampingnya.
"Huamm, nyam nyamm." Aditia langsung merubah posisi tidurnya karena jitakan Keno yang membuat Keno spontan memejamkan matanya pura-pura tidur lagi. Beberapa menit kemudian di rasa Keno sudah aman dia langsung membangunkan Kailo di sampingnya.
"Bangun woyy elah tidur beneran, bangun! anjirr mukanya kaya Sandy lagi tidur di Spongebob waktu hibernasi." Keno menahan tawanya sambil menutup mulut rapat-rapat takut Aditia terbangun. Kailo yang merasa ada pergerakan di sampingnya langsung membuka mata dan terkejut melihat Keno.
"Ngapain lu Ken nahan ketawa gitu." ucap Aditia sedikit berbisik. Keno menarik napas dalam-dalam dan di hembuskannya perlahan sampai beberapa kali.
"Anjirr lu liat noh muka lu air liur everywhere." Kailo langsung meraba mukanya dan melihat ke arah dia tidur tadi.
"Astaga gue keracunan iler!" pekik Kailo berbisik membuat Keno cekikikan.
"Yaudah cuci muka lo sana kita siap-siap."
...
Aditia bergerak-gerak tidak nyaman, beberapa kali berganti posisi tidur sampai dia mengumpulkan semua nyawanya lalu lari terbirit-birit masuk ke dalam toilet. Hanya butuh waktu sebentar Aditia menyelesaikan panggilan alamnya, Aditia berdiri di depan kaca dan membasuh mukanya. Terdengar sayup-sayup suara orang yang sedang bernyanyi di luar membuat Aditia mengernyit bingung. Siapa orang gila yang karaoke tengah malem gini? aneh.
Aditia langsung mengeringkan mukanya dan bergegas ke luar dari kamar mandi, suara nyanyian sudah tidak ada lagi. Ketika Aditia sudah di ambang pintu dia hanya bisa terdiam dengan apa yang dilihatnya, antara bingung dan ingin tertawa jadi satu tapi dia hanya mampu menutup rapat bibirnya yang berkedut.
Sedangkan di seberang sana mereka terkejut bukan main saat mengetahui orang yang mereka ingin kerjai tidak ada di tempat, dan makin terkejut saat seseorang membuka pintu kamar mandi dengan polosnya memandang ke arah mereka berdiri kaku.
...
"Satuu.. du.."
"Aduh anjir jidat Aditia ancurrr!!" pekik Keno di belakang Lana dan Kailo. Tadinya mereka sudah siap dengan tugas mereka masing-masing. Lana yang memberi aba-aba dan memandu mereka, Kailo dengan properti dan bungkusan kotak besar, dan Aditia yang membawa bagian kuenya. Lana mendesah frustasi melihat teman-teman laki-lakinya selalu berlebihan dalam kepanikan.
"Yaelah itu baru jidat kali Ken, kalo lo masih histeris kaya gini yang ada malah muka Aditia ancur semua tanpa bentuk! yaudah ayoo." Lana membalik tubuhnya lagi dan bersiap-siap membuka pintu kamar lagi.
"Satuu.. duaa.. tigaa.."
"Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday, happy birthday, happy birthday Aditiaa." mereka berjalan pelan mengitari tempat tidur sambil bernyanyi sampai di dekat pojok kamar tempat Aditia, Kailo, dan Keno tidur tadi. Lana menyalakan lampu kamar dan membuka selimut yang menutupi Aditia, tapi mereka malah mendapatkan surprise yang tak terduga sama sekali.
"What the hell! where is he? what is this?" pekik Keno spontan tanpa bisa mengatur keras suaranya yang mengalahkan toa. Lana yang masih terkejut menutup mulutnya rapat-rapat tak bisa berkata apapun. Kailo sudah terduduk lemas di atas kasur masih memeluk bingkisan kado. Tiba-tiba mereka di kagetkan dengan suara decitan pintu kamar mandi yang terbuka menampakkan sesosok laki-laki yang seharusnya tidur dan mendapatkan kejutannya berdiri dengan muka polosnya memandang ke arah mereka bertiga seolah bertanya apa yang terjadi.
"For the second time that's you made our like stupid people." ujar Keno datar.
...
"Guys jangan sedih dong. Aku seneng kok kalian ngerayain ulang tahun aku." ujar keno dengan senyum lebarnya sambil menepuk bahu Keno yang duduk di sampingnya. Keno tersenyum setidaknya temannya ini menghargai usaha mereka.
"Yahh walaupun gagal lagi utuk kedua kalinya! kalian kurang berbakat mengerjaiku. Apalagi sudah dua minggu lewat dari tanggal ulang tahunku yang sebenarnya. Payahh!" cibir Aditia mengibas-ngibaskan tangannya di udara, Lana mendengus kesal dengan kelakuan Aditia, tadinya dia berterimakasih sekarang mengolok-olok, kurang ajar.
"Yasudah kalau begitu aku tidak mau lagi merayakan ulang tahun kamu. Tidak ada kata lagi!" Lana memalingkan mukanya sambil menyilangkan kedua tangannya di dada. Kailo memijat pelipisnya pelan merasa lelah.
"Sudah jangan bertengkar, kalian selalu seperti itu. Seperti Tom & Jerry!"
"Nah ya betul! dia si cerewet dan aku si bijaksana, jadi kami berbeda tapi aku selalu mengalah" ucap Adita semangat. Kailo langsung mencela perkataan Aditia barusan.
"Yang terpenting sekarang adalah traktirannya kan Dit! segera yah kita mau makan dimana Dit? biar aku kosongin jadwal." ucap Kailo dengan cengirannya dan Lana yang langsung bertepuk tangan bahwa dia setuju dengan perkataan Kailo."
"Okay aku bayarin makan, asal Anora sudah sembuh!" Aditia tersenyum lebar dengan kemenangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love & Friend
Teen FictionPersahabatan yang dijalin dari pertama mereka bertemu dan saling bertukar nama. Cinta datang tanpa adanya si pemanggil pun sempat menggoyahkan rasa. Akankah persahabatan dan cinta mampu bersatu tanpa menghilangkan salah satu dari kata?