Episode 13

1K 109 4
                                    

"Kau?" Seunghoon menunjuk pemuda itu dengan amarah yang teramat sangat. Matanya membulat, emosinya sudah berada ditingkat tertinggi.

"Iya ini aku hyung" pemuda di hadapannya menjawab dengan senyum merekah.

"Bagaimana kau mempelajarinya? Itu kekuatan yang hanya di miliki oleh Mereka" Seunghoon berjalan mendekati pemuda itu.

"Ah.. Hyung... Aku hanya memanipulasinya.. hanya menggunakan kekuatan menghilangku.. Kemudian mengangkat benda itu..." cerita pemuda itu.

"Lalu angin tadi?" Tanya Seunghoon ketika sudah berhadapan dengan pemuda itu.

"Aku hanya menggunakan benda ini.." Seungcheol menunjukkan sebuah kipas tangan yang cukup besar.

"Seungcheol, kau sangat menyebalkan.... Aku harus memberimu pelajaran.... Semudah itu Kau mengerjai kakakmu ini!"

"Awww.. Hyung.." Seungcheol berteriak kesakitan karena pemuda itu menjewer telinganya.

####

"Dia adalah adik paling bungsu, anak yang paling bandel. Dia satu tahun lebih muda dari Seungwan" cerita Seunghoon saat Chanyeol dengan lirikan matanya bertanya 'siapa itu?' pada sosok pemuda yang baru saja diajak masuk ke ruang kesehatan.

"Bagaimana Seungri-Oppa? Apa dia ditemukan?" Tanya Seungwan yang sudah siuman sambil menegakkan posisi duduknya.

"Maksudmu apa? Kau kesini juga dengan Seungri-hyung?" Seungyoon menatap kedua adiknya bergantian

"Hmm.. Kami menyelinap di pesawat miliknya, ketika kami dengar dia akan menyusul kalian" cerita Seungcheol.

"Apa yang mereka inginkan? Lalu apa yang dikatakan Mark padamu?" Tatapan mata Seungyoon beralih keadik perempuannya itu.

"Tadi.. Dia.."

Flashback on

"Apa yang kau cari Mark? Bukannya kau menginginkan kekuasaan? Putra mahkota sudah ikut bersama kami, jadi kursi kekuasaan kosong. Apa yang kau inginkan lagi?" Tanya Seungwan panjang lebar ketika mereka tiba di atap.

"Kalian salah menilaiku, aku tak berniat apapun. Aku hanya menginginkanmu?" Dengan senyum manisnya Mark menatap Seungwan, "Aku tak perlu kekuasaan, kau harusnya ingat aku adalah putra mahkota. Kekuasaan sudah ada bahkan saat aku belum lahir"

"Aku sudah bilang, Aku tak suka denganmu! kau bukan tipeku"

"Iya... Aku mengerti manusia lemah itu yang menjadi tipemu...Sebenarnya yang aku inginkan adalah kekuatan kalian. Aku berniat mengampunimu, dan menjadikanmu permaisuriku" Mark menjelaskan sambil tersenyum sinis.

"Kalau itu yang kau inginkan, aku menolaknya"

"Iya.. Iya... Tapi sepertinya pemikiranku salah, Jadi... dengan hormat aku akan melenyapkanmu sekarang" tangan kanan Mark mencekik leher Seungwan

"M...a..r..k, ap..a y..ang ka..u l..aku..kan?" Seungwan berusaha melepaskan tangan pemuda itu, tapi usahanya sia sia

"Kau seharusnya berterima kasih padaku, lukaku bahkan belum sembuh ketika menyelamatkanmu" dengan tatapan tajam Mark terus mengutarakan kata hatinya.

"Tapi kau malah menganggap aku pengganggu... bahkan aku tak ada artinya di matamu" cengkeraman Mark tambah kuat, gadis itu masih berusaha melepaskannya. Perlahan tubuh Seungwan berubah, rambutnya yang merah menyala dan mata biru yang memandang tajam ke arah Mark.

"Akhirnya kau menunjukkan wujud aslimu, yang selama ini tersembunyi dalam topeng manusia" kekeh Mark tangannya makin keras mencengkeram leher Seungwan, hingga kaki gadis itu melayang tak menyentuh lantai yang tadi di pijaknya.

Where Are You From?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang