PART 4

7.7K 565 0
                                        

Cinta adalah dimana kita saling menjaga dan melindungi satu sama lain dimana kita mau menerima kelebihan dan kekurangan pasangan kita. Mau selalu mendampingi baik senang maupun susah itulah cinta.

~ME~

_______________MLB________________

Nampak seorang gadis tengah berjalan sendiri di keadaan malam yang yang sepi menyusuri trotoar jalan dengan memeluk tangannya sendiri guna mengusir dingin yang menusuk kulit. Dari arah berlawanan terlihat beberapa orang lelaki dengan postur tubuh besar berjalan sempoyongan karena pengaruh alkohol.

"Hai sendirian saja cantik" tanya salah satu dari mereka sambil mencolek gadis yang di panggil cantik itu

"Ma....mau apa kalian?! Jangan macam - macam" jawab gadis itu dengan was - was.

"Tenang sayang kami tidak akan menyakitimu. Maka diam dan nikmatilah" jawab yang lainnya dengan seringai di wajahnya sambil berjalan maju mendekati si gadis.

"MUNDUR ATAU AKU AKAN TERIAK" ancam gadis itu takut - takut.

"Silahkan teriak tidak ada yang akan menolongmu" jawabnya salah satu dari mereka yang sudah berhasil memegang tangan gadis itu.

"TOLOOOONG .... TOLONG LEPASKAN AKU" teriak si gadis berharap ada dewa penolong yang dikirim Tuhan untuk menolongnya kali ini.

"HAHAHA...! Teriak saja sepuasmu nona manis tidak akan ada yang menolongmu" tawa mengerikan pria itu menggelegar memekakan telinga.

"JAUHKAN TANGAN KOTORMU ITU DARI KEKASIHKU BAJINGAN!" Teriak suara dari belakang mereka.

"HAHAHA....! rupanya ada yang ingin bermain - main dengan kita" jawab pria yang memegang lengan si gadis tersebut.

"AKU BILANG JAUHKAN TANGAN KALIAN ATAU KU PATAHKAN TANGAN KALIAN!"geramnya dengan tangan terkepal dan rahang yang mengeras pertanda ia tengah emosi.

"Coba saja kalau kau bisa" tantang kedua pria berbadan besar itu.

"SHIT ...!" umpat si pria penolong itu. Tanpa babibu terjadilah adu jotos diantara ketiga pria tersebut. Sementara si gadis bersembunyi di tempat yang aman.

Dari balik persembunyiannya si gadis terus merapalkan do'a untuk dewa penolongnya tersebut.

BUGH....BUGH....BUGH!.

Terdengar suara orang saling pukul.

Sampai terdengar suara

KRETEK!!

Terlihat si dewa penolong tadi tengah menduduki badan salah satu pria berbadan besar itu. Sedangkan yang satu sudah tergeletak tek berdaya.

"SUDAH KU BILANG JANGAN COBA MENYETUH GADISKU!" Geram si dewa penolong itu pada pria yang sudah tidak berdaya.

"HAHAHA....!sekarang kau rasakan ini BAJINGAN!"

Terdengar bunyi KRETEK! Sekali lagi.

"Aaargghhh..." triak pria itu karena tangannya yang telah patah akibat di plintir sekuat tenaga oleh si dewa panolong itu.

Si dewa penolong berjalan menuju ke arah gadis yang tengah ketakutan.

"Hai, tenang lah semua sudah aman" ucap lembut dewa penolong pada gadis yang tengah ketakutan dengan mengusap pucuk kepala si gadis.

Tanpa ada aba - aba terlebih dahulu si gadis langung menubrukan badannya memeluk dewa penolong yang telah menyelamatkannya.

"Terimakasih tuan .... terimakasih" ucapnya yang mempererat pelukannya pada tubuh si dewa penolongnya.

"Stttts....! Kau tak perlu berterimakasih nona ini semua aku lakukan karena ingin melindungimu" jawab si dewa penolong sambil membalas pelukan si gadis dan mengusap punggungnya menenangkan.

Tiba saja gadis tersebut melepaskan pelukannya dan mendorong tubuh pria itu kebelakang.

"Maaf tuan saya telah lancang memeluk anda" ujarnya menunduk takut.

"Hai, tidak apa nona" jawabnya sembul mengangkat dagu si gadis agar menatapnya.

Iris mata hitam lagam milik si dewa penolong bertemu dengan iris mata hazel meneduhkan milik si gadis seakan mengunci mereka untuk memalingkan wajahnya ke arah yang lain. Mereka hanya terkunci dengan pandangan masing masing.

"Eh ...! Tuan bibir anda berdarah" ucap si gadis sadar dari keterpakuannya. Tangannya terulur menyentuh luka yang ada di sudut bibir si dewa penolong itu.

"Aw.. Sssshhss" ringis si dewa panolong itu.

"Maaf - maaf ayo saya obati berlabih dulu tuan" ajaknya menuntun untuk duduk di kursi panjang pinggir jalan tersebut.

"Panggil saja aku willy. Jangan memanggilku dengan sebutan tuan. Rasanya aku sudah tua bila begitu. Ku rasa umur kita tidak jauh beda bukan" katanya debgan kekehan kecil.

"Haha..! Iya benar. Kalau begitu panggil saya cantik" sahut garis yang ada di sebelahnya sambil terkekeh dan terus mengelap darah di bibir willy dengan sapu tangan yang dibawanya.

"Cantik ! Secantik orangnya." Guman willy yang membuat seburat merah keluar dari pipi cantik .

"Ku rasa lukamu sudah lumayan wil. Sebaiknya kau pulang sekarang." Ucap cantik tak enak hati karena sudah merepotkan.

"Kau menyuruhku pulang sedangkan kau sendiri bagaimana, Hem ?" Willy balik nanya pada cantik.

" aku bisa pulang sendiri" jawab cantik sambil meremas jari rangannya gugup.

" pulang sendiri dan akan di ganggu oleh preman - preman seperti tadi IYA!" Jawab willy dengan menekan setiap ucapannya karena tidak habis pikir tentang gadis cantiknya itu.

"Ku antar pulang" willy langsung saja menarik tangan cantik masuk ke mobilnya tanpa menunggu jawaban cantik.

--------------------------
Segini dulu ya guys.
Sampai ketemu di part berikutnya ...

Vote and Coment yang membangun selalu di tunggu..

Happy long weekend guys ...

Kecup jauh dari Mollza

Mumu ... 😚

Matur suwun...

Tegal , 6 mei 2016

My Lady Barista Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang