PART 1

7.2K 559 0
                                    

Seorang lelaki tampan tampak tengah memasuki sebuah gedung pencakar langit dengan tampang dingin dan wibawanya yang membuat siapa saja yang melihat pasti akan segan bila berhadapan langsung dengannya. Namun itu semua tidak membuat para wanita berhenti untuk mengejarnya walaupun semuanya ia tolak mentah - mentah. Dengan mengunakan kaca mata hitam bermerk yang menghalangi sorot matanya yang dingin dan tajam. bertengger gagah di hidung mancungnya membuat siapa saja yang melihat pasti akan berdecak kagum. Ya lelaki tampan itu adalah WILLYAM ALIANDRA SYALENDRA seorang CEO SYALENDRA GROUP.

Sapaan demi sapaan yang ia terima hanya di balas dengan tampang dingin tak tersentuh. Willy langsung saja memasuki lift khusus para petinggi untuk mengantarnya sampai ke lantai paling atas gedung SYALENDRA GROUP di mana ruangannya berada. Setelah tiba di ruangannya willy langsung saja menghempaskan bokongnya di kursi kebesarannya dan langsung menyalakan laptop yang ada di hadapanya.

TOK ... TOK ...TOK ...!!

pintu di ketuk dari luar. Kemudian masuklah seorang lelaki tampan, setelah mendengar jawaban dari orang yang berada di dalam.

"Maaf pak ada beberapa berkas yang harus bapak tanda tangani" ucap pria tersebut dengan menyodorkan beberapa map yang di bawanya.

"Oooh... and sudah berapa kali ku bilang jangan pernah menanggilku dengan sebutan bapak. Aku seperti bapak - bapak tua saja" balas will kesal akibat ulah sahabatnya yang selalu menanggilnya dengan embe - embel BAPAK.

"HAHAHA... sorry men. Okey.. okey! Ya sudah cepat tanda tangan. Jangan cerewet seperti perempuan saja kau ini. Mr. Willyam" sahut orang tersebut yang di panggil AND dengan nada mengejek. Ya dia adalah ANDREW sahabat sekaligus orang kepercayaan willy. Mereka bersahabat sejak mereka sama - sama menempuh bangku kuliah di london sampai sekarang.

"Sudah...! Cepat sana keluar aku masih banyak pekerjaan and" jawab will setelah melempar berkas - berkasnya kepada end.

"Okey okey ! Aku akan keluar Mr. Arogant." Balas andrew sengit. Dan langsung pergi meninggalkan ruangan willy. Sepeninggal and willy langsung berkutat dengan file - filenya sampai tak terasa jam sudah menunjukan pukul 17.00 itu artinya sudah waktu pulang kantor.

BRAAKK...!!

Pintu di buka secara paksa dari luar sehingga menimbulkan bunyi yang cukup kencang.

"Sudah berapa kali ku bilang and. Berhati - hatilah jika membuka pintu" ucap will kesal karena sahabnya itu selau saja berulah.

"Sorry men ... aku hanya ingin mengajakmu untuk minum kopi saja sebelum pulang. Ku lihat hari ini kau sangat penat jadi mungkin kopi bisa mengurangi kepenatanmu. Dan barang kali ada wanita cantik yang terpikat pesona cassanovaku ini" jawab and sambil nyingir kuda melihatkan deretan gigi putihnya.

"Jagan menunjukan tampang menjijikanmu itu and atau ku tendang bokongmu itu.
Hmmm, ya ku rasa boleh juga. Ya sudah cepat tunggu apalagi" balas will menyetujui.

Keduanya pun bergegas pergi meninggalkan kantor untuk menuju sebuah kafe yang letaknya tidak jauh dari kantor SYALENDRA GRUOP.

*****
Terlihat dua orang pria tampan tengah memasuki sebuah kafe bernuansa santai.

Willy POV*

sore ini sepulang kantor aku di ajak oleh sahabat gilaku ini untuk mampir sebentar ke kafe yang jaraknya lumayan dekat dengan kantorku. Aku dan And sahabat gilaku ini memasuki sebuah kafe. Semua mata wanita menatapku tanpa berkedip dan itu membuatku sangat jengah. Namun pemandangan seperti itu sudah biasa dimanapun aku berada. Huuuffft ya sudahlah.
Kami langsung saja mengambil tempat duduk di samping jendela kaca besar yang langsung menghadap ke arah jalan yang menunjukan keramaian kota karena memang sekarang adalah waktu pulang kerja. Aku mengedarkan pandanganku keseluruh penjuru kafe sembari menunggu pesananku. Mataku terpaku pada satu titik. Disana ada seorang gadis cantik, ralat sangaaat cantik. Wajahnya yang polos tanpa make up, alisnya yang tebal, bulu mata yang lentik, mata hazel yang meneduhkan, pipi chubbynya yang menggemaskan, hidungnya yang mancung, serta bibirnya yang ranum berwarna merah alami menambah kecantikannya. Dia tengah berdiri di belakang meja baristnya dengan seragam baritsnya. Mataku seakan tak mau lepas pandang darinya, ia seperti memiliki magnet tersendiri sehingga aku tak bisa berpaling darinya. Aku tertarik ke kembali ke alam sadarku karena mendengar teriakan dari sahabat gilaku itu.

"WIIILLLYY...." teriak and di samping telingaku.

"Heh..! Kau mau membuatku tuli and. Kenapa kau teriak - teriak HAH..!!" ucapku kesal karena mengganggu konsentrasiku yang tengah mengamati gadis baristaku. Eh sejak kapan ia menjadi milikku. Ah sudahlah tak penting. Yang penting ia harus menjadi milikku. YA HARUS!

"Hoho... santai men. Kau dari tadi ku lihat asik sendiri. Sedang melihat apa sebenarnya kau." Tanya andrew yang aku balas dengam gumaman dan tak mengalihkan pandangaku dari gadis baristaku.

"Oohh .. Ternyata kawanku yang dingin dan arogant ini tengah jatuh hati pada barista cantik itu rupanya" ledek and sambil menatap gadis baristaku.

Aku tak begitu menghiraukan ocehan andrew. Aku bangkit dari duduku kemudian melangkah mendekati meja baristaku.

_______________

Sorry kalo feelnya gak dapat and banyak typo dimana - mana guys soalnya lagi gak mood nulis ...

Vote and coment di tunggu guys..

Kecup jauh dari mollza ..
😚😚

Matur suwun

Tegal, 18 april 2016

My Lady Barista Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang