PART 7

6K 486 8
                                        

Part 7 mengudara guys...

Happy reading

_________***________

Hanya ada suara dari miliknya bruno mars yang memecahkan kesunyian di dalam mobil yang tengah di kendarai oleh willy.

Sesekali keduanya ikut bersenandung kecil mengikuti alunan lagu yang tengah berputar. Sampai tak terasa mobil willy memasuki palataran parkir COFFE'S PARADISE.

Willy turun terlebih dulu. Kemudian membukakkan pintu mobilnya untuk cantik.

"Silahkan nona cantik" ucap willy seraya membungkukkan badannya.

"Terimakasih tuan" balas cantik dengan senyum dan pipi merona.

Willy langsung menggandeng tangan cantik untuk memasuki kafe. Semua pengunjung kafe menatap mereka berdua dengan pandangan kagum karena melihat keserasian keduanya. Namun ada pula yang menatap iri pada cantik karena bisa di gandeng masuk oleh seorang CEO muda yang wajahnya sudah sering wira - wiri di berbagai media.

Namun willy nampaknya acuh dengan semua tatapan yang di tunjukan kepadanya. Namun berbeda dengan cantik, ia terlihat tak nyaman dengan tatapan para pengunjung kafe. Tapi ia masih membiarkan willy menggandeng tangannya.

"Kamu mau pesen apa will" tanya cantik setelah willy duduk di kursinya.

"Seperti biasa cappucino. Tapi jangan terlalu manis" ucap willy dengan senyum yang terukir di wajahnya.

"Baiklah tunggu sebentar" balas cantik segera berlalu dari hadapan willy. Yang di balas anggukan oleh willy.

Tak selang beberapa lama cantik kembali dengan membawa dua cangkir kopi di tangannya.

"Silahkan cappucinonya tuan" ucapnya seraya duduk di depan willy.

"Terimakasih nona" balas willy sambil memperhatikan minuman yang di bawa cantik.

"Kamu tidak bekerja?" Tanya willy karena melihat cantik yang malah duduk di hadapannya dengan secangkir minuman didepannya.

"Kerja.! Tapi jam kerjaku 30 menitan lagi. Jadi ku rasa tidak ada salahnya memesan minuman dan menemanimu." Jawab cantik

"Emmm... apa kamu keberatan aku tamani will?" Sambung  cantik tak enak hati.

"Ah ... tidak tidak! Aku malah senang karena kamu mau menemaniku" jawab willy karena melihat cantik yang menundukan kepalanya

"aku hanya panasaran saja tadi. Siapa yang tidak senang di temani minum kopi dengan seorang barista cantik sepertimu." Lanjutnya dengan menggenggam tangan cantik tang ada di atas meja.

Ucapan willy sukses mambuat seburat merah keluar dari pipi cantik. Dan itu malah semakin membuat cantik menundukan wajahnya karena malu. Willy memegang dagu cantik dan mengangkat wajahnya agar mau manatap wajah willy. Lagi - lagi tatapan kaduanya saling mengunci satu sama lain. Tak ada yang mau melepaskan tatapan terlebih dahulu. Tatapan mereka terputus karena mendengar bunyi lonceng menandakan ada pengunjung yang baru saja masuk ke COFFE'S PARADISE.

Keduanya terjebak dalam dalam kondisi yang canggung

"Apa itu. Cappucino" tanya willy memecah kacanggungan yang melanda mereka berdua sambil menatap minuman yang cantik pesan.

 Cappucino" tanya willy memecah kacanggungan yang melanda mereka berdua sambil menatap minuman yang cantik pesan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Lady Barista Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang