5. Pacarnya Deon?

233 29 3
                                    

Tiba-tiba datang segerombolan cowok menghampiri tempatku dan Deon.

Duhh ilaa, tuh cowok semua ngapain kesini.

"Eh bro. Jadi ini cewek yang sering lu ceritain"

"Cantik ya. Pantesan lu.." Baru saja salah satu cowok itu bicara, Deon memotong pembicaraan nya.

"Udah pada duduk, kalau kalian pada mau makan. Kalau engga, pulang aja"

"Weits, weits. Santai bro"

"Mau berduaan ya? Hmm"

Salah satu cowok duduk menghampiriku, "Ariana, lu kok mau deket sama Deon. Mendingan deket sama gua"

"Ehh bro udah jangan deket-deket. Kasian, Ariana takut sama lu" Deon mendorong temannya,

"Duhh, yang khawatir"

Sumpah ga nafsu makan jadinya. Aku cewek sendiri disini. Ada kah cewek, satuu aja disini temenin aku.

"Hai" Salah satu teman Deon datang lagi, tapi dia bersama seorang cewek.

Hmm syukur lah aku ada temannya.

Cewek itu tersenyum pada ku. "Ellena", "Ariana" Aku dan dia berjabat tangan.

"Lu pacarnya Deon?"

"Engga, gua sahabatnya"

"Hah? Gua kira lu pacarnya. Soalnya, Deon itu ga pernah ngajak cewek makan bareng disaat kumpul sama teman-temannya, seperti ini"

Aku hanya tersenyum.

"Lu ada rasa suka ga sih sama Deon?"

"Hmm gimana ya. Ga tau, biasa aja sih. Untuk saat ini"

"Kalau gua dulu pernah suka sama Deon" Ellena ternyum dan mengarahkan pandangannya ke Deon, "Tapi ada seseorang datang yang menyayangi gua, ya ga gua sia-siain dia. Dan gua pacaran sama dia. Daripada gua nunggu Deon, kalau nanti Deon ga sayang balik sama gua gimana. Kan gua nya yang sakit hati" lanjutnya.

"Gua kira tadinya lu kembar, jodoh kayaknya deh, hehe"

"Aminn...Oh iya, Deon itu sering cerita tentang lu ke komunitas, gua kira Deon udah pacaran sama lu. Makanya dia rencanain lunch disini ngajak anggota, sekalian ngenalin juga katanya"

"Gua ga pacaran, sahabatan doang"

"Ihh kapan nembaknya sih tuh orang. Keburu lu diambil sama cogan lain" Aku dan Ellena tertawa. Baru aja aku kenal sama Ellena, tapi sudah seperti kenal lama. Asik diajak ngobrol.

Deon memperhatikan dua cewek yang sedang teratawa. Mereka ngomongin apa ya seru banget kayaknya, entar ngomongin gua lagi yak.

Pesanan datang. Aku dan yang lainnya menyantap lobster bakar dan kepiting saus tiram.

Makanan sudah habis. Ariana melihat jam di tangannya. Haduh kok udah jam setengah tiga sih. Kesorean nih, belum bilang sama mama lagi.

"Ayo pulang" Deon berdiri di samping ku.

Duhh ilaa peka banget sih. Tau aja aku pingin pulang.

"Guyss, gua balik dulu ya. Bye"

"Bye. Thank you traktirannya De.."

Di dalam mobil.
"Kenyang ga tadi makannya?"

"Lumayan kenyang, hehe"

"Kenapa lumayan? Kurang lu makannya? Gua tau lu suka seafood, makanya tadi gua ajak lu makan siang disana"

"Gua tadi lupa bilang sama mama, pulangnya kesorean deh. Kan gua kalau pulang selalu tepat waktu, kalau mau pergi juga izin dulu"

Deon tersenyum, "Sorry ya. Biar gua deh nanti yang jelasin"

Aku menatap Deon yang sedang menyetir "Kak, gua masih penasaran, lu kok bisa tiba-tiba bawa mobil. Siapa yang nganterin mobil lu ke sekolah?"

"Ada lahh. Kan udah gua bilang, cogan ma bebas, banyak asisten nya." Deon tersenyum

Ya, jelas dia banyak asistennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya, jelas dia banyak asistennya. Orang tuanya pengusaha, dari kecil Deon sudah dikelilingin barang-barang mahal dan bermerk. Walaupun dia terkenal anak orang kaya, tapi dia sangat mandiri. Dia tidak mau terlalu bergantung pada kekayaan orang tuanya.

Same Old LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang