6. Aneh

290 26 7
                                    

Sampai di rumah Ariana. Mamanya Ariana sudah menunggu di depan rumah dengan wajah yang sudah siap-siap ingin ngomel.

Ariana masih belum turun dari mobil,
"Tuhkan kak, mama gua pasti marah deh gimana nih kak" Ariana panik,

Deon hanya tersenyum menatap Ariana dan terlihat tenang-tenang saja. "Ihh kak, lu gimana sih malah senyum-senyum aja. Dodol banget" Ariana mendengus kesal,

"Ihh mau dong dodolnya manis kan?" Deon tertawa, "Lu itu lucu ya, udah sih tenang aja ayo turun lahh" dengan santainya Deon jalan, Ariana menunduk jalan di belakang Deon.

"Selamat sore tante" Deon tersenyum dan salim ke mamanya Ariana,

"Maaf ya tante, Ariana pulangnya telat tadi saya ajak makan siang dulu"

Ya ampun nih orang bisa sopan banget cara ngomongnya, padahal sikapnya gak karuan kayak gitu. Sangat sulit dimengerti. Aneh banget lu kak, makin ganteng aja. Ehhh... mikir apaan si aku ah. Ariana menatap Deon.

"Iya gak apa-apa, lain kali kalau mau ajak pergi Ariana kasih kabar dulu ya biar saya gak khawatir" Mama tersenyum dan ekspresinya berubah jadi kalem,

"Iya tante, maaf ya. Yaudah saya izin mau langsung pulang ya tante"

"Hati-hati di jalan ya"

"Iya tante. Bye Ariana" Deon menuju mobil.

Deon memang sering main ke rumah Ariana, tapi Ariana belum pernah ke rumah Deon. Deon juga sama sekali tak ingin berbicara banyak tentang keluarganya ke Ariana, bahkan dengan orang tua Deon saja Ariana tak pernah bertemu padahal mereka bersahabat sudah cukup lama.

Ariana jalan menuju ruang keluarga, mama menghampiri Ariana, "Ariana, kamu pacaran sama Deon?"

"Hah! Engga ma, Kak Deon sahabat aku"

"Masa sih, mama kira kamu pacaran sama Deon makanya mama tadi gak jadi marah"

Hmm, Sudah ku duga. Ariana langsung masuk ke kamar.

Ariana berbaring di tempat tidur. Dan memuatar lagu "Love Yourself" 🎶 perlahan Ariana mulai tertidur.

***
"Ariana bangun, sudah jam setengah enam"

"Hah, setengah enam apa mah?"

"Pagi sayang, kamu tidur dari sore sampai pagi, udah seperti orang abis jalan-jalan jauh aja. Kelelahan"

Ariana langsung mandi, kemudian sarapan pagi. Setelah sarapan pagi, aku kembali ke kamar untuk memutar lagu. Ya itulah salah satu kebiasaanku.

"Ariana, Fano nunggu di ruang tamu tuh, kamu malah santai-santai aja"

"Hah, siapa mah?"

"Fano!" Mama teriak, "Makanya volume speakernya kurangin. Cepet turun kasian Fano nya."

Aku langsung jalan menuju ruang tamu, Fano duduk di sofa dan langsung tersenyum. "Morning Ariana, ayo berangkat"

"Morning Fano" Ariana menatap Fano sekilas, "Fano, gua masih gak enak hati sama lu soal kemarin, sorry banget ya"

"Yailah, udah tau gua sifat Deon kayak gitu, gua sih berusaha menyesuaikan diri aja"

"Udah kayak bunglon aja. Haha"

Candaan mu, tawa mu. Aku rindu kamu Ri, sekarang kita udah jarang seperti ini padahal dulu hampir setiap hari kita canda tawa bersama. "Tawa mulu ah, ayo berangkat Ri"

"Mah, aku berangkat" Mama datang menghampiri aku dan Fano,

"Berangkat dulu ya tante"

"Iya hati-hati ya"

Diperjalanan menuju sekolah.
"Lu pagi banget ke rumah gua, jalanan aja masih sepi tuh"

"Sengaja, nanti Deon jemput lu, lagi"

"Dia ga ada kabar dari semalam, lu tau gak?"

"Gak tau, udah beda komunitas. Dia udah sibuk sama komunitas baru nya"

"Lu ga ikut ke komunitas baru nya?"

"Gak ah, konflik mulu kalau sama dia. Ribut terus bawaannya, capek gua debat mulu"

Fano memakirkan motornya, kemudian aku dan Fano jalan menuju taman dan duduk di kursi taman.

Tidak lama kemudian datanglah segerombolan cowok, ternyata itu gerombolannya Alex. Ketika sampai di depanku dan Fano, Alex tersenyum smirk.

What. Senyum? Apa arti senyumannya. Senyum baik, senyum sinis atau senyum jahat kah? Ga biasanya dia kayak gitu biasanyakan dia cuek aja sama gua, apalagi kan dia juga ga kenal gua.

Bel masuk berbunyi. Jam pertama Ulangan harian Bahasa Perancis, sebagian murid di dalam dan sebagian menunggu di luar. Aku, Fano dan Lizi memilih duduk di bawah pohon depan kelas.

Tiba-tiba datanglah seorang cowok dengan penuh keringat dan mata berkantung, baju dikelurain, gak pakai dasi, rambut acak-acakan, entah dia mandi atau tidak. Dia menggunakan sepatu nike hitam favoritnya dan apple watch selalu melekat di pergelangan tangannya.

"Tuh kan Deon datang telat, pasti dia abis dihukum kusut banget wajahnya. Harusnya tiap hari berangkatnya bareng sama lu, biar dia ga telat" Fano menyenggol lenganku,

Aku memperhatikan Deon sampai dia masuk ke kelasnya.

"Ini sekolah sudah seperti punya nenek moyangnya aja, bebas suka-suka dia mau masuk jam berapa" Lizi terkekh dan melirikku.

Ariana hanya terdiam, dia sedang memikirkan sesuatu. Kayaknya kak Deon menyimpan sesuatu rahasia deh, akhir-akhir ini dia mulai aneh. Sulit dimengerti.

Same Old LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang