11. Awan

123 28 1
                                    

Ariana dan Lizi jalan menuju kelas.
"Zi, Fano sama Fani kemana ya katanya mau nyusul"

"Eh iya gua lupa sama mereka"

"Pacaran kali ya mereka?"

"Maybe"

"Eh Ri, itu ngapain sih anak kelas 11 di depan kelas kita?"

"Ihh ga tau tumben banget" Ariana memelankan jalannya

"Ehh Ri, ada Alex. Ihh ciee sampai disamperin gitu" Lizi menyenggol lengan Ariana.

Alex memperhatikan Ariana dari jauh sampai Ariana masuk ke dalam kelas, sambil tersenyum. Ariana sama sekali tak membalas senyum Alex.

Ngapain sih dia senyum mulu ke aku, jadi serem sendiri. Ariana dan Lizi langsung masuk ke dalam kelas.

"Heh, kalian ngapain anak kelas 11 disini. Balik sana ke kelas, sudah bel masuk bukannya masuk malah nongkrong!" Terdengar suara yang sangat lantang dari depan kelas. Ya, itu adalah suara Bu Jasmine. Bu Jasmine adalah guru geografi yang terkenal tegas di sekolah ini. Tapi guru yang satu ini sangat modis dan hobinya adalah fotografi. Banyak sekali hasil fotonya yang di upload, di Instagram. Murid di sekolah ini biasa menyebut Bu Jasmine adalah Guru kece.

"Ehh, kemana aja lu berdua, ditungguin di kantin ga muncul-muncul?" Lizi duduk di kursi

"Sorry tadi Fano nganterin gua pulang ke rumah. Buku catetan gua ketinggalan"

"Ohh jadi sekarang kalian taken tohh" Ariana meledek Fani dan Fano

"Si jones ngeledek terus nih" Fano asik memainkan games

Bu Jasmine masuk ke kelas X.A
"Hai anak-anak sudah siap belajar?"

"Siaaappp buu"

"Gak ada yang ngantuk atau lapar kan?"

"Enggaaa buu" (bohong padahal pada ngantuk, kekenyangan habis makan, buu)

Lizi berbisik ke Ariana, "Semalam gua begadang, sumpah ngantuk banget"

"Emang lu doang yang ngantuk, gua juga, Zi" Gara-gara Bani nelfon gak jelas pagi-pagi buta, aku jadi susah tidur lagi.

"Anak-anak buka lks halaman 23, perbedaan cuaca dan iklim,"
"Unsur-unsur cuaca : Suhu udara, Tekanan udara, kelembapan udara, Awan...."

Hah, awan. Apa kabar ya coganku yang satu itu. Jadi semangat gini belajar geografi. Rasa ngantuk seketika hilang. Ariana langsung duduk tegap, yang tadinya topang dagu. Awan... kau penyemangat belajar ku💕 Ku sayang dia, rindu dia, inginkan dia 🎶Awan...

"Na, lu kenapa senyum-senyum gitu sih?"

"Ga tau tiba-tiba semangat belajar"

"Ok deh goodddd" Lizi heran melihat Ariana yang aneh.

**
Bel pulang berbunyi. Ariana keluar kelas terlebih dahulu, dia segera menuju parkiran. Bani kenapa ya nelfon tadi pagi. Apa dia cuma iseng aja, tapi sekarang juga dia ga nyariin aku atau gimana gitu. Biasanya dia kalau lagi galau inget mantan. Ihh-_-

Ariana jalan sangat cepat. Tiba-tiba..
BRUKKK! "Aduhh" Ariana terjatuh, ia ditabrak seseorang berbadan tinggi dan.. aromanya. Aduh perasaan aku gaenak. Ariana mendongakkan kepalanya. Hah sudah ku duga, aroma playboy.

"Sorry, sorry ga sengaja.. ehh Ariana"

"Duhh gimana sih" Ariana berusaha bangun dari jatuhnya. Alex membantunya. "Sorry Ariana cantik" Alex tersenyum,

"Ihh apaan sih, gua ga suka senyum lu kak" Ariana memalingkan wajahnya,

"Kenapa? Senyum aku terlalu manis ya, biasanya aku senyum kayak gini cewek-cewek udah klepek-klepek" Alex tertawa,

"Engga bagi gua. Ga jelas, apa coba maksudnya setiap papasan senyumnya kayak gitu terus? Oh iya dan berhenti menggunakan aku-kamu, ga usah muna. Biasanya lu aja pakai lu-gua kan?"

"Ini senyum tanda aku perhatian sama seseorang, ga semua cewek aku kasih senyum kayak gini loh. Ya, aku mau pakai aku-kamu. Kamu mau pulang kan, aku anterin ya"

"Engga, makasih. Mau pulang bareng kak Deon. Bye"

"Kalau Deon udah pulang duluan, aku selalu siap buat nganterin kamu, sayang!"

Ariana terus jalan, tak menoleh. Alex memperhatikan Ariana yang semakin jauh meninggalkannya. Tuh cewek jutek banget sih, diluar dugaan. Gua kira, gua deketin dia, dengan mudah gua bisa dapetin dia, kayak cewek yang lain. Ternyata dia susah banget. Bagaimanapun juga gua harus dapetin dia.

Same Old LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang