Sinar matahari yang tak nampak, karena cuaca pagi hari yang mendung ditutupi awan kelabu. Lizi dan Fani menunggu Ariana di taman sekolah.
"Hai kalian para jones, selamat pagiii" Akhirnya Ariana datang,
"Idih Ariana ga mirror, sendiri nya juga jones"
"Duhh dingin ya"
"Dasar si jones lagi kode, lu mau kode sama siapa Zi?" Fani menaikkan sebelah alisnya
"Siapa tau ada cogan lewat ngasih jaket ke gua, kayak di film-film"
"Mulai deh, jones berkhayal. Suka-suka hati lu deh Zi" Ariana terkekeh,
"Lu berangkat bareng siapa Ri?"
"Bareng mama"
"Lah kak Deon kemana?"
"Dia ga kasih kabar dari semalam, ga tau kemana dia suka ngilang gitu" Ariana mengedikan bahunya
"Jangan-jangan...." Fani mengerutkan keningnya
"Jangan-jangan apaan sih, Faniii!"
"Jangan-jangan kak Deon malaikat, Hahaha"
"Ihh beneran jones mengkarat ini mah, khayalannya udah tinggi sekalehh"
Bel masuk berbunyi.
"Eh kan ada PR, lu udah belum?""PR apaan Ri? Di grup semalam ga bahas apa-apa" wajah Fani panik,
"Hahah, muka lu panik gitu Ni, bercanda gua"
"Eh kamfret"
Ketua kelas masuk ke kelas membawa selembar kertas, "Guyss, guru-guru lagi rapat sampai jam 10. Ada tugas dari Bu Rose, dikumpulin hari ini juga ya. Sekertaris, tolong catat ini"
"Okeee"
Suasana kelas hening, mereka sedang fokus mengerjakan soal. Tiba-tiba ada yang datang. "Permisi.." Orang itu membuka pintu,
"Aaaaaa cogan gua"
"Aaaa calon imam"
"Omaygat, Pemandangan indah"
"Sini aja kak yang lamaan"
Cewek-cewek di kelas langsung heboh.Orang itu tersenyum ramah, "Yang namanya Ariana ada?" Seketika satu kelas fokus ke Ariana dengan tatapan sinis,
Apaan sih pada ngeliatin aku kayak gitu. Ariana langsung mengarahkan pandangannya ke depan pintu. OMG, Awan. Rasanya ingin terbang tinggi dan melesat jauh ke angkasa, aku dicariin sama awan, coobaa itu. Mimpi apa semalam, duhh.
"Ri, buruan itu dipanggil, malah bengong!" Fano menyenggol tangan Ariana
"Yaudah sih, bisa aja kali ngomongnya"
"Cieee dicariin. Inget Ri jawabnya I wanna be say Yes. Oke" Ledek Lizi
Ariana menghampiri Richard. Haduh, wangi parfum nya khas banget dari dulu ga pernah berubah.
"Heh, ayo cepet"
"Ayo kemana sih kak lah"
"Lu kepilih jadi ketua, sekarang lu ke aula" Richard jalan sangat cepat, Ariana tertinggal. "Ehh Ariana, buruan jalannya!"
"Oke gua jalan cepet" Ariana meninggalkan Richard. Terjadilah kejar-kejaran, ala-ala tom & jerry. Wkwk
"Ehh ga usah cepet kayak gitu juga kali, biasa aja"
"Ihh tuh kan serba salah"
Sampai di aula. "Nih, tugas buat lu sama tim"
Ih yaampun awan, sama sekali ga senyum ke aku."Kok dikasih ke gua sih?"
"Lu kan ketuanya, Ariana. Kerja yang bener ya"
"Hah kok gitu sih, tiba-tiba gua jadi ketua. Sebelumnya ga ada pemberitahuan juga" Ariana memang sudah tau kalau pemilihan ketua dalam suatu acara dipilih langsung oleh kepala sekolah secara acak. Tapi kan, seharusnya ada surat pemberitahuan pada orang yang akan dijadikan ketua.
"Ini gua kasih pemberitahuan secara langsung. Gua percaya sama lu, lu pasti bisa. Oke!"
Awan berubah, dia jadi dingin gini sih orangnya. Perasaan dulu engga. Ariana mentap sendu wajah Richard
"Nah guys, ini udah ada ketuanya jadi kalian diskusikan sekarang. Gua tinggal ya, bye" Richard meninggalkan Ariana dan tim.
**
Ariana kembali ke kelas.
"Kenapa muka lu gitu amat? Hahaha" Fano tertawa terbahak-bahak,"Ihh apaan sih lu!"
"Ri, lu abis ngapain kok lama banget sama Awan?" Fani menghampiri Ariana
"Masa gua jadi ketua, gua dijadikan ketua secara tidak hormat" Ariana mendengua kesal
"Segala tidak hormat. Lu tau dari orangnya langsung kan? Malahan itu lebih hormat dan spesial" Lizi meledek Ariana,
"Ga apa-apa, belajar Ri" Dengan gaya nya sok perhatian, padahal Fano lagi asik main get rich
"Lah kepseknya kan bukan dia" Ariana kesal melihat Lizi yang seakan terus membela Awan
"Sama aja kan, awan anaknya kepsek" Fani terkekeh.
Gak Lizi, gak Fani, sama saja. Suka sekali meledek ku. Ariana mendengus kesal, dan menghempaskan poni rambutnya.
**
Jam istirahat, Ariana menuju perustakaan. Tiba-tiba ada yang menarik tangan Ariana. "Ariana.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Same Old Love
Novela JuvenilAku masih disini, masih dihati yang sama. Masih dengan perasaan yang sama. Aku Menantimu. Akan kah kamu masih dihati yang sama juga? Aku takut kehilangan mu. Aku sayang kamu, lebih dari dia menyayangimu. Tapi kamu tidak menyadari itu. Aku yang selal...