"Lia, bangun, Gina, bangun, Ref, Han, Tika, hei bangun dong" ucap Rayya, tampaknya ia paling dulu bangun nih.
Gina pun bangun, disusul oleh Hani dan Tika. Kemudian Refi dan yang masih belum bangun adalah.. Yah, kau juga tau. Lia. Sementara para santri yang lain sudah bangun dan membereskan tempat tidur mereka masing-masing.
"Lia! Ya Allah, bangun. Udah mau adzan awwal nih ah. Cepetan bangun hey!" ucap Gina sambil menggoyang-goyangkan badan Lia. Sementara Rayya sibuk menggelitiki kaki Lia. Kemudian Refi menepuk-nepuk wajah Lia. Namun Lia malah hanya diam saja tak ada reaksi. Hanya Tika dan Hani yang diam saja. Mereka hanya tertawa-tawa melihat tingkah Gina, Rayya dan Refi yang.... Haduh, kurang kerjaan sekali mereka.
Sekitar 20 menit kemudian Lia terbangun. Itu pun karena sudah di cipratkan air ke wajahnya. Dan tak lain pelakunya adalah.. Siapa hayo? Ya, Rayya. Dia usil sekali. Lia terbangun dengan wajah mengkhawatirkan. Matanya berkantung juga sangat merah, rambutnya sangat berantakan, baju nya sedikit kebasahan akibat cipratan air yang Rayya cipratkan tadi. Ya ampun, itu sangat menyeramkan. Astagfirullah.. Ampuni mereka ya Allah.. ( :v )
"Afwan ya, aku Astaghfirullah. Habis, aku mimpi terlalu indah. Hehe.." ucap Lia sambil membereskan tempat tidur nya yang subhanallah berantakan sekali dibanding tempat tidur yang lain. Bantalnya sudah nyaris jatuh, gulingnya sudah jatuh, apalagi selimutnya. Selimutnya masih melilit badan Lia, dan spreinya pun sudah lepas. Aduh, ini tidur apa ngapain sih :v wkwk.. Astaghfirullah
Setelah mereka siap, mereka pun segera menuju mesjid untuk melaksanakan shalat tahajjud terlebih dahulu. Kemudian melaksanakan shalat qabla shubuh, shalat shubuh berjamaah, tadarus, shalat dhuha.
Selesai shalat dhuha mereka mandi pagi di rumah Gina. Karena jika mandi di kamar mandi santri, akan lama menunggu giliran. Meskipun kamar mandinya banyak yaitu sebanyak 5 kamar mandi per kobong, namun bisa dibayangkan. Satu kobong terdapat 100 orang santri. Mungkin butuh waktu selama 2 jam hanya untuk mandi saja. Hh.. Itu sangat lama.
Setelah semua santri kebagian mandi, mereka sarapan bersama di ruang makan yang besaaaaaar sekali. Begitupun Lia and the gank :v mereka ikut serta sarapan di ruang makan santri.
Selesai sarapan, sekitar pukul 9 pagi, mereka langsung menuju ruang kelas. Ruang kelas di pesantren berbeda dengan ruang kelas biasanya. Di pesantren, santriwan dan santriwati harus terpisah. Karena khawatir apabila ada fitnah, zina. Sudah dijelaskan, zina itu bisa berupa zina mata dengan saling tatap, zina pikiran yaitu karena selalu memikirkan, kemudian zina hati yang terlalu berharap dengan balasan perasaan. Mengerti? Ya, wajib mengerti.
***
Ruang kelas"Assalamualaikum.. Kaifa haluuki?" sapa ustadzah Fitria.
"Wa'alaikumussalam, alhamdulillah, luar biasa, i love islam, yes!" jawab santriwati serempak.
"Baik alhamdulillah, semoga kalian selalu diberi kesehatan oleh Allah Swt. Aamiin. Baik, sekarang pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Ibu hanya akan mengulang kembali tentang khulafaurrasyidin. Karena bahasannya sudah habis. Khulafaurrasyidin atau para sahabat nabi itu ada berapa?"
"Empaaaaat. Abu Bakar As-siddiq, Umar bin Khaththab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib." jawab santriwati. Lia and the gank tampaknya belum tahu. Hanya Gina yang tau diantara mereka berenam. Tapi tidak apa, Allah takkan marah kan? Mereka juga berniat untuk belajar. Hehe..
"Ya, benar. Namun kali ini, ibu akan mengulang kembali tentang Abu Bakar As-siddiq. Barangkali santri yang baru juga belum tahu ya (sambil tersenyum ke arah Lia, Rayya, Refi, Hani dan Tika). Baiklah, garis keturunan Abu bakar siddiq dengan Rasulullah yaitu bertemu di Murrah (baca : Murroh). Berasal dari Bani Tamim suku Quraisy. Sebelum masuk islam, Abu bakar adalah seorang pedagang yang jujur dan sukses. Setelah ia masuk islam, subhanallah.. Harta miliknya diberikan untuk kepentingan penyiaran agama islam. Abu bakar juga merupakan Assabiqul awwalun yaitu orang yang pertama masuk islam. Gelarnya As-siddiq memiliki arti benar. Karena ia selalu membenarkan perkataan Rasulullah. Pada saat isra mi'raj yaitu perjalanan Rasulullah pada malam hari dari masjidil haram ke masjidil aqsa. Lalu dari masjidil aqsa ke sidratulmuntaha. Sangat dibenarkan oleh Abu bakar siddiq. Nah, isra mi'raj itu peristiwa apa coba? Ada apa di dalamnya?"
"Peristiwa diperintahkan nya shalat bu!" jawab salah seorang santri.
"Ya benar, dahulu, Allah memerintahkan ummat Rasulullah untuk shalat selama 50 waktu. Kebayang gak tuh? Kemudian Rasulullah memohon agar waktu shalat di perkecil. Hingga akhirnya Allah menetapkan jadwal waktu shalat kita adalah 5 waktu. 5 waktu aja males-malesan. Apalagi 50 waktu. Betul apa betul?"
"Betuuuul!"
"Eh tapi jangan males lagi lho ya.. Apalagi kalian sudah akil balig. Kembali ke topik. Abu bakar juga menyerahkan hartanya untuk membebaskan para budak. Salah satunya yaitu Bilal bin Rabbah. Yaitu budak dari Umayyah bin Khalaf. Subhanallah ya anak-anak. Para khulafaurrasyidin saja tak segan segan menyerahkan hartanya untuk islam. Lah kita, seharusnya kita berpikir. Sekarang kita sudah tak sesulit dulu. Alhamdulillah negri kita mayoritas islam. Tapi mengapa rasanya sulit sekali untuk bersedekah? Berzakat? Astaghfirullahal..?"
"Adziim"
"Kembali ke shalat. Pernah gak nih kalian lewat satu waktu shalat?"
"Pernah"
"Pasti pernah dong ya. Nah, tinggalin kebiasaan itu. Ayo hijrah. Hijrah ke arah yang lebih baik lagi. Yang shalatnya masih pada belang, coba sekarang rapi in shalatnya ya. Yang udah rajin tapi waktunya masih ditunda, coba shalatnya jadi di awal waktu, yang udah rajin dan selalu di awal waktu, coba sering sering shalat sunnahnya, insyaa allah.. Kalian akan selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin"
"Aamiin"
"Ibu mau tanya, kalian pernah gak shalat itu khusyuuuk sekali? Ada yang pernah?"
Para santri ada yang menjawab 'pernah' dan 'tidak pernah'. Lia termasuk santri yang menjawab 'pernah'.
"Nah yang udah khusyuk, pertahankan ya. Yang belum , ibu punya tips nih. Yang pertama (santri pada antusias), luruskan niat, kalian shalat itu ingin apa, kemudian fokus, konsentrasi dan ingat selalu kepada Allah. Jangan palingkan ingatan kalian pada yang lain. Allah! Allah! Allah! Jangan ingat jemuran, jangan ingat doi, jangan ingat duit di dompet yang udah tipis, awas nih awas. Kemudian ketika kalian membaca surah al-fatihah, coba kalian renungkan maknanya, resapi. InsyaaAllah. Kalian bisa khusyuk. Aamiin"
"Aamiin"
"Baik, ada yang ingin bertanya?"
"Tidak"
"Ya udah kalo gitu, kalian menulis aja ya. Sekretaris, Khuma coba tulis di papan tulis ya. Ibu akan keluar dulu."
***
Vommentnya yaa .. Syukran untuk kalian para readers... 😊😄😄😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Hijab Story
SpiritualRigelia, seorang perempuan tak berjilbab. Yang akhirnya mendapat hidayah. Perjuangannya dalam menjalani hidup baru dengan hijabnya, hubungannya dengan sahabat-sahabatnya yang tiba-tiba runtuh, hingga hubungannya dengan Fadil yang harus berhenti. Apa...