Buku PR ku tertinggal!! Ah tidak!!! Bagaimana bisa? Ya Allah, aku teledor sekali. Astaghfirullah... Bagaimana ini? Kalau aku masuk, pasti Bu Asiyyah marah padaku. Ia kan guru yang terkenal paling tegas. Ah aku tak mau dimarahi olehnya. Tapi aku sudah di ambang pintu kelas. Baik, ku pikir sejenak.
***
Oke, sudah ku putuskan. Akau akan kabur saja! Oke, lari! Lari! Lari!!! ....
***
Hufft... Untung saja aku berhasil berlari keluar gerbang tanpa sepengetahuan orang lain. Maafkan aku Ya Allah, aku tahu aku salah. Tapi aku benar-benar tak mau kena marahnya Bu Asiyyah.
***
Aku berjalan menyusuri jalanan kota. Dengan menggunakan baju sweater dengan celana jeans yang baru saja kubeli ( dengan harga murah tentunya ). Sebab, kalau aku memakai seragam pasti orang-orang akan tahu kalau hari ini aku KABUR dari sekolah. Alasannya memang sepele, tapi aku benar-benar takut pada Bu Asiyyah. Pernah suatu waktu, Fika tidak mengerjakan PR dari Bu Asiyyah. Ia terkena hukuman yaitu mengerjakan tugas seabreg-abreg dari Bu Asiyyah. 5 kali lipat lebih banyak dari tugas yang sebenarnya. Apa itu tidak gila? Ah sudahlah, aku tak mau membicarakan Bu Asiyyah. Tidak baik kan? Membicarakan orang di belakang? Hehehe... Astaghfirullah, aku dosa nih.
Aku memutuskan untuk pergi ke sebuah kafe dan membeli minuman. Sekedar untuk pelepas dahaga ku setelah berjalan sekian lama menyusuri jalanan kota. Aku berjalan kaki, agar waktu cepat berlalu. Aku ingin pulang. Tetapi, jika aku pulang pada saat aku kabur, Mama pasti ngomel deh. Ya, jadi beginilah nasibku hari ini. Terjebak di dalam situasi yang membingungkan dan tidak pasti. Ya, aku mengaku salah telah kabur dari sekolah. Tapi kan, aku takut dimarahi Bu Asiyyah. Eh, tuh kan malah membicarakan Bu Asiyyah lagi.
Setelah selesai menghabiskan minumanku, aku beranjak dari kursi dan menuju kasir untuk membayar. Setelah membayar, kuputuskan untuk pergi ke tempat favoritku. Tempat yang penuh dengan buku, kanan kiri buku, atas bawah buku, semua buku, dan buku. Ya, toko buku.
Aku mulai memasuki toko buku. Kemudian menuju rak buku novel. Sejenak aku membacanya, memilihnya, kemudian pergi membayar.
"Jadi Rp.30,000 mba," ucap sang kasir. Kemudian ia menawarkan sesuatu.
" Mba, lagi ada promo lho.. Buat buku ini" ucapnya sambil memperlihatkan buku yang berjudul Mari Berhijab kepadaku. Aku meliriknya sebentar.
"Promo apa mba?" yang aku penasaran
"Discount 70%, mau gak? Jadi Rp.20,000 lho mba. Lumayan, buku bagus nih. Buat pencerahan." jelasnya
"Hmmm.. Boleh deh. Saya beli satu." akhirnya aku membeli buku tersebut. Sayang bukan, bila tak dibeli? Hehe..
***
Sepanjang jalan aku membaca buku yang baru saja kubeli. Bukan novel , melainkan buku berjudul Mari Berhijab tadi.
Dan tak sengaja.... BRUKK!!
Aku menabrak seseorang hingga terjatuh. Astagfirullah, lagi-lagi aku tak hati-hati. Kenapa pula aku selalu teledor hari ini?
"Astaghfirullah mba, maaf. Saya sedang membaca buku di jalan. Jadi, saya tak sengaja menabrak mba. Mba tidak apa-apa?" ucapku meminta maaf sambil membantunya berdiri.
"Eheheh.. Tidak apa-apa, saya juga tegesa-gesa. Maaf, jadi saya juga tak lihat jalan. Maaf" katanya sambil tersenyum padaku. Entah mengapa, aku merasa, dia.. Dia sangat cantik. Dengan hijabnya yang anggun, menyejukkan hati siapa saja yang melihatnya. Seperti ketika aku melihat mama. Bak bidadari.
"Tidak mba, tidak apa-apa. Ehhmm.. Perkenalkan, nama saya Rigelia Ukhtiannisa." ucapku sambil menjulurkan tanganku dan tersenyum padanya.
"Oh ya, nama saya Gina hidayatunnisa. Hehe.. Nama kita akhirnya sama ya?" jawabnya sambil membalas juluran tanganku. Kemudian kami berkenalan. Dan memutuskan untuk berbincang-bincang di alun-alun kota.
***
To be continue.....
Vommentnya atuh.. Jangan jadi pembaca gelap. Jangan gelap-gelapan. Gak kelihatan. Maaf part 2 gak panjang banget, soalnya author sedang gangguan. Terimakasih..... 😘😘
Lafyuh ridersss yang terang maupun yang gelap hehe :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijab Story
SpiritualRigelia, seorang perempuan tak berjilbab. Yang akhirnya mendapat hidayah. Perjuangannya dalam menjalani hidup baru dengan hijabnya, hubungannya dengan sahabat-sahabatnya yang tiba-tiba runtuh, hingga hubungannya dengan Fadil yang harus berhenti. Apa...