Si Topi Merah

45 4 0
                                    

Sejak pertemuan pertama gue dengan Alwi saat itu, gue jadi suka sama dia. Love at firt sigh, eh? Mungkin. Dulu sebelum tau namanya, gue punya panggilan tersayang buat dia. Si Topi Merah. Karena tiga minggu awal sekolah, dia pakai topi merah terus. Tapi Alwi yang sekarang bukan lah yang dulu. Dulu ciri khasnya adalah rambutnya yang model cepak. Selarang rambutnya dibiarkan memanjang.
Gue tau namanya dari temannya yang -kebetulan- sekelas sama gue. Panggilan sayang gue berubah-ubah. Dari Si Topi Merah, Aa' Aaron, dan Orang Ganteng. Gue gila? Udah tau, kok.

"Okay, class, See you next week! Assalamu'alaikum warrohmatullahi wabarrakatuh!"

Kelas udah bubar ya?

Gegara kebanyakkan mikirin Alwi, gini. Nggak sadar tempat, waktu, dan suasana. 

Huftt...

***

"Ok, guys! Balik lagi sama gue Vanno!"

"Gue Salsha!"

"Di Katakan Putus!"

"Klien kita kali ini adalah seorang mahasiswa nih, geng!"

"Nama klien kita kali ini adalah Satria Arfandi"

What?

Kayak pernah dengar deh, namanya

"Hai! Satria ya?" Tanya Vanno sama seorang cowok

"Iya"

"Gue Vanno! Dan ini, partner gue, Salsha!"

"Salsha?" Celetuk si Satria satria itu

Wait!!

SATRIAAA???!!! ARFANDI??!!!

Fuck!

Kenapa sejak gue ngisi acara ini masa lalu gue pada datang?

"Iya, gue Salsha"

"Lo banyak berubah, Sal. Tambah cantik"celetuk Satria. Gue tersenyum sebagai jawaban

"Lo berdua saling kenal?" Tanya Vanno dengan raut wajah -lo-harus-jelasin-semuanya-dengan-jelas-sejelas-jelasnya-nanti!-

Gue memutar bola mata malas

"Iya, kita dulu satu sekolah waktu SMA"Balas Satria

"Ohh.. Teman SMA lo semua ya, Sal?"

"Ya, gue juga nggak tau, Van. Eh, lanjut shootingnya lagi, Van! Ntar kena semprot lagi sama Mas Ardi" "jadi, An, apa yang buat lo mau putus sama pacar lo?" Tanya gue

"Andi, ya? Masih sama" gumam Andi dengan suara kecil tapi masih bisa gue dengar dengan jelas. Gue cuma terkekeh yang sedikit dipaksakan sebagai jawaban

Jadi gini, dulu sewaktu SMA, gue manggil Satria itu dengan panggilan Andi. Teman-teman yang lainnya biasanya manggil dia Satria atau Arfan. Jadi, yah gitu.

"Yah, pacar gue itu cerewat banget. Gue capek dengar ocehannya. Dia juga akhir-akhir ini sering pergi tanpa gue. Gue sedikit curiga sama dia" jelasnya

"Lo jangan su'udzon dulu sama orang. Siapa tau dia pergi sama temannya, 'kan?" Balas Vanno

"Masa pergi sama temannya sampai nggak ada waktu buat gue? Tiap hari, bro! Tiap hari! Kalau dia nggak selingkuh apalagi?" Wah, wah, sepertinya Andi mulai memanas! Pertunjukkan seru, nih! Kompor-komporin, ah!

Hahahaha!

"Benar juga, sih, apa yang di bilang Vanno. Lo jangan berburuk sangka dulu sama pacar lo! Lo aja mungkin yang suka nethink sama dia"

Yeah!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang