ANNYEONG HASEYO.
Apa yang Eunha ucapkan tadi benar-benar menusuk seluruh syaraf-syaraf motoriknya. Menyebabkan gerakannya kini sangat lamban. Apakah tak ada kebahagiaan untuknya hari ini?
'BRAK'
Dengan keras jungkook membuka pintu kamarnya. Membuat yeoja yang sedang duduk di ujung kasurnya terperanjat. Yeoja itu kini memperhatikan jungkook, di wajahnya ada beberapa luka memar ditambah saat ini wajahnya sangat tak enak dipandang karena moodnya yang terlihat sedang down. Jungkook menghempaskan tubuhnya pada sofa panjang yang tadi sempat ia tiduri.
"Apa kau liat liat? kau Senang kan melihatku seperti ini? atau Masih kurang penderitaan yang kau berikan untukku?"jungkook menatap wajah yeoja itu yang sama sekali tak mengerti apa-apa.
"Aku salah apa sama kamu? Terus kenapa aku ada di sini? Bukannya tadi ..."yeoja itu mencoba mengingat-ingat kembali kejadian sebelumnya.
"Salah apa?kau bertanya sama aku kalau kau salah apa? Bener-bener kau ini!" Nafas jungkook mulai tak teratur, kesal. Apalagi yeoja di hadapannya kini memasang tampang polosnya, seolah tak berdosa.
"Pulang sana kau!." Ucap jungkook terdengar sangat kasar. Yeoja itu terdiam. Kaget dengan ucapan jungkook yang terkesan membentak mengusirnya. Matanya mulai berkaca-kaca. Tak pernah sebelumnya ia dibentak sekasar itu.
"MWO? Kenapa? Nangis? Anak manja! Baru kayak gitu saja kau menangis! Apalagi kalo kau jadi aku sekarang." Jungkook tak henti menyalahkan yeoja itu. Semakin tak mengerti ia dengan apa yang jungkook ucapkan, menyalahkannya terus-menerus sedari tadi, tanpa ia tahu apa kesalahannya. Ia berdiri. Meraih tas kecil yang ada di atas meja kecil di samping tempat tidur. Melangkah dengan air mata yang sudai berderai hebat. Cengeng? Memang itu sifatnya.
"Maaf aku telah merepotkanmu." Yeoja itu kini melangkah keluar dari kamar jungkook lalu keluar dari apartemennya.
Jungkook masih terduduk menatap kepergian yeoja tersebut. Yeoja itu akan pergi, malam-malam begini. Pukul 10 malam. Sempat jungkook sekilas melirik jam dinding yang menempel di kamarnya.
"Ssssshhhh." Jungkook mendengus sebal, sebal terhadap perasaannya yang tak tega membiarkan yeoja itu pulang malam tanpa membawa uang sepeserpun, tanpa membawa alat komunikasi..Bagaimana jika di jalan nanti yeoja itu pingsan lagi karena terlihat kondisinya belum pulih benar,setelah itu diculik, lalu diperkosa, dibunuh, dan akhirnya menjadi roh gentayangan yang menggentayangi jungkook setiap malamnya. Pikiran jungkook sudah kacau tak karuan. Jungkook berlari keluar Apartemennya. Menuju kemana arah gadis tersebut pergi. Sesampainya di pintu gerbang. Jungkook menolehkan kepalanya ke arah kanan. Benar saja, yeoja itu masih berjalan menyusuri pinggir trotoar.
"Hey." Teriak jungkook bingung ketika akan meneriaki yeoja tersebut, karena ia tak mengetahui namanya. Yeoja itu sempat menolehkan wajahnya ke arah jungkook. Lalu dengan cepat ia kembali memutar badannya, dan kembali berjalan.
"Issshh..!!!" Jungkook mulai kesal dengan tingkah yeoja tersebut. Jungkook berlari menghampiri yeoja yang ia sempat ia bilang cantik namun menyebalkan itu.
"Maaf." Jungkook meraih pergelangan tangan yeoja cantik itu ketika ia sudah berada tepat di belakangnya. Yeoja itu memutar tubuhnya menghadap jungkook, terdiam menundukkan wajahnya dengan pipi yang menggelembung.
"Maaf kalo Aku membentakmu tadi. Kau tak membawa uang kan? Aku akan antarkan kau pulang. Aku pinjam motor temanku dulu."jungkook mengucapkannya dengan penuh keraguan.
"Ikut dengan ku."jungkook menarik lengan yeoja tersebut untuk ikut masuk ke dalam pekarangan area apartemennya terlebih dulu, takut terjadi apa-apa apabila ia biarkan seorang yeoja menunggu di pinggir jalan seperti ini.
"Kau tunggu disini. Aku mau ngambil motor dulu." Ucap jungkook. Melangkah pergi meninggalkan yeoja itu untuk meminjam motor temannya, motor siapapun itu. Yang penting yeoja ini bisa segera kembali pulang dengan selamat, dan yang terpenting yeoja itu tak mengganggu hidupnya lagi.
***
"Maaf aku merepotkanmu." Ucap yeoja itu, kini jungkook telah mengantarkan tepat di depan pagar rumahnya..Ia sangat merasa bersalah ketika jungkook menceritakan semua rentetan peristiwa dari awal mereka bertemu di halte, sampai akhirnya kenapa jungkook lancang membawanya untuk tidur di kamarnya.
"Namaku choi yuna panggil saja aku yuju." Yeoja itu mengulurkan tangannya, berharap jungkook membalas jabatan tangannya.
"Jungkook, panggil saja aku kookie." Jungkook ternyata membalas jabatan tangan yeoja ini yang ternyata bernama yuju, baru ingat kebersamaan yang berjam-jam lamanya mereka belum saling mengetahui nama masng-masing.
"Sekali lagi maaf." Ucap yuju kini wajahnya menunduk karena merasa sangat bersalah.
"Sudah tidak usah mendrama! Aku kan pemeran utama, jadi wajar kalau di awal-awal episode aku sengsara terlebih dulu." Ucap jungkook membuat yuju sedikit tersenyum.
"Nee, mudah-mudahan cuma di awal episode. Tidak sampe akhir episode ya."yuju kini mulai berani menatap jungkook.
'Tampan.' Batin yuju menggumam
TEBECE^_^
LANJUT?VOMENNT!
ANNYEONG