Ada anak bernama aulia. Pukul 5 sore Aulia pulang sekolah, ia jalan kaki melewati jalan yang tidak begitu ramai dileawati orang. Itu sudah menjadi kegiatanya sehari-hari. Ia tak pernah diantar atau bahkan tak pernah pulang bersama dengan teman sekolahnya. Aulia memang dikenal sebagai anak yang pendiam dan penyendiri.
Suatu saat ia pulang dalam keadaan hujan dan kabut yang tebal, sedangkan ia lupa tidak membawa payung. Namun, hujan lama tidak mereda sehingga membuat aulia nekat untuk pulang saja. Meskipun basah kuyub dan kabut putih yang tebal ia pun brangkat pulang, jalanya yang dipercepat agar ia segera sampai rumah. Kepalanya yang hanya dilindungi oleh jaket, rambutnya yang panjang menutupi muka, semakin cepat ia berjalan. Hingga di tengah perjalanan ia merasa ia sedikit tersandung dan menendang suatu yang cukup keras. Aulia mencari-cari kebawah apa yang ditendangnya tadi. Dilihatnya sebuah kamera yang masih bagus, diambilnya kamera itu. Aulia sudah tidak menghiraukan hujan yang sudah cukup membuatnya basah dan dingin. Dilihatnya terus- menerus kamera itu hingga ia mulai melihat layar kamera tersebut. Kamera itu dengan sendirinya menyala, tanpa aulia menekan tombol on/off nya. Ia terkejut tetapi aulia tetap menatapnya dengan cukup serius. Layar kamera itu menjadi putih dan mulai muncul tulisan yang tidak jelas, putus putus menjadi semakin jelas... semakin jelas ... semakin dekat ia melihat layar itu, dengan tanpa sadar ia sedikit demi sedikit maju melangkah menuju jalan. Tulisan itu semakin jelas. Tertulis sebuah perintah.
'majulah temui aku'
Munculan tulisan itu semakin jelas. Dengan sangat bingung aulia sedikit takut, namun rasa penasaranya sangat tinggi dan menganggapnya ini adalah sebuah permainan belaka. Ia pun maju. Kamera tetap dipeganginya erat dan dipandangnya dengan fokus. Tulisan itu menjadi hilang menjadi warna hitam disertai cahaya yang redup di layar kamera itu. Munculah sebuah foto, foto-foto itu berganti-ganti, foto itu adalah hanya sebuah angka. Aulia semakin bingung dan semakin ia terpusat dengan layar kamera itu. gambar pertama berupa angka
'1'
'2'
'3'
Tidak sadar sebuah truk besar melaju sangat cepat dan aulia berada di tengah jalan yang sepi. Ia pun tertabrak. Badanya sudah remuk, Kamera itu pun terlempar sangat jauh. Pandangan buram namun sebelum menuju kematianya ia melihat seorang wanita cantik pucat tersenyum dan tertawa dengan darah yang mengalir di matanya dan tanganya memegang kamera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Horror Story
Horror"It is the same woman, I know, for she is always creeping, and most women do not creep by daylight." ― Charlotte Perkins Gilman