neighbor

144 11 1
                                    

Sudah lama rumah itu tak berpenghuni tujuh taun lamanya, Hingga datanglah hari ini tetangga yang baru. Kata orang-orang ia adalah seorang janda yang tua. Penilaianku tentang dirinya sudah tidak baik. Kenapa? Ya tentu saja karena orang itu sangat tertutup dan aku belum melihat batang hidungnya sama sekali. Tirai nya yang selalu tertutup, namun lampu kamarnya menyala menandakan ada orang yang berpenghuni. Selain itu, suara air yang mengalir bahwa ia sedang mandi atau menyiram kebun belakangnya. Hingga suatu saat aku mendengar suara keributan di rumah itu. terdengar tuan rumah itu berteriak-teriak marah dan mengomel. Penasaran mulai menyelimuti pikiranku, hingga aku mulai mendengarkanya.

terdengar..

"Kau ini sudah bukan anak kecil!"

"Bagaimana kau bisa melakukan ini?!!" *suara piring pecah terlempar

"EDWARD!!"

Bunyi pecahan itu sangatlah keras, membuat detak jantungku menjadi cepat. Langsung aku menjauh dari jendela itu dan menutup tirainya. Aku baru tau bahwa orang itu mempunyai anak. Aku mulai berpikir bahwa aku harus mengetahui orang itu seperti apa, dengan cara aku akan mengirimkanya makanan atau bisa dibilang mengasinya.

Esoknya aku mendatangi rumah itu dan membawakanya makanan yang sudah aku siapkan. Ku lihat masih banyak tanaman liar dipingggiran rumah itu, masih belum terawat dengan penuh. Bahkan jendela itu telah di paku rapat.

Mulailah aku mengetuk pintu..

Bunyi suara kunci mulai membuka. Munculah seoarang wanita berumur 45 an.

Aku mulai memberikan makanan itu kepadanya. Ia tersenyum kepadaku dan berterimakasih. Ramah rupanya. Kemudia, ia mempersilahkanku masuk ke ruang tamunya. Ruangan itu sangat kecil sama seperti ruangan lainya. Cahaya matahari sangat susah untuk masuk ke rumah itu. Kami mulai memperkenal diri masing-masing dengan relax, menceritakan kehidupan di rumah masing-masing, hingga aku tidak sadar menanyakan soal keributan kemarin malam. Ibu itu langsung tersenyum dan menjawab dengan tenang.

"ohh itu anaku, sudah biasa"

"ohh anak ibu.. dimana ia sekarang?" tanyaku.

"ikuti aku" singkatnya.

Aku mulai mengikutinya dan sepertinya ini menuju ke sebuah kamar.

Kemudian aku masuk ke kamar itu.

"ini anaku, ia adalah anak yang manis .. " katanya.

Aku bingung dan aku mulai melihat apa yang ditunjukanya.

dan itu adalah sebuah boneka yang duduk dengan rapi.

Horror StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang