The worst kind of pain is when you're smiling just to stop the tears from falling
Author POV
5 bulan kemudian
"Sudah berapa kali aku bilang padamu ha?! Jangan dekat-dekat dengan Nathan!"
Natalie hanya bisa menangis
"Jika kau masih tidak menurutiku,lihat saja apa yang akan terjadi padamu!"Sejurus kemudian wanita itu pergi dari toilet sambil membanting pintu. Meninggalkan Natalie yang menangis sambil bersender di di dinding toilet.
"Nata! Apa yang terjadi?!"
Pria berkacamata itu menghampiri Natalie dan langsung memeluknya. Dari awal perasaannya memang sudah tak enak, tadi ia mengajak Natalie pulang bersama tapi wanita itu bilang ia mau ke toilet dulu. Logan menunggunya di parkiran tapi sudah beberapa menit Natalie tak kunjung datang.
Ia pun berinisiatif untuk menghampiri Natalie,tapi beberapa langah sebelum sampai toilet, ia berhenti. Ia melihat Jessica keluar dari toilet sambil membanting pintu.
Dan disaat itu Logan tau kalau ada yang tidak beres, dan ternyata benar.
"Sudah jangan menangis,ayo kita pulang" ujar Logan lembut di iringi dengan anggukan Natalie
Sesampainya dirumah Natalie,mereka langsung masuk ke dalam,orangtua Nata sedang pergi ke Melbourne jadi sekarang hanya ada mereka dirumah.
Logan mengajaknya duduk di sofa kemudian ia ke dapur, membuat teh untuk Nata.
Setelah selesai ia langsung kembali ke ruang tengah dimana Natalie sedang duduk termenung."Ini minum dulu" Natalie mengambil segelas teh hangat dari tangan Logan
"Thanks Logan""Anytime" ujar Logan sambil langsung duduk di samping Natalie, memperhatikan sahabatnya menyesap teh. Natalie terlihat makin cantik kalau di lihat dari samping,pikir Logan.
"Kapan kau akan berhenti? Aku tak bisa melihat mu seperti ini terus" ujar Logan dengan nada khawatir
Natalie hanya mendengus
"Entahlah" ujar Natalie dan setelah itu ia menyeruput teh nya lagi.Kejadian ini sudah sering terjadi, Jessica sudah sering mengancam Natalie untuk menjauhi Nathan dan tak jarang,ia mengancam Natalie yang tidak-tidak. Logan sudah tau tentang semuanya, tentang Jessica dan juga perasaan Natalie.
Ya,perasaan Natalie terhadap Nathan ia sudah tau begitu juga Melissa,Sophia dan Alice.
Mengetahui kalau Natalie menaruh hati terhadap Nathan sebenarnya membuat luka yang sangat dalam dihatinya,tapi Logan ikhlas karena berada disisi orang yang ia sayangi sudah cukup untuknya.
Tetapi makin lama, ia merasa kasian dengan Natalie karena selalu menjadi korban Jessica. Ia sudah beberapa kali meminta Natalie untuk menjauhi Nathan karena ia tak ingin melihat orang yang ia cintai tersakiti.
Tetapi Natalie tak mengubrisnya.Memang selama beberapa bulan ini hubungan Natalie dan Nathan menjadi lebih dekat, Nathan selalu bersikap manis didepan Natalie,ia juga tidak pernah berbuat onar lagi disekolah. Itu yang membuat Natalie makin menyukainya tetapi kebahagiaan nya diganggu oleh seseorang. Siapa lagu kalau bukan, Jessica.
Jessica tak merelakan Nathan untuk Natalie. Ia tak pernah senang jika melihat mereka berdua bersama.
Setiap hari ia selalu mengancam Nata dan tak jarang ia melakukan kontak fisik.
Nathan sering bertanya dari mana luka yang Nata dapat entah di pipi atau tangan tetapi Natalie hanya tersenyum dan menjawab kalau kamarin ia kejedut atau hal klise lain nya.
Bukannya Nathan tak curiga, ia curiga tapi ia berusaha mempercayai Natalie.Melissa,Sophia,dan Alice juga meminta Natalie untuk menjauhi Nathan meski mereka tau kalau sahabatnya mencintai lelaki itu tetapi mereka tak mau melihat sahabat mereka selalu tersakiti.
Handphone Natalie berdering, saat ia melihat Caller ID nya,matanya langsung membulat.
Dengan ragu, ia mengangkat telepon itu."Halo...um tidak....a-aku tidak apa-apa kok"
"Sepertinya tidak bisa.... tidak bisa,maaf...baiklah ,bye"Natalie langsung menutup sambungan telfonnya sepihak
"Nathan?" Tanya Logan
"Iya" ujar Natalie sambil mengangguk
"Ia mengajakku ketemuan besok" sambungnya
"Lalu?" Tanya Logan
"Aku menolaknya"
"Kenapa?"
"Entahlah,aku hanya tidak ingin bertemu dengannya dulu untuk sekarang ini"
Logan menatap mata Natalie kemudian mengangguk "aku mengerti"Sebenarnya ada rasa senang di diri Logan mendengar perkataan Natalie barusan,tetapi itu belum tentu kan kalau Natalie akan move on dari Nathan. Ia hanya bilang tidak ingin bertemu dengannya nya dulu untuk sekarang.
"Um Nata,aku harus menjemput Laura"
"Oh?hm yaudah"
"Aku pergi dulu ya,nanti malam jangan nangis lagi" ledek Logan
"Haha,aye aye captain"Dengan begitu Logan pun pergi dan sekarang Natalie tidak tau harus ngapain. Ia pun naik ke atas untuk mandi.
Setelah selesai mandi dan memakai baju,ia mendengar suara bel berbunyi lantas ia turun ke bawah untuk membuka pintu dan ternyata yang datang..
"Hellloo" ujar Mellisa,Sophia, dan Alice berbarengan
"Kalian?"
"Iya ini kitaa" ujar Alice semangat"Kalian ngapain disini?"
"Oh gak suka kami disini? Ya ud-"
"Eeh bukan gitu,maksudku-"
"Tadi Logan nelpon, katanya kamu sendiri dirumah. Dia nyuruh kita nginep disini" jelas SophiaNatalie bingung kenapa Logan melakukan hal itu. Ia mengerutkan dahi nya
"Kau tak mengizinkan kami masuk?" Tanya Mellisa dengan nada ledekan
"Oh iya,ayo masuk"Mereka pun masuk dan malam itu Natalie menceritakan segalanya. Ia masih berpikir tentang perkataan Jessica dan perasaannya terhadap Nathan serta apa yang harus ia lakukan sekarang.
Nathan tidak tau apa-apa tentang semua ini. Ia tidak tau kalau wanita yang ia sayangi selalu diganggu oleh wanita yang ia benci.
----------------------------------------
Don't forget to vote,thanks!
KAMU SEDANG MEMBACA
One and Only
Fiksi Remaja[COMPLETED] Bagaimana rasanya diperebuti oleh dua orang lelaki tampan? Natalie Evans sedang merasakan nya. Dua lelaki itu adalah seorang cowok populer disekolah nya, yang sering membuat onar tapi setelah bertemu Natalie ia mulai berubah dan seorang...