raifgan_1

1.5K 52 2
                                    

"pagi" sapaku saat afgan membuka matanya, dia tersenyum menatapku lalu mencium pipi dan kening ku cukup lama dia mempertahankan bibirnya di keningku dan aku hanya mejamkan mataku menikmatinya

"ayo bangun" suruhku namun bukannya bangun afgan malah mempererat memelukku, aku mencoba melepaskan diriku darinya namun efek bangun tidur tenagaku tak sekuat tenaga afgan yang masih diam memelukku

"nanti kamu telat kerja" bisikku, dia hanya bergumam tak jelas

"kamu kalo siap-siap kan lama sayang" afgan tetap diam, matanya masih saja tertutup

aku memikirkan sesuatu agar afgan mau bangun "jam 10 loh" kataku berbohong, namun nihil afgan masih belum mau bangun.Mungkin dia sudah tau aku berbohong

tiba-tiba ide muncul di otakku "hem tabungan buat baby udah cukup belum yah" sepertinya ucapanku kali ini berhasil membuat afgan bangun, lihat saja dia langsung membuka matanya dan melepaskanku dari pelukannya

"kamu hamil" tanyanya menatapku dengan senyum yang begitu manis.Menurutku.

"belum" jawabku, senyum itu berangsur menjadi wajah yang kecewa

aku menyentuh pipi afgan, tersenyum padanya "aku belum tau, nanti sepulang kamu kerja anterin aku ya ke dokter" pintaku lembut, afgan terseyum simpul lalu mengangguk

aku memeluk afgan, enggan rasanya melepaskannya. Terlalu nyaman.

"hari ini aku ga libur sayang" ucapnya tersenyum jahil

"iya aku tau, sana mandi" suruhku lalu melepaskannya dari pelukanku

"ga dapet morning kiss nih" afgan menatapku sambil senyum-senyum

'cup' aku mencim pipinya sekilah
"di sini dong sayang" pintanya menunjuk bibirnya

"nanti kalau dokter udah bilang aku hamil" ucapku bangun, namun afgan menarik tanganku sehingga aku jatuh terbaring di sampingnya

"aku cinta kamu raisa" bisiknya tepat di telingaku

"aku lebih" balasku

aku memandangi afgan yang bangun dari tempat tidur, tak hentinya berucap syukur memiliki suami seperti afgan.

GARIS TUHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang