raifgan 20

809 26 8
                                    

"afgan" pangil raisa, afgan menjawab dengan gumaman

Raisa yang sedang duduk di kursi  riasnya, beralih mendekati afgan yang sedang berbaring

raisa menelusup memeluk afgan, menyenderkan kepalanya pada dada bidang afgan "kenapa ?" tanya afgan

Tangan raisa memaninkan kancing baju afgan "kemarin, aku nemuin cincin di atas meja. Itu buat siapa ?"

"itu buat kamu sayang, tapi aku beli di rosa. Katanya buat pelaris dia jualan" ucap afgan, raisa mendongak "jadi itu buat aku ?" afgan mengangguk

"kenapa ?"

"ngga papa" ucap raisa tersenyum lalu kembali memeluk afgan

"besok ke rumah mamah ya, aku kangen mamah" pinta raisa, afgan mengangguk

"kenapa sayang ?'' tanya afgan melihat raisa yang menutupi mulutnya

"aku mual, wlueee" raisa berlari menuju kamar mandi, afgan pun ikut berlari membuntuti raisa

"raisa, kamu kenapa ?" panik afgan, karna raisa mengunci pintu

dengan wajah yang pucat, raisa keluar dari kamar mandi "are you oke ?" tanya afgan memegangi raisa yang semakin tak seimbang berdiri. raisa mengangguk pelan, kepalanya sedikit pusing "apa kita ke dokter aja ?" tawar afgan, raisa menggeleng menolak untuk ke dokter

"aku mau boboan aja" ucap raisa lirih

"ya udah kamu istirahat aja ya" afgan membantu raisa berjalan, namun tiba-tiba raisa pingsan "raisa raisa bangun" panik afgan menepuk-nepuk pipi raisa, namun raisa tak sadar juga. dengan panik afgan mengangkat tubuh raisa untuk di bawa ke dokter

******

afgan menunggu di depan ruangan tempat raisa di periksa oleh dokter, sedari tadi afgan berjalan mondar-mandir cemas memikirkan keadaan raisa "dokter dokter bagaimana keadaan istri saya ?" tanya afgan saat dokter keluar dari ruangan

dokter rini tersenyum "pak afgan tidak perlu khawatir, bu raisa baik-baik saja" ucap dokter rini 

"tapi dok tadi raisa pusing dan mual-mual"

"iya saya tau, itu di karnakan bu raisa mengandung. makanya bu raisa mengalami pusing dan mual-mual"

afgan terdiam, perasaannya senang tapi ia tepis "dokter jangan bercanda!'' ucap afgan datar

dokter rini bingung, ini pertama kalinya dia melihat ekspesi aneh dari keluarga pasiennya yang mendapat kabar bahagia "apa pak afgan tidak senang dengan kabar ini ?" 

"bukan begitu, tapi wktu itu dokter lain mengatakan istri saya tidak bisa hamil" ucap afgan masih dengan wajah datar

''pak afgan, saya yakin dengan pemeriksaan saya. mungkin dokter yang pernah memeriksa bu raisa mengatakan begitu, tapi saya bisa pastikan kalau istri pak afgan hamil"

"apa dokter yakin ?'

"saya yakin, anggap saja ini keajaiban''

afgan tersenyum, matanya berkaca-kaca. terlalu bahagia saat ini "raisa hamil" afgan bergegas masuk ke ruang rawat raisa, ditatapnya raisa yang masih terbaring

"afgan, aku kenapa ?'' tanya raisa memegangi kepalanya yang masih terasa pusing, afgan mendekat ke raisa. tanpa berucap, afgan memeluk raisa "terimakasih sayang'' afgan mempererat dekapannya

"untuk apa ?" 

"untuk semua kebahagiaan ini"

"afgan aku ngga ngerti maksud kamu"

"kamu hamil sayang, kamu hamil. kita akan punya anak, terimakasih sayang''

raisa berkaca-kaca, perasaannya bercampur entah senang atau sedih saat ini "afgan" raisa melepaskan dirinya dari afgan "kamu ingat kan, aku ga bisa hamil" raisa mengalihkan pandangannya ''jangan meledek ku'' ketus raisa

afgan memegang wajah raisa agar menatapnya "aku bersungguh-sungguh, aku tidak meledek mu raisa" raisa tetap tidak mau menatap afgan, airmatanya masih terus mengalir

"permisi" ucap dokter rini masuk ke ruangan, afgan dan raisa menoleh ke arah dokter rini

"tanyakan pada dokter, kalau kamu ngga percaya" ucap afgan

"dokter, tolong jelaskan apa yang terjadi padaku ?"

dokter rini tersenyum "ibu raisa sedang mengandung" raisa terdiam

"dokter aku hamil, tapi...."

"iya saya tau, pak afgan sudah menjelaskan pada saya. tapi saya pastikan bu raisa benar-benar hamil''

raisa menatap afgan "afgan, a ak aku hamil. aku hamil" afgan mengangguk lalu memeluk raisa

'terimakasih Tuhan atas kebaikan Mu' batin raisa "aku cinta kamu afgan"

"aku lebih"

'semua yang terjadi pada kita pasti atas kehendak yang di atas dan aku bersyukur ini garis Tuhan untukku' keajaiban itu slalu ada :)

GARIS TUHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang