raifgan 17

590 24 8
                                    

Raisa duduk di sofa sambil menunggu afgan pulang "akan aku tanya, afgan darimana"

raisa menoleh saat pintu ruamahnya terbuka dan ternyata afgan yang datang, raisa berjalan mendekati afgan "kamu dari mana ?" tanya raisa

"aku dari kantor"

Ada rasa sakit di hati raisa karna afgan berbohong padanya "dari kantor, bukanya ini hari mingggu. kantor libur kan !"

"udahlah, aku cape mau istirahat" Ucap afgan melangkah namun langkahnya di hentikan oleh raisa yang memegang lengannya

"kamu dari rumah rosa kan ?" tanya raisa, afgan berbalik menatap raisa "kalo iya memangnya kenapa ? bukannya ini yang kamu mau ?" sentak afgan

"a aku__"

"apah, kamu mau aku sama rosa kan. AKu sedang melakukannya, aku sedang berusaha yakin kalau rosa yang bisa bikin aku bahagia" ucap afgan, tangannya menepis tangan raisa yang masih memegangi lenganya lalu pergi masuk ke kamar

raisa terduduk di lantar, menangis histeris. Hatinya sangat hancur mendengar perkataan afgan "kamu kenapa sih sa ? bukannya ini yang kamu mau ? harusnya kamu seneng, afgan belajar mencintai rosa" ucap raisa, tangannya memukuli dadanya yang semakin sakit

Raisa bangkit lalu berjalan keluar rumah, raisa berniat menenangkan dirinya di rumah ibunya

di dalam kamar. afgan berdiri di dekat pintu, tampak darah segar mengalir di jari tangannya mungkin akibat afgan meninju tembok kamarnya "raisa maaf" lirih afgan. kata-kata yang keluar dari mulutnya sangat afgan sesali, Afgan sendiri tidak mengerti kenapa dia bisa mengatakan sekasar itu pada raisa

Afgan berjalan ke balkon begitu mendengar suara mobil, dilihatnya mobil raisa keluar dari garansi rumahnya afgan tau raisa pasti akan pulang ke rumah orangtuanya

***

Sudah 1 minggu afgan mendiamkan raisa, setiap pagi afgan pergi dan pulang saat malam. Raisa selalu mencoba untuk membuat afgan bicara padanya, namun nihil Afgan tetap diam.

raisa menatap afgan yang masih tertidur membelakanginya "kenapa sekarang kamu selalu pulang malam ?" tangan raisa menyentuh punggung afgan pelan. airmata raisa menetes, karna kini hanya punggung afgan yang dapat raisa lihat saat tidur. Ucapan pengantar tidur dan kecupan di kening kini tak lagi raisa rasakan, afgan benar-benar berubah

Raisa bangkit lalu berjalan menuju meja riasnya untuk mengambil air minum karna haus, setelah minum raisa kembali ke tempat tidur namun pandangan raisa tak sengaja melihat kotak beludru yang berada di meja lampu dekat afgan berbaring

"ini apa ?" tanya raisa mengambil kotak beludru itu dan membukanya "cincin" raisa menatap afgan berkaca-kaca "makasih afgan, ini indah" ucap raisa tersenyum

Saat ingin menutup kotak beludru itu raisa melihat selembar kertas di dalam kotak "ini ucapannya"

Raisa menangis, tidak menyangka kalau cincin yang di pegangnya bukan untuk dirinya tapi untuk rosa "jadi ini buat rosa" dengan menahan tangisnya, raisa kembali berbaring di sebelah afgan. entah kenapa ada penyesalan di hati raisa

"aku ga suka ini, aku ga mau kaya gini" lirih raisa. tiba-tiba kepala raisa terasa pusing "ah, sssh" raisa merintih kesakitan dan ____

Engingeng bersambung

GARIS TUHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang