raifgan 12

569 21 3
                                    

raisa menyenderkan badannya di senderan  tempat tidur, kemarin dokter telah membolehkan raisa pulang "hay sayang" ucap afgan menhampiri raisa dengan semangkuk dan segelas air putih yang di bawanya, raisa tersenyum

"waktunya makan sayang" afgan meletakan mangkuk dan gelas yang di bawanya lalu mencium kening rasia

raisa tersenyum "kamu ga kerja ?" tanya raisa, afgan menggeleng "aku mau jagain kamu" jawab afgan membelai pipi raisa

tiba-tiba raisa teringat rosa "afgan"

"ya"

"rosa sekarang makin cantik ya" ucap raisa, afgan menatap raisa bingung 'kenapa tiba-tiba raisa memuji rosa ?' batin afgan

"yang pasti ga secantik kamu" jawab afgan tersenyum

"kalau rosa suka sama kamu apa kamu mau sama rosa ?" afgan tersentak mendengar pertanyaan raisa, tidak mengerti apa sebenarnya maksud raisa yang tiba-tiba membahas rosa

"secantik apapun rosa dan kalaupun rosa suka sama aku, aku ga peduli. yang aku tau aku sayang banget sama istriku ini" mata raisa berkaca-kaca, sungguh manis sekali kata-kata afgan

"aku juga sayang banget sama kamu" ucap raisa memeluk afgan 'karna aku sayang sama kamu, aku ingin rosa menggantikan aku' batin raisa

"kamu nangis sayang ?" tanya afgan, karna afgan merasakan guncangan di bahunya dan baju afgan juga terasa basah, raisa menggeleng

"bohong!" tuduh afgan lalu mempererat memeluk raisa

"aku menangis bahagia karna dalam hidup aku ada kamu" 

afgan mengusap punggung raisa lembut "aku lebih bahagia milikin kamu di hidup aku" afgan melepaskan raisa dari dekapannya lalu menggenggam tangan raisa

"jangan berpikir yang tidak-tidak, dan jangan merencanakan sesuatu yang aku ga suka. ok sayang" raisa mengangguk

"pevita ga kesini ?" tanya raisa, afgan menggeleng

"dia ada kelas katanya, makanya dia ga kesini"

"rosa ?"

afgan mengambil semangkuk "makan dulu sayang" suruh afgan menyodorkan sesendok bubur ke raisa

"rosa ga kesini ?" tanya raisa lagi

"aku ga tau" jawab afgan acuh 'aku ga tau perasaan kamu ke rosa, tapi aku akan pastiin perasaan itu tumbuh diantara kalian' batin raisa

raisa memakan bubur dengan pelan "di kunyah sayang terus di telan, jangan di diemin di mulut" ucap afgan menepuk-nepuk pipi raisa

sebentar ya sayang, afgan menekan tombol hijau pada layar hanpone karna hanponenya  berdering "hallo"

"............................"

"aku ga bisa sa, aku mau jagain raisa. maaf ya" ucap afgan menutup telfonnya

"rosa ya ?" tanya raisa setelah afgan meletakan hanpone di atas meja, afgan mengangguk

"pergi aja, aku ga papa kok sendiri" 

"iya aku tau, tapi aku ga mau biarin kamu sendiri"

raisa menatap afgan yang sedang melepaskan kacamata yang dipakainya "kamu ganteng ya kalau ga pake kacamata gini" puji raisa, afgan tersenyum

"baru tau nih, kalau suami raisa ganteng"ucap afgan dengan nada menyindir, raisa tertawa lalu menangkup wajah afgan dan 'cup' raisa mencium bibir afgan singkat, afgan terdiam kaget

"sayang sayang" raisa melambaikan tangannya di depan wajah afgan

"is afgan"

"eh iya iya kenapa ?'

"kamu yang kenapa ?" ucap raisa. afgan memeluk raisa "kenapa ?'' tanya raisa lagi

"sebentar aja" ucap afgan, raisa mengangguk mengerti. mungkin afgan sedang menumpahkan semuau rasa rindunya selama ini pada raisa


*******

next ????

GARIS TUHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang