raifgan_6

708 35 0
                                    

"sayang mau rasa apa ?" tanya afgan, kami sedang berada di kedai eskrim. Pagi tadi tiba-tiba aku ingin makan eskrim dan kami pun ke kedai eskrim yang tak jauh dari rumah kami

"coklat aja" afgan mengangguk lalu memesan eskrim untuk kami

"raisa" panggil seseorang di belakangku, aku menoleh

"ka rossa" dan ternyata ka rossa, dia sahabat afgan dari kecil

"apa kabar ?" ka rossa memelukku

"baik ka, ka rossa apa kabar ?"

"baik, kamu disini sendiri ?" tanyanya, aku menggeleng lalu menunjuk ke afgan yang sedang memesan eskrim

di sela kami mengobrol, sesekali aku memergoki ka rossa sedang menatap afgan. Aku mencoba bersikap biasa saja, namun entah kenapa aku merasa tatapan ka rossa ke afgan seolah berbeda

Afgan berjalan ke arahku dan ka rossa "rossa" ucap afgan

"hai, apa kabar ?"

"baik, kamu gimana kabarnya ?"

"aku juga baik"

Aku diam melihat afgan dan ka rossa yang bertegur sapa menjadi sebuah obrolan, bahkan afgan kini duduk diantara aku dan ka rossa setelah memberikan eskrim yang aku minta.

'ekhem!' aku berdehem, afgan menoleh ke arahku "kenapa sayang ?" tanyanya, haruskah aku memberi tahu kalau aku tidak menyukai ini ?

"aku mau pulang" jawabku berdiri lalu berjalan pelan meninggalkan mereka

"sayang tunggu" afgan berlari mengejarku setelah berpamitan pada ka rossa, entah sopan atau tidak sikapku tadi yang jelas aku tidak suka.

"kamu kenapa sih ?" afgan menghentikan langkahku dengan berdiri di depanku

Aku memeluk afgan "aku ga suka kamu ngobrol sama wanita lain terus aku di diemin" ucapku, aku tidak ingin berbohong atau menutupi perasaanku saat aku tidak suka dengan suatu hal apalagi menyangkut hubungan aku dan afgan

"kamu cemburu sayang, sama rossa ? diakan sahabat aku sayang, masa sama rossa kamu cemburu" ledek afgan, aku semakin meringsek memeluk afgan. ya aku tau rossa sahabatnya tapi aku tetap tidak suka !

"ya udah, maaf yah kalau tadi kamu merasa di diemin sama aku. Sekarang kita pulang yah" aku mengangguk lalu mendongak ke afgan

"gendong" pintaku manja, tanpa berkata apapun afgan lalu berjongkok di depan ku. Aku langsung naik ke atas punggung afgan

"kamu makin berat ya sayang" ucap afgan dengan nada meledek, aku menutup mulutnya dengan tanganku

"aaaa afgan!" aku memukul pelan pundak afgan

"walaupun kamu makin berat, aku tetep sayang kamu" ucapnya

"iyalah aku makin berat, kan sekarang ada kehidupan yang aku bawa selain kehidupan aku"

"iya aku tau, anak kita kan ?" aku mengangguk, lalu melingkarkan tanganku di leher afgan karna rasa kantuk melandaku

"kamu ngantuk ?"

"iya"

"ya udah kamu tidur aja, nanti aku bangunin kalau udah nyampe rumah" aku mengangguk lalu akupun tertidur.

GARIS TUHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang