III. C5: Wedding Invitation.

3 0 0
                                    

" Oh dandellion, iya, biasalah."
"Sejak kapan kalian berpacaran?"
" satu tahun yang lalu."
"Wah, sudah lama juga ya.
Ohiya, aku kesini untuk memberikan undangan pernikahanku Desember nanti, untuk keterangan
yang jelas, sudah tertera diundangan.
Aku harap kalian datang ya. Lupakan saja masa lalu kita ahahahaha" Jelas Dandellion yang membuat mereka berdua kaget.

"Ohh.. Baiklah"
" Sampai nanti ya~" Ucapnya sambil melambaikan tangan dan masuk ke mobil.

Ternyata apa yang Raven pikirkan hanyalah salah
paham belaka, dia sudah percaya diri akan diajak dia pacaran lagi, namun kenyataannya tidak
seperti itu.

"Hei sialan! Jika tahu begini, untuk apa aku melakukan ini? Dan juga, aku harus berpura-pura lagi saat pernikahannya? Ahhh ini melelahkan."
"Ayolah Belle, bantu aku sedikit."
"Ya karena kau sahabatku, jadi aku bisa maklumilah."
" Kau memang sahabatku! Besok aku traktir."
"Sekarang juga bisa."
"Kan kita mau pulang -_- memangnya kau mau tinggal disini? Aku sih tidak."
Sesampainya di apartemen dimana Belle tinggal.

Terlihat Belle yang tampak resah dan bingung. Mengapa ia harus melakukan sandiwara bodoh ini
yang hanya akan membuatnya jatuh hati?
Pertanyaan itu selalu muncul terus-menerus dan
tanpa henti. Untuk menghilangkan penatnya, akhirnya Belle tertidur pulas.

Di lain sisi, terlihat Raven yang sedang merencanakan sesuatu di hari pernikahan mantannya. Tampak sangat serius dari biasanya.
Terdengar suara dering handphone Belle, dan saat dibuka ada pesan dari Raven.

'Hai Belle. Apa aku mengganggumu?'
'Sangat mengganggu. Ada apa?'
' Jangan begitu lah. Aku masih kepikiran satu hal.'
'Apa itu?'
' Apa jadinya ya kalau kita pacaran sungguhan?'
'Jangan konyol, itu tidak akan terjadi.'
' Ah iya, kau benar. Yasudahlah aku tidur ya.'
' Baiklah, selamat tidur'
'Selamat tidur'

Saat membaca pesan itu, membuat Belle jadi semakin berkeringat dingin dan jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya, ntah kenapa ia jadi begini.

Di lain sisi, Raven jadi tampak bingung dan tidak mengerti dengan dirinya. Mengapa ia jadi gelisah seperti ini.

Drama PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang