JUSTICE4INNOCENT.ID
Twitter @kurawa 15 April 09:00 WIB
Setelah melihat hasil laporan dokter di 3 rumah sakit dimana secara fisik tidak ada kerusakan anus marc, ibu theresia tetap mencari2 pelaku. Ibu theresia sudah kepalang basah menceritakan "skenario" kejadian pemerkosaan sodomi atas marc di laporan polisi maupun laporan visum RSCM. Cerita versi ibu theresia yg dengan mudah menggambarkan terjadinya sodomi kpd marc namun termentahkan oleh hasil visum tidak buat dia surut. Ibu theresia hanya mengandalkan hasil lab virus yg dicurigai herpes sebagai satu2nya alat penguat opininya.. dia ngotot harus ada tersangka.
Hanya dengan persepsi marc tidak mau pake celana maka analisa kejadian ada di toilet.. bad guy nya baju biru menurut marc.. artinya cleaner. Bu theresia pun meminta pihak sekolah utk menyiapkan data2 pendukung terutama foto2 pekerja cleaner yg ada di naungan PT. ISS saat itu. Clue yg diperoleh oleh bu theresia menurut pengakuan marc : He and She (2 orang) utk She .. she likes you mom..(by fisik).
Pada tanggal 25 maret 2014 diantar oleh salah seorang karyawan JiS dikirimlah 30 foto pekerja cleaner ISS yg bertugas di JIS kerumah marc... Dengan dibujuk oleh sang ibu dan dibantu oleh karyawan JIS tersebut marc diberikan 30 foto ini utk ditunjuk siapa orang jahatnya... Marc kebingungan dia menunjuk hampir semua orang yang ada di poto tsb.. ada yang 2,3 kali ditunjuk dia.. ibu dan pegawai JIS ini kebingungan.
Akhirnya disepakati dari 30 foto yang ada diperkecil lagi dicari dari check list, cleaners yg pernah kerja di toilet dekat kelas nya marc. Diperkecil lagi menjadi 11 orang foto cleaners.. marc menunjuk 3 orang wanita dimana dari ketiga orang wanita ini yg mirip ibu = Afrisca.
Pihak sekolah blm berputus asa.. dari 11 nama cleaners yg bertugas di toilet dekat kelas marc ternyata ada 3 orang yg konsisten tugas disini. 2 wanita dan 1 pria.. jika mendengar keterangan ibu theresia 1 laki dan 1 perempuan maka diambillah 2 nama saja dari foto tsb.. ini awalnya. Maka muncullah nama Afrisca dan Agun sebagai cleaners yang dicurigai hanya dengan pengakuan sbg pelaku sodomi kepada marc .
Ibu theresia meminta segera dilakukan penangkapan kepada afrisca dan agun iskandar ke pihak sekolah, ditolak krn menganggap ini bukan haknya. Bu theresia agak kecewa, dia katakan kalo begitu saya akan minta tolong teman baik saya yg menjadi penegak hukum juga ( sensor) utk bantu.
Proses pelaporan ke polisi pun dilakukan ibu ke Unit Renakta polda metro jaya.. (sebelumnya hanya ke yanmas utk pelaporan awal). Ibu theresia hanya bermodalkan laporan dari klinik SOS medika bahwa anaknya terkena penyakit kelamin (herpes) jadi pasti sodomi.
Laporan visum dari RSCM tidak dilampirkan oleh bu theresia karena hasilnya tidak menyimpulkan kalo anus marc bermasalah.. cukup dgn herpes. Pihak polisi dari renakta pun ikut tergiring dgn ucapan bu theresia bahwa marc pasti kena herpes penyakit kelamin, mereka tdk baca teliti.
Karena polisi sudah ikut terkontaminasi dgn stigma si ibu maka pada saat pelaporan inilah polisi sarankan utk visum ulang di RS lain (RSPI). Disinilah skandal kedokteran yg besar terjadi dikasus JIS.. ada 2 visum yg dikeluarkan utk 1 kasus si ibu melakukan rekayasa visum. Spt yg gue bilang kemaren hasil visum dari RS pondok Indah inilah yg akan jadi bukti baru buat bebaskan terpidana nanti.. ntar gue bahas yah
Lanjut ke proses pencarian tersangka nya aja dulu yah.. nama afrisca dan agun sdh ditangan kepolisian.. proses penangkapan harus dijalankan. tanggal 1 april 2014 marc diperiksa oleh tim polisi dirumahnya.. kemudian sorenya mereka meminta ijin bersama polisi utk melihat TKP di JIS. Polisi bersama ibu theresia berangkat ke JIS kemudian merekons kejadian sodomi berdasarkan cerita si ibu.. termasuk kejadian di toilet.
Ini penampakan ibu theresia saat melakukan "rekonstruksi" versinya ke pihak polisi di TKP .

Setelah rekonstruksi selesai dibuatlah surat panggilan kepada afrisca dan agun, dibuatlah skenario panggilan kepada 2 orang ini. Afrisca dan agun mengatakan proses penjemputan mereka dilakukan dengan menjebak.. dijemput n dikatakan akan disuruh kerja di gedung TK JIS. Dijemput dengan bis sekolah JIS lalu ditengah perjalanan mereka dipindahkan ke mobil polisi yang sdh menunggu di ditepi jalan..
Afrisca dan agun dibawa ke polda metro.. mereka dikatakan masih berstatus saksi.. saat dikatakan saksi mereka bilang loh kok kami saja? Agun mengatakan kalo gitu panggil juga dong virgiawan alias awan sebagai saksi kan kita kerja bareng saat itu.. nama awan akhirnya ikut jg. Virgiawan pun dijemput oleh karyawan ISS beserta polisi saat itu juga di rumahnya... akhirnya merekapun bertiga di polda metro jaya...
Afrisca dipisahkan ruang pemeriksaannya sedangkan agun dan awan di satu ruangan tersendiri.. interogasi pun dimulai.. ini yang benar2 tegang. Gue sambung nanti sore aja lagi yah.. mau soljum n gawe dulu..  gak apa2 yah... Gue juga harus tahan napas di edisi interogasinya krn ceritanya agak mengerikan.. kalo gak cukup umur dan gak tahan cerita sedihnya skip yah.
Semoga nanti kalian kuat bacanya yah.. gue dapat ceritanya langsung dari mereka saat penyiksaan terjadi ... tapi dipengadilan juga ada sih.
------------------------------
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Petisi Usut Tuntas Kriminalisasi JIS (Jakarta International School)
Non-FictionIni berupa ajakan kepada kita yang masih memiliki kepedulian terhadap rasa kemanusiaan dan rasa keadilan terhadap sesama. Ingat kasus heboh 2 tahun lalu di JIS di mana ada tuduhan sodomi terhadap 7 orang cleaning service JIS, yang melakukan sodomi...