Investigasi 6 : Mengenal Tersangka part 1

439 24 4
                                    

JUSTICE4INNOCENT.ID
Official Support Group for JIS Case by @_kawan8

Investigasi 6 : Mengenal Tersangka part 1

Twitter @kurawa 16 April 10:19 WIB

Gue mau lihat bagaimana keseharian hidup cleaners ini sebelum mereka ditetapkan sebagai tersangka agar kecurigaan & motifnya bisa terjawab. Selepas rampungnya status tersangka kepada 5 orang ini (1 meninggal), aparat menghentikan penetapan tersangka lainnya lagi.. Menurut pengakuan mereka memang ada upaya "minta nama yg lain lagi" namun tidak dilakukan dgn cara yg sadis lagi akhirnya dibiarkan polisi. Bersyukurlah nama2 cleaners yg disebutkan oleh penyidik tapi tdk di iyakan oleh mereka ber 5.. kalo terjadi mungkin ada 10 org yg akan masuk.

Setelah proses BAP rampung kelima orang ini ditampilkan ke media massa mengingat berita penyiksaan merebak terkait kematian azwar. Kelima orang ini dipaksa utk ikut konferensi pers dan harus mengakui semua perbuatannya.. tetapi dgn muka lebam dan hancur gimana dong?

Akhirnya mereka dipaksa menggunakan topeng untuk menutupi kondisi muka mereka saat itu.. ini photonya. (Mulmed).

Mereka tidak boleh bicara apapun saat konferensi pers.. hanya mengangguk jika ditanya.. sudah pasti ada pertanyaan "Kalian pelakunya kan?

Selesai konferensi pers singkat mereka menceritakan betapa sakitnya mereka dihujat oleh wartawan2 yang ada.. kata2 dan sumpah serapah. Makanya wartawan saat itu memiliki kontribusi tdk langsung atas kriminalisasi JIS ini.. kemudian berita negatif ttg mereka pun menyebar. Saat gue tanya mengenai bully wartawan ini mereka hanya berkata inilah hukuman terberat yg akan mereka terima kelak.. masyarakat menghakimi.

"PERSEPSI" dari wartawan inilah yang akhirnya membentuk OPINI masyarakat dan pengadilan kalo 5 orang ini sdh BERSALAH tanpa melihat bukti2. Gue skip untuk proses selanjutnya ke meja pengadilan.. sekarang gue mau melaporkan hasil kunjungan gue kerumah2 cleaners ini...

Rumah pertama yg gue kunjungi adalah zaenal berlokasi di Kedaung, Ciputat.. rumah yg sangat sederhana.. bapaknya asli cirebon ibu betawi. Penampakan Bapak dan Ibu zaenal , mau difoto juga sih  makasih yah pak dan bu .

Zaenal adalah tumpuan keluarga.. dia kerja menjadi cleaners hasilnya diberikan kpd keluarga.. menurut orangtuanya, zaenal rajin beribadah. Selesai bekerja menjadi cleaners (sampai rumah jam 2-3 siang) zaenal mencari tambahan uang dengan jd Ojek .. krn gaji di ISS miris bow. Menurut ibu.. zaenal memiliki fisik yang lemah saat kecil.. zaenal baru bisa berjalan menjelang umur 6 tahun.. dia punya kelainan di tulang. Makanya saat dilakukan pemeriksaan di polda.. zaenal lahnyg paling cepat "mengaku" hanya 20 menit dia sdh "nyerah" keterbatasan fisiknya.

Tuhan maha adil dengan keterbatasan yg dimiliki zaenal dia punya tekad kuat utk mencari nafkah dan penghidupan yang lebih layak. Dengan penghasilan yg minim zaenal mempunyai tekad agar bisa meneruskan pendidikan hingga kuliah.. dia minta ijin ke orang tua nya. Makanya inilah yg sebabkan zaenal harus banting tulang mencari tambahan penghasilan dgn ojek.. dia bersikukuh utk kuliah.

Saat ditangkap polisi, zaenal sudah menempuh semester 5 di salah satu kampus swasta.. luar biasa tekad anak ini utk mencoba hidup lebih baik. Menurut bapak.. zaenal tidak gengsi diteman2 kuliahnya dia tdk bermasalah dengan statusnya sbg OB dan ojek.. yang penting aku hrs lulus. Zaenal belum mau pacaran.. karena menurut dia pacaran pasti harus keluar uang.. yg terpenting saya harus biayai bapak ibu dulu. Bapak dan ibu zaenal selalu mengingatkan zaenal agar ingat Allah.. jgn tinggalkan sholat dan semua itu dilakukan zaenal sbg baktinya. Perpaduan bekerja, belajar dan berdoa ada di rumah zaenal yg sangat sederhana ini.. dia jarang bermain.. justru temannya yg suka kerumahnya. Zaenal memiliki kakak perempuan yg sudah menikah tetapi tetap memiliki keterbatasan ekonomi.. gue sempat ketemu juga dgn kakak perempuannya.

Saat polisi menjemput zaenal dan ditetapkan tersangka maka ibarat kiamat kecil bagi bapak dan ibu.. mereka begitu yakin ini mustahil. Gue juga melihat dan memantau lingkungan rumah zaenal.. sangat banyak anak kecil.. tidak ada pandangan yg aneh atas sikap zaenal kpd anak2. Zaenal kadang mengajar ngaji untuk anak2.. tidak ada kejadian yang spesial.. warga disekitar menganggap zaenal anak yang baik. Orang tua zaenal sangat bangga kepada zaenal.. ow yah kelainan tulang zaenal kadang masih berlangsung hingga dia SMU loh.. ada satu kisah. Saat SMU kelainan tulang zaenal timbul tapi zaenal bersikukuh utk tetap bersekolah.. maka dia minta bapak utk menggedongnya ke sekolah .

Gue gak bisa mengkonfirmasi ke temen sekolahnya.. tetapi cerita bapak yg matanya menggenang air mata cukup meyakinkan gue kisah ini. Rasa cinta antara orang tua dan anak ini mengalahkan semua ego sebagai manusia.. begitu terpukulnya orang tua saat zaenal dituduh sodomi. Saat bapak mengunjungi pertama kali zaenal di polda dia begitu kalap saat melihat zaenal babak belur.. dia histeris mau lindungi zaenal. Bapak menangis saat lihat kondisi zaenal.."Kasih tau siapa yang gebuki kamu nal?" Zaenal terdiam saja.. dia gak mau bapak jd bermasalah.

Akhirnya pesan bapak ke zaenal begini : "Zaenal.. Allah menitipkan kamu ke bapak dan ibu dgn segala cobaannya, jika disini Tuhan mau berkehendak mengambil kembali "titipannya" maka relakan yah Nal.. kamu harus selalu ingat Tuhan (istighfar)" bapak hanya bisa mendoakan. Setelah zaenal resmi ditahan maka semua kebutuhan hidup keluarga diambil alih oleh bapak.. sekarang bapak ngojek tapi kalah dengan Gojek.

Dengan dibantu donasi para simpatisan.. ibu zaenal sekarang berjualan gado2 didepan rumahnya sbg penutup uang ojek bapak yg semakin dikit. Bapak zaenal hanya berpesan ke gue.. mas tolong kami abngu bebaskan zaenal.. dia tidak bersalah.. utk cium kakipun bapak rela. Cukup segini dulu yah ceritanya... istirahat belum mandi dan makan .. nanti gue lanjut di kisah cleanerslainnya.

----------------------------

Bersambung







Petisi Usut Tuntas Kriminalisasi JIS (Jakarta International School)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang