Chapter 2

884 72 10
                                    

♛♛♛

Setelah bercengkrama dengan dua sahabatnya lantas Hongbin pulang ke apartemennya. Sesampainya di kamar ia langsung menjatuhkan tubuh penatnya di atas ranjang.

Sejenak ia memejamkan mata. Semua ucapan ibunya kembali teringat dalam pikirannya. Segera ia membuka mata kembali lalu menggapai sebuah undangan pernikahan yang diberikan oleh ibunya.

"Haruskah aku menjalaninya?" gumamnya. Ia kembali terpaku melihat tulisan di undangan itu.

Hongbin & Saerin

"Saerin?" Ia berpikir sejenak. Rasanya ia pernah mendengar nama itu. Tapi, di mana? Lagipula pemilik nama Saerin di Republik ini tidak hanya satu.

Hongbin melempar kasar undangan itu. Pikirannya kalut sekarang. Apakah harus menjalaninya atau harus berontak dari orang tuanya?  Ia kesal dengan orang tuanya yang menjodohkannya tanpa memberi tahu terlebih dahulu.

***

Drrt... drrttt... drtt...

Ponsel Hongbin bergetar menandakan ada sebuah pesan masuk.

From:  Eomma

Hongbin -ah, appamu memberimu jatah libur selama satu bulan untuk mempersiapkan pernikahanmu. Oh ya, nanti Saerin akan ke apartemenmu. Nanti kalian bisa saling mengenal

Begitulah bunyi pesan dari ibu Hongbin. Sementara itu, Hongbin hanya menghela napas. Ia berpikir bahwa dengan bekerja ia akan sedikit melupakan masalah perjodohannya. Namun, malah ia diberi jatah libur.

TING TONG
TING TONG
TING TONG

Bunyi suara bel apartemen yang ditempati Hongbin. Dengan malas Hongbin membuka pintu apartemennya.

Tampak seorang gadis cantik berdiri dan tersenyum kepada Hongbin.

"Nuguseyo?" tanya Hongbin.

"Joneun Han Saerin imnida." Gadis yang diketahui bernama Saerin itu mengulurkan tangannya.

"Lee Hongbin."

Jadi, ini yang namanya Saerin.

"Masuklah." Hongbin mempersilakan Saerin untuk masuk dalam apartemennya.

"Kau mau minum apa? Jus, teh, susu, soda?" tawar Hongbin.

"Soda saja. "

Hongbin mengambil dua kaleng soda dari kulkas dan memberikan satu untuk Saerin.

"Ini."

"Gomawo,"ucap Saerin tersenyum.

"Jadi apa tujuanmu kemari?" tanya Hongbin.

"Tadi Ny. Lee memintaku untuk ke sini. Dengan aku kemari beliau berharap kita bisa saling kenal," jelas Saerin lalu meneguk soda di tangannya.

"Lalu, kau tidak keberatan dengan perjodohan ini?"

Saerin menghela napas sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Hongbin.

"Sebenarnya aku tidak suka. Mengingat mereka terlalu terburu-buru, kita saja belum saling mengenal satu sama lain. Tapi, aku bisa apa?  Semua sudah disiapkan, aku tidak bisa menghancurkan semuanya," jelas Saerin lalu menegguk soda yang diberikan oleh Hongbin.

"Lalu, bagaimana denganmu?" tanya Saerin balik.

"Sama, aku juga tidak setuju dengan cara mereka. Aku juga tidak bisa apa-apa."

"Jadi, kau tidak menolak?"

Hongbin tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Saerin mengingat sebenarnya ia masih bimbang. Sejenak tidak ada percakapan di antara mereka. Hingga Saerin membuka percakapan kembali.

Our Love [VIXX Hongbin FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang