Chapter 12

574 47 7
                                    

Rating: PG-15

♛♛♛

Hongbin terus melihat apa yang dilakukan oleh istrinya dengan seorang namja. Mereka tampak sedang membincangkan sesuatu.

Menurut analisa Hongbin, namja itu terlihat lebih muda dari Saerin. Namja itu berbadan tinggi, bersurai coklat karamel. Hongbin mencatat ciri-ciri fisik namja itu di kepalanya.

Perhatian Hongbin teralihkan ke Saerin yang ada di kafe itu. Bahkan ia sudah lupa mengenai janji bersama seseorang yang akan menjalani kontrak dengan perusahaan.

Hongbin terus melihat mereka. Pandangan matanya mengisyaratkan bahwa ia tidak suka dengan kedekatan Saerin dengan namja itu.

"Siapa namja itu?"gumam Hongbin. Pertanyaan itu terus bergelayut di benak Hongbin. Selama ini Saerin belum pernah mengenalkan teman-temannya, kecuali teman kerja. Lalu, siapa namja itu.

Saerin dan namja itu tampak dekat. Mereka masih larut dalam perbincangan. Senyum dan tawa selalu menghiasi wajah Saerin. Hal itu tanpa sadar membuat Hongbin merasa cemburu. Ia belum pernah melihat Saerin begitu bahagia seperti saat ini.

"Maaf, Manager-nim." Seorang yeoja tengah berbicara kepada Hongbin.  Namun, Hongbin masih larut dalam pemandangan yang ada di depannya dan tidak menyadari kedatangan yeoja tersebut. Yeoja itu mengikuti sorot mata Hongbin. Seketika ia tersenyum puas melihat apa yang ada di hadapan matanya. Wajahnya memancarkan aura kemenangan. Ia kembali fokus ke Hongbin.

"Maaf, Manager-nim,"ucap yeoja itu sembari mengerakkan telapak tangannya di depan wajah Hongbin. Hal itu berhasil menyadarkan Hongbin dari lamunannya.

"Oh, Jihyun. Ada apa?"ucap Hongbin ketika menyadari keberadaan Jihyun.

"Ah, begini. Tadi Tuan Jang menelpon, beliau berkata bahwa  ada urusan mendadak. Jadi, pertemuan hari ini dibatalkan. Besok beliau akan ke kantor." Jihyun menjelaskan alasannya datang ke mari.

Dikarenakan hari ini pertemuan Hongbin dan Tuan Jang dibatalkan. Akhirnya, Hongbin dan Jihyun kembali ke kantor.

Hongbin melirik Saerin yang masih setia bercengkrama dengan namja tadi. Sorot matanya menunjukkan tidak suka dengan apa yang ia lihat. Namun, Hongbin masih berpikir positif. Mungkin saja itu teman Saerin yang sudah lama tidak bertemu.

Jihyun juga melirik Saerin. Wajahnya menunjukkan betapa senangnya ia melihat keadaan ini. Ia bisa leluasa melancarkan aksinya.

***

From: Saerin

Apa kau masih ada di kantor? Aku sudah sampai.

Hongbin membaca pesan singkat yang dikirim oleh Saerin. Hari ini Saerin mengajak Hongbin untuk makan siang bersama.

Kini, Hongbin sudah berdiri tepat di depan pintu restoran yang dimaksud oleh Saerin. Di sini adalah restoran yang sering mereka kunjungi.

Ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam restoran tersebut. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan dari restoran tersebut. Di sini sudah bagitu ramai dengan pengunjung.

Hongbin masih mencari Saerin. Pandangannya tertuju ke salah satu sudut restoran. Akhirnya, ia menemukannya Saerin di sana. Hongbin berjalan menuju meja Saerin. Namun, langkahnya terhenti. Hongbin melihat namja yang kemarin siang bertemu dengan Saerin. Lagi-lagi Saerin memeluk namja itu di depan mata Hongbin. Rasa kesal, cemburu dan penasaran akan hubungan Saerin dan namja itu pun kembali menjangkiti Hongbin.

Hongbin mengeluarkan ponsel miliknya dan mengetikkan deretan kata di sana. Kemudian, mengirimnya kepada Saerin.

To: Saerin

Our Love [VIXX Hongbin FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang