Chapter 7

627 49 6
                                    

♛♛♛

Seketika ia terkejut melihat pemandangan di depan matanya. Bagaimana tidak terkejut, ketika ia melihat suaminya tengah bermesraan dengan orang lain. Tangan Saerin mengepal kuat. Rasanya sakit melihat itu.

"Ehem," dehem Saerin yang berhasil mengusik kegiatan dua orang di depannya itu.

"Oh! Kau sudah pulang rupanya?" ucap Hongbin dengan nada terkejutnya. Sementara itu, Saerin hanya melempar senyum sebagai jawaban. Tentu saja  senyum kepalsuan.

Saerin memungut kembali tas belanja yang jatuh ke lantai. Ia beranjak menuju dapur untuk meletakkan belajaan. Saerin melirik yeoja yang ada di ruang tamu. Yeoja itu tampak tersenyum sinis kepada Saerin seolah tidak suka dengan kehadiran Saerin.

"Hmm, hari aku membawa sekretarisku untuk mengerjakan proyek perusahaan di sini. Kenalkan nama Jihyun," ucap Hongbin memperkenalkan sekretaris pribadinya itu kepada Saerin.

'Kenapa tidak di kantor saja, bukannya akan lebih leluasa untuk bermesraan,' batin Saerin. Saerin tidak tertarik dengan Hongbin yang memperkenalkan sekretarisnya itu.

"Baiklah, lanjutkan pekerjaan kalian. Aku ingin istirahat," ucap Saerin. Sementara itu, Hongbin hanya membiarkan Saerin untuk istirahat, tanpa mengetahui apa yang dirasakan oleh Saerin.

Saerin menutup pintu kamar  pelan. Ia melirik yeoja bernama Jihyun itu. Yeoja itu tampak senang ketika ia meninggalkan mereka berdua.

Saerin mendudukkan dirinya di tepi ranjang. Tangan kanannya memegang dada kirinya. Rasanya sakit melihat Hongbin bermesraan dengan orang lain di depan matanya.

Tunggu,

Saerin sakit melihat kemesraan Hongbin dengan orang lain. Apa Saerin sudah jatuh cinta kepada Hongbin?

Flashback on

Saerin P.o.V

Kini aku berada di kantor Hongbin. Di depan pintu kantor tepatnya. Tanganku mulai mendorong pintu. Namun, seketika aku menghentikan aktivitasku.

Rasa sakit tiba-tiba menjalar ke seluruh tubuhku. Tatkala aku melihat suamiku sendiri di sana sedang bermesraan dengan orang yeoja lain. Tampak yeoja itu meminta dipangku oleh Hongbin. Tidak hanya itu yeoja itu tampak membisikkan kata-kata di telinga Hongbin. Sementara itu, Hongbin hanya tersenyum. Sepertinya ia (Hongbin) menyukainya. Bahkan terlihat bahagia dengan yeoja itu. Atau jangan-jangan dia adalah kekasih Hongbin sebelum ia menikah denganku.

Aku membalikkan tubuhku. Tak kuat rasanya aku melanjutkan melihat mereka. Akan menambah rasa sakit jika aku terus berada di sini.

Huft, bagaimana ini. Aku tidak bisa masuk ke dalam. Aku mencoba mencari cara agar map ini bisa sampai ke tangan Hongbin. Tiba-tiba staf wanita yang kutemui tadi berjalan ke arahku.

"Permisi, apakah kau bisa memberikan map ini kepada Manager Lee?" pintaku.

"Baiklah, tapi kenapa Anda tidak memberikan langsung kepadanya?"

"Ah, aku ada urusan mendadak,"ucapku berbohong.

"Baiklah, saya akan memberikannya kepada Manager Lee," ucap staf wanita itu.

"Terima kasih. Kalau begitu saya permisi, " ucapku lalu meninggalkan staf wanita itu.

Segera aku pergi dari kantor Hongbin. Rasa sakit masih saja menjangikitiku. Sebelumnya, aku menyepatkan untuk mengirim pesan singkat kepada Hongbin.

***

Aku keluar dari taksi tepat di depan kafe milik Taekwoon oppa. Namun, seketika aku harus menelan kekecewaan. Bagaimana tidak, aku ke mari ingin curhat dengan Taekwoon oppa tapi kafenya ternyata tutup selama dua hari.

Our Love [VIXX Hongbin FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang