Chapter 25 B [Fin]

513 37 6
                                    


"Baiklah mungkin itu yang bisa aku ceritakan pada kalian. Aku harus pergi sekarang, karena sudah ada yang menungguku." Myungsoo bangkit dari duduknya.

"Ne, terima kasih telah meluangkan waktumu hari ini,"ucap Hongbin.

Myungsoo tersenyum lantas beranjak dari kediaman Hongbin dan Saerin.

"Sudahlah, jangan menangis." Hongbin membelai surai milik Saerin.

"Aku bahagia, Bin. Aku tidak menyangka semua akan seperti ini."

Hongbin tersenyum. "Kau tahu, bagaimana pun caranya kita akan selalu bertemu dengan orang yang seharusnya kita temui. "

"Gomawo, Bin."

"Untuk apa?"

Saerin menghapus air matanya. "Karena kau telah menyelamatkanku."

Hongbin mengangguk pelan lalu memeluk Saerin. "Apa kau bahagia sekarang?"

"Tentu, Bin."

***

Hongbin tengah menyiapkan beberapa berkas untuk meeting. Ia masih aktif bekerja walaupun harus meninggalkan Saerin yang kini tengah mengandung sembilan bulan. Hongbin awalnya hendak cuti dan menemani istrinya. Namun, Saerin justru meminta Hongbin untuk tetap bekerja. Akhirnya, Hongbin meminta Hyuk untuk menemani Saerin di rumah.

"Beres."

Meeting akan dimulai tiga puluh menit lagi. Jadi, Hongbin masih bisa bersiap-siap. Tiba-tiba deringan ponsel menyeruak di ruang kerjanya. Hongbin melirik ponselnya.

Hyuk

Hongbin menggapai ponselnya kemudian menerima panggilan dari Hyuk.

"Yoboseyo, Hyuk-ah."

"Hyung, nunna ada di rumah sakit apa kau bisa datang." Terdengar suara Hyuk dengan nada cemas.

"Apa yang terjadi?"ucap Hongbin kaget.

"Sepertinya nunna akan segara melahirkan."

Hongbin mengacak rambutnya. Sebentar lagi ia harus pergi meeting. Sementara itu, istrinya sedang berjuang melahirkan anak pertama mereka.

Hongbin terdiam sebentar. Pikirkannya tengah kalut. Entah ia harus memilih yang mana. Antara memenuhi tanggung jawabnya di kantor atau menemani istrinya yang melahirkan.

"Hyung, hyung? Apa kau mendengarku?"

"Hyuk-ah, aku tidak bisa ke sana sekarang,"ucap Hongbin lemah.

"Nde?"

"Aku ada rapat penting yang tidak bisa aku batalkan."

"Baiklah, aku dan eomma ada di sini. Jika sudah selesai, hyung bisa kemari."

"Iya."

Hongbin menutup panggilan telepon dari Hyuk. Ia mengusap wajahnya. Wajah tampannya kini diselimuti rasa khawatir.

Semoga semuanya berjalan dengan lancar.

Beberapa saat kemudian, Youngjae sekretaris Hongbin mengetuk pintu.

"Maaf, Manager-nim. Sudah saatnya pergi rapat,"ucap Youngjae sopan.

Hongbin mengangguk pelan lalu membawa berkas keperluan rapat di tangannya. Walaupun masih diselimuti kekhawatiran, Hongbin harus tetap fokus dengan pekerjaannya.

Ia keluar dari ruang kerjanya bersama dengan Youngjae. Youngjae merupakan sekretaris baru Hongbin. Setelah kejadian penculikan itu, Hongbin memutuskan untuk mengganti sekretaris pribadinya. Sementara itu, Jihyun dipindahkan tugaskan.

Our Love [VIXX Hongbin FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang