Chapter 11

564 46 3
                                    

Cr. photo : IG | hsh0705

♛♛♛

Hongbin merasa ia mengijak sesuatu. Ada benda yang mengganjal di bawah kakinya.

Ia mengangkat kakinya. Dapat ia lihat bahwa ia mengijak sebuah jepitan rambut berbentuk kupu-kupu berwarna gold metal.

"Milik siapa ini?"gumam Hongbin setelah mengambil jepitan rambut itu. Hongbin membawa jepitan rambut itu, tanpa peduli siapa yang punya.

***

Hongbin sampai di apartemennya. Jari tangannya lihai memencet tombol password apartemennya. Setelah pintu terbuka ia pun masuk ke dalam.  Lantas ia menuju kamar.

Hongbin membuka pintu kamar. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut kamar. Ia melihat Saerin yang tertidur pulas di atas ranjang. Saerin tidur dengan mini dress berwarna putih yang masih membalut tubuhnya. Bahkan ia masih mengenakan sepatu.

Kenapa ia tidak mengganti pakaian?batin Hongbin heran. Lantas Hongbin melepaskan sepatu yang masih setia di kaki Saerin.

Hongbin menarik selimut agar menutupi tubuh Saerin. Hongbin melihat wajah Saerin yang tampak sembap. Selain itu, Hongbin merasakan bahwa mini dress yang dikenakan Saerin basah.

"Kenapa ia tidur dengan pakaian basah seperti ini."

***

Mentari telah menyongsong. Sinarnya yang terang mampu menerobos celah-celah apartemen. Terlihat dua anak manusia masih berlanyar di alam mimpi.

Saerin, menggerakkan tubuhnya. Perlahan ia membuka mata. Ia merasakan ada sesuatu yang melingkar di pinggangnya. Ia melirik tangan Hongbin yang kini melingkar manis di pinggangnya. Dengan hati-hati ia memindahkan tangan Hongbin.

Saerin mendudukkan dirinya di atas ranjang. Rasa kantuk masih menderanya. Bahkan lingkaran mata panda pun menghiasi wajahnya.

"Ada yang aneh?"ucap Saerin. Saerin melihat ke seluruh tubuhnya. Mencoba mencari apa yang aneh dari tubuhnya. Namun, ia tidak menemukannya.

Tubuhnya terasa hangat dari sebelumnya. Saerin bertanya kepada dirinya, ia berpikir bahwa tadi malam ia mengenakan pakaian yang basah. Namun, sekarang terasa hangat. Ia melihat kembali tubuhnya. Ia baru sadar bahwa ia mengenakan baju tidur. Saerin justru bingung, apa ia mengganti pakaiannya ketika tidur. Ia berpikir itu tidak akan terjadi padanya. Mengingat selama ini ia tidak memiliki masalah tidur.

Sejenak ia mengalihkan pandangannya kepada sosok yang masih terlelap. Ia berpikir lagi masalah baju tidur. Jika ia tidak mengganti pakaiannya ketika tidur, apa jangan-jangan ... Seketika mulutnya menganga dan rona merah menyelimuti wajahnya. Ia menggelengkan kepalanya, mencoba menampik apa yang ada di pikirannya.  Ia tidak bisa membayangkan jika apa yang ia pikirkan itu benar-benar terjadi. Sangat memalukan. 

Mata Saerin beralih menatap jam yang sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Ia tersadar lalu melirik seseorang yang ada di sampingnya.

"Bin, bangun. Hongbin. " Saerin mengguncang lengan Hongbin.

"Bin, Hongbin. Bangun." Saerin semakin kencang menggunjang lengan Hongbin.

Perlahan Hongbin membuka matanya, lalu mendudukan dirinya. Tangannya sibuk mengucek mata. Ia melihat ke samping, di sana ada Saerin yang menyunggingkan senyuman manis andalannya.

"Sudah pagi rupanya,"ucap Hongbin beranjak menuju ke kamar mandi. Namun, seketika ia dicegat oleh Saerin.

"Tunggu. "

Hongbin menoleh. "Ada apa?"

"Maafkan aku."

"Eh? Kenapa kau minta maaf kepadaku?" Heran Hongbin.

Our Love [VIXX Hongbin FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang