detektif?

488 29 0
                                    

Vevi pov

Hari pertama sekolah tidak menyenangkan seperti yang kupikir. Aku kira bisa bersenang senang dan melepas rindu dengan kintan.

Setelah bel berbunyi, aku segera membereskan semua buku dan memasukannya ke dalam tas. Reyhan? Bahkan dia sudah kabur 5 menit sebelum bel. Bagaimana aku bisa mengikutinya kalau begini terus?

Aku berjalan gontai keluar kelas, semua murid sudah berlalu lalang disepanjang koridor. Bagaimana caranya aku bisa memata matai reyhan kalau orangnya aja udah kabur duluan, apa yang harus kukatakan pada pak hatta, apa aku harus berhenti dari pekerjaan ini? Tidak! Aku tak boleh berhenti dulu, aku masih butuh uang untuk hidup.

Tiba tiba mataku menangkap sosok yang sejak tadi mengganggu fikiran ku "reyhan" cicitku, ia berjalan dengan seorang cowo ntah siapa aku tak tau, cowo itu memakai seragam yang beda dengan sekolah ku. Cowo itu membawa reyhan ke sebuah warung kecil tidak jauh dari sekolah. Bagaimana aku bisa masuk?

Mungkin aku harus menyamar,biasanya para detektif yamg kutonton di film menggunakan penyamaran nya agar tak ketahuan target. Untunglah aku membawa topi, tangan ku langsung mencari topi dari dalam tas dan memakainya tak lupa aku memakai jaket untuk menutupi seragamku

"Bu kopi nya satu" ucapku sambil menunduk agar tak ketahuan reyhan yang membelakangi ku.

"Weh tam, gimana besok? Kita diajak tanding balapan sama geng kijang" ucap salah satu cowo yang mengajak reyhan tadi, disini ada 5 laki laki termaksud reyhan

"Tenang aja besok gua bawa motor yang kemaren biar kita menang" ucap reyhan dengan nada sombongnya

"Bagus bro! Gua jamin kita bakal menang lawan geng kijang"

"Pastilah! Kita udah ngalahin geng bekicot masa kita gak bisa ngalahin geng kijang"

Aku mengerinyit kan dahiku, nama gengnya aneh, setahuku nama sebuah geng keren keren, kenapa bekicot yang ada disawah dijadikan nama geng?

"Nih neng kopinya"

Aku mendongak ke arah penjual, aku hanya mengangguk tanpa mau mengeluarkan suara takut ketahuan reyhan

"Jam berapa mulainya?" Tanya reyhan

"Jam 12 malem lah! Kalo siang ketangkap polisi bos tama....."

Jadi namanya panggilannya ada dua. Tama untuk diluar sekolah dan reyhan untuk disekolah? apa dia punya kepribadian ganda?

"Yaudah nanti malem gua kabarin oke!, gua balik dulu" reyhan berpamitan dengan temannya dan keluar dari warung.

Ketika aku ingin mengikutinya penjual tadi memanggilku "eh neng bayar dulu main kabur aje! Rugi bandar"

Pikun ku tak pernah hilang ternyata "maaf bu ini uangnya" aku memberikan uang 5000 "kembaliannya?" Tanganku menengadah

"Seribu doang neng, ikhlasin aja ya"

"Seribu juga uang bu, saya juga lagi sekarat"

"Sekaratan saya"

"Saya udah sakarotul maut bu!, duh.. yaudahlah buat ibu aja" aku segera meninggalkan warung itu. Ini namanya pemaksaan, kalian tahu kan arti ikhlas? Tanpa paksaan. Sedangkan tadi ibu itu memaksa.

Mungkin hari ini cukup untuk mematainya, mungkin sekarang ia sudah pulang ke rumahnya. Aku segera berlari menuju parkiran dan menaiki sepedahku, aku tidak punya motor dan ini satu satunya barang yang kubawa dari rumah selain baju.

Kakiku tanpa lelah terus mengayuh sepedah pink ku menuju rumah baruku, ya walaupun ngontrak setidaknya bisa menampungku dan cocok dengan kantongku.

Aku memasuki gang kecil,melewati beberapa rumah berdempet dan kumuh

"Hai neng vera"

"Hai cantik"

Ucap beberapa warga yang masih bujangan ketika aku melewati pos ronda yang biasa dipake untuk kumpul, aku tak menghiraukan ucapan mereka, asalkan mereka tak mengganggu tak masalah bagiku

Ketika sampai dikontrakan, ku taruh sepedahku didepan rumah dan langsung masuk

Hari ini aku akan bermalas malasan dulu, aku masih capek. Ketika mataku ingin terpejam benda tipis di kantongku bergetar, disana tertera nama pak hatta alias bos ku

"Hallo mr"

"Gimana? Kau sudah bertemu anakku? Ganteng kan?" Ucapnya disebrang sana

Sepertinya ia ingin melawak "yes sir!"

"Apa laporan mu hari ini?"

"Dia merokok ditaman belakang, dan besok malam ia akan pergi untuk tanding balap"

Aku mendengar helaan nafas frustrasi "baiklah, pantau ia terus dan segera laporkan ke saya"

"Yes sir!"

Tit!
Sambungan ditutup secara sepihak, mungkin besok akan melelahkan

Krucuk krucuk....

Aku terlalu sibuk ngurusin anak orang sampai sampai cacing diperutku terabaikan "yang sabar ya nak.." ku elus perut ku yang mengamuk meminta jatah. Makan nasi padang enak kali yaa.. aku segera mengganti seragam ku dengan baju kaos berlengan pendek dan celana selutut tak lupa ku kuncir rambut ikal ku yang panjangnya sudah mencapai punggung ku

******
Setibanya di rumah makan, mataku terus mencari tempat yang ternyaman, mungkin didekat jendela lebih enak.

"Mas nasi sama rendangnya, sama es teh satu"

"Iya mba"

Aku langsung menuju tempat yang ku incar

"Pak ton pesen seperti biasa ya"

"Baik bos tama"

Apa aku tidak salah dengar? Penjual itu menyebut nama tama? Mataku langsung mencari sosok tama

"Cari siapa?"

"Cari tam- eh reyhan kok lu disini?" Dia duduk di depan ku sambil menyilangkan tangan di depan dada

Ia menaikan sebelah alisya "lu tau kan ini tempat apa?"

"Tempat makan?"

"Berarti lu juga tau gua ngapain disini"

"Mau makan?"

"Anak pinter" ucapnya mengelus puncak kepalaku. Sentuhannya ber efek besar bagi jantungku. Darah ku mendesir hangat disekujur tubuh dan mungkin wajahku akan sangat memerah dibuatnya

"Ih lu gausah pegang-pegang!" Ku singkirkan tangan nya dari kepalaku

"Lu blushing!"

"Maaf ini pesanannya" pelayan mengantar kan makanan pesanan kami. Syukurlah...

"Makasih"ucapku sambil tersenyum

"Gausah centil lu sama mas mas sini" ucap reyhan

"Kenapa?" Kini alisku terangkat satu

"Lu gamau kan dijadiin istri ke 9?"

"Lu gila! Ya enggaklah"

"Makanya jangan senyum ke orang lain, senyum lu kasih gua aja" ia mulai memancing ku lagi

Sial! Jantungku sudah tak terkontrol lagi, aku dibuat malu olehnya

Dari pada menanggapinya mendingan aku makan saja, tak kuat hayati bang.... aku memakan makananku dengan lahap

"Lu gak makan berapa minggu cantik?"

Uhukk ..uhukk

"Nih minum dulu, makanya nafas kalo makan" dia memberiku minuman

"Lu bisa diem gak? Mendingan lu makan deh"

Dia tertawa cukup besar "ternyata gampang ya bikin lu blushing"

Sial!!!! Tunggu pembalasan ku!

--------------
Minta vote nya.... hayooo hargai karya orang lain, vote if you like or complain if you not like ! Bisa comment ok ;)

Di mulmed vera anindia vinci

keep bad boy [slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang