Babysitter

387 21 0
                                    

Vevi pov

Hari minggu waktu yang paling enak buat tidur seharian, tidur sendiri dikontrakan yang takk terlalu besar tapi sangat cukup untuk ditempati seorang diri. Aku terbangun ketika mendengar nada dering yang berasal dari hp ku.

Tanganku terjulur kesamping mengambil benda tipis itu, ternyata telpon masuk dari bos besar .

Tanganku mengeser layar answer "hallo" ucapku dengan suara serak khas bangun tidur

"Bisa kita bicara?"

Huh? "Sure"

"Saya tunggu di cafe lazaya"

Ada apa lagi ini, jangan sampe tuh bocah buat ulah lagi "eh.. baik"

Sambungan terputus, aku segera bangun dan pergi kekamar mandi

Hanya butuh waktu 5 menit aku sudah selesai mandi, aku bukan tipe cewek yang suka membuat orang menunggu lama. Aku hanya memakai jeans dan kemeja kotak-kotak hitam putih yang lengan nya ku guulung hingga siku tak lupa aku membawa topi.

Kukunci pintu rumah dan segera menaiki sepedah pink ku yang unyu blaem-blaem ini. Baru ingin berangkat kak Tika, tetangga ku yang masih muda keluar, duh emang yaa kalau udah cantik mah auranya terpancar, bikin kesemsem sendiri liatnya. Eh atagfirullah

"Eh vevi mau kemana pagi-pagi?" Suara lembutnya bikin sejuk ditelinga

"Ada urusan penting kak, mau nitip sesuatu?" Tawarku

"Enggak deh vev, yaudah sana hati-hati bawa sepedahnya" pesannya

"Iya kak" aku mengangguk dan pergi menuju cafe yang di janjikan

Kota jakarta emang gak pernah lepas dari macet, polusi seakan menjadi selimut penduduk jakarta dan ruang oksigen seakan menipis. Untung aku bawa sepedah, sedikit mengurangi polusi dan terbebas dari macet, selip kanan-selip kiri saat melewati pedagang kaki lima.

Cafe nya lumayan besar sih, dan kayanya disini yang parkir sepedah cuma aku saja

"Hei!, jangan taruh sepeda disana!" Teriakan seseorang yang memakai baju pelayan

Ia menghampiriku dengan wajah yang kesal "pergi, trus bawa sepedah butut lo, lo gak liat disini yang parkir mobil semua?"

"Saya liat kok mba, tapi saya juga ada acara penting di cafe ini"

"Heh! Lo kira gue mba lo?" Ia terus melihatku dengan intens seperti meragukan sesuatu "lo yakin mau masuk? Emang punya uang?"

"Maaf dia tamu penting saya"

Aku menoleh ke arah samping, sejak kapan pak hatta di sampingku?

Pelayan itu terkejut "ma..af tuan" ucapnya tegagap

"Setelah ini kau tidak akan lagi bekerja disini" kata pak hatta dengan aura dingin

"Ta-ta-pi pak, saya.."

"Bos, jangan kaya gitu kasian dia nanti nganggur" ucapku sok jadi pahlawan kesiangan lagi

"Ya sudah ayo masuk" ajak pak hatta berjalan duluan sedangkan aku masih ditempat melihat pelayan itu tertunduk menyesal

"Udah lah gak ada yang perlu disesali"

Ia mendongak, wajahnya penuh kesedihan tapi beberapa detik kemudian ia menggeleng

"Apa?" Tanya ku bingung

"Maaf nyonya-"

Aku memotong ucapannya "udahlah, gua udah maafin lo kok!"

keep bad boy [slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang