TWENTY - FOUR

888 79 21
                                    

Author PoV

Seohyun memberanikan diri membuka diary Jungkook, tapi diarynya terkunci, Seohyun tersenyum dia menganggap Jungkook sangat menggemaskan sampai menulis diary dan menguncinya.

"Sepertinya aku memang tidak boleh membuka diary ini"

Tok tok tok

"Seohyun, kau ada didalam?"

"Nde eommonim, masuklah"

"Seohyunie, maafkan eommonim mengganggumu, tapi Jungkook bersikeras ingin bicara padamu"

Seohyun tersenyum, dia memang tidak mengaktifkan ponselnya, dia ingin menghindari Taehyung.

"Gwenchana"

Seohyun meraih ponsel yang diberikan oleh Nyonya Jeon, lalu Nyonya Jeon meninggalkan kamar itu.

"Yobeseyo"

"Hyunie, kau tega padaku, kau bilang kau akan langsung menghubungiku"

"Mian, ponselku masih aku matikan"

"Bagaimana? Kau sampai dengan selamat kan? Apa Jimin hyung menggodamu?"

"Aku sampai dengan selamat kookie, buktinya aku sudah bersantai - santai dikamarmu, dan Jimin tidak menggodaku sama sekali, sepertinya dia takut padamu"

"Ah, kau tidur dikamarku? Kenapa di kamarku sih, kan ada kamar tamu"

"Wae? Kau tidak suka aku tidur dikamarmu?"

"Bukan begitu, hanya saja.."

"Wae? Kau menyembunyikan sesuatu ya?" Seohyun terkikik geli, jangan - jangan Jungkook takut jika ketahuan mempunyai diary

"Ani, ah aku lupa tadi Yoona bilang padaku, dia mengirimu email tentang tugas Profesor Song, dia juga sudah memberi materinya, kau tinggal merangkumnya menjadi makalah, nanti jika sudah kirimkan ke email Profesor Song"

"Arra, apa kau punya laptop disini kookie?"

"Ada, tapi lebih baik kau memakai laptop appa saja"

"Yak!! Kau pelit sekali padaku, aku tidak akan merusaknya, aku tidak enak jika harus meminjam pada abeonim"

"Baiklah, ada di laci lemariku, ingat kau hanya memakainya mengerjakan tugas jangan membuka yang lain?"

"Wae? Kau takut aku melihat -lihat koleksi video yadongmu?"

"Yak!! Aku tidak mempunyainya sama sekali, aku ini masih polos"

"Arra arra, kau memang masih polos"

"Ingat ya jangan membuka - buka yang lain"

"Nde Jeon Jungkook, tenang saja, baiklah aku tutup ya"

"Tunggu"

"Kenapa lagi?"

"Terima kasih, kau sudah kembali menjadi hyunieku, obrolan kita tidak serasa canggung"

"Itu karena aku tidak langsung memandangmu kookie, di dekatmu aku harus mati - matian menyembunyikan perasaanku" batin Seohyun

"Sudah ya kookie"

"Hyunie, nyalakan ponselmu, jadi aku tidak usah menghubungimu lewat eomma lagi"

"Arra"

"Baik - baiklah disana, tenangkan dirimu, akan ku suruh eomma memasak makanan yang enak agar kau banyak makan, dan jangan sakit apalagi menangis tidak ada aku yang menggendongmu"

TRUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang