Story 3

56 8 0
                                    

Ketujuh, ada yang berbeda

Seiring waktu berjalan

Kamu semakin aneh dan semakin membuat perasaan ku campur aduk

Marah, kesal, benci, bahkan kecewa pernah kurasakan saat bersamamu

Aku hampir lupa bahwa kita hanyalah sebatas sahabat

Tak akan pernah lebih

Dan tak akan pernah

Ketujuh, aku?

Perasaan cemburu mulai selalu kurasakan

Tapi aku tak tahu mengartikan perasaan ini

Rasanya sakit, sesak dada, perih, dan diri ini merasa rapuh

Sakit nya itu seperti di gores menggunakan silet yang sangat tajam hingga meninggalkan bekas luka yang permanen

Sesak dada, bukan sesak lagi rasanya

melainkan seperti ada sebuah benda memaksakan dirinya yang tumpul untuk menerobos dada ini

Perih, seperti luka yang masih membekas dan tak pernah hilang

seperti jantung yang berhenti sebentar kemudian berdetak lagi

seperti awan yang menutupi matahari walaupun hanya sebentar

Rapuh, seperti pohon yang sudah tak dirawat lagi

Seperti kayu yang sudah mengkeropos karena dimakani oleh ulat ulat disana

Seperti batang pohon yang ditancapi kapak

tinggal menunggu tumbang nya saja

Kedelapan, memang

semuanya mulai berubah

berubah dari yang sederhana lalu berubah menjadi yang mewah

awal yang indah, akhir yang menyedihkan. 

Zidane'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang