K E T U J U H

1.7K 117 1
                                    

"Maybe I'm not the happiest bride in the world, but I was the luckiest secret admirer for my own heart" - Keynara Anadira .

****

"Hidup gak kayak dongeng kalii bu"
.
.
.
.
.
.
.

"Eh kok kamu yang jemput? " Sapa Mira pada seseorang yang baru saja datang dibelakang Kekey. Kekey segera menoleh untuk melihat siapa yang ada dibelakangnya. 

"Kak? " gumam Kekey pelan dan berhasil membuat Revan juga kaget karena melihat Kekey berbincang dengan Mira, gadis yang dicintainya.

Revan segera mengabaikan Kekey dan menatap Mira.  "Iya...  Daniel sibuk." Ucap Revan dan segera mengelus lengan Mira. 

"Ehm Key..  saya pulang dulu ya, selamat menunggu jemputan ya. " Ucap Mira saat Revan sudah menggandeng tangannya untuk menuju mobil. Mira mencubit lesung pipit Kekey sebentar dan langsung masuk dalam mobil.

Tak lama kemudian grab bike yang dipesan Kekey sampai didepannya.  Ya,  Kekey memesan grab bike agar lebih murah.  Karena sekarang ia tak bisa mempunyai uang leluasa karena sumber uangnya bukanlah lagi orang tuanya, melainkan suaminya. Kekey tidak ingin begitu merepotkan Revano, karena Revanolah yang berperan menstabilkan perusahaan Ayahnya saat ini.

"Neng Keynara? " tanya Pak Grab itu dengan ramah.  "Iya Pak" Ucap Kekey dan segera memakai helm yang disodorkan pak Grab padanya.

----------------------

Kekey sedang meminum air putih didapur dan menguncir rambutnya asal.  Ia baru saja memasakkan hidangan makan malam untuk Revan.

Suara decitan pintu apartemen membuat Kekey gugup seketika.  Kenapa ia menjadi takut dan gugup seperti ini. 

Revan segera masuk dan melonggarkan dasinya perlahan, melepas jasnya dan melihat Kekey yang terlihat tegang di meja makan.

"Kakak sudah makan? " tanya Kekey antusias berharap Revan mengatakan belum. 

"Sudah. Makanlah sendiri semuanya,  atau kau bisa membuangnya jika kau sudah kenyang " Ucap Revan tanpa menatap Kekey sedikitpun.  "Iya" hanya itu yang bisa Kekey ucapkan walau hatinya terasa sakit mendengar penolakan. 

"Jangan berpikir aku mencintaimu karena sikap manisku padamu didepan keluarga. Aku hanya menghargai mereka, aku tidak akan dan tidak ingin mencintaimu "

"Iya"

"Dan juga..  kuharap kau tak terbawa perasaan pada akting kita untuk part part selanjutnya. Ini jatah bulananmu, terserah kau buat apa.  Aku tidak peduli" Ucap Revan dan melempar sebuah buku tabungan beserta kartu atmnya. Kekey mencoba mengintip nominal yang ada dalam buku tabungannya. 

"80.000.000" Kekey segera mendelikkan matanya.  " Ini untuk perbulan? " batin Kekey ngeri melihat nominal itu.

"Kak...  ini terlalu banyak,  beri aku 3 juta saja. Itu sudah sisa banyak" Ucap Kekey. 

"Terimalah saja.  Jangan bersikap seolah olah kau tidak menginginkan uangku.  Itu sangat munafik" Kekey merasa tertusuk mendengar kalimat itu.  Tapi lagi lagi hanyalah kata maaf yang terucap dari bibirnya.

Kekey menarik napas dalam dalam dan menahan tangan Revan yang hendak beralih.

"Kak...  terima kasih sudah mau membantu Keluargaku. Sebagai gantinya aku juga akan membantu Kakak untuk segalanya. Aku berjanji,  dan aku sepakat apapun kemauan kakak . " Ucap Kekey.  'Karena aku akan menjadi istri yang baik untukmu' batin Kekey melanjutkan.

"Apa yang bisa kau lakukan? " tanya Revan dingin. 

"Apapun kemauan kakak.  Termasuk jika melindungi orang orang yang Kakak cintai.  Sepertii Bu. Mira atau siapapun itu. "

I'm In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang