REVAN POV
Sinar matahari benar benar tidak mau berkompromi dengan mataku , seenaknya saja menembus pupil mata hingga terasa silau .
Astaga. Kepalaku terasa sangat sakit sekarang , tenggorokanku sangat kering . Kondisiku benar benar mengenaskan , bajuku kusut dan kancing kemejaku yang bahkan masuk tidak sesuai lubangnya . Celanaku juga terpasang asal asalan , seolah memang baru saja dipasang kembali .
Aku ingat , aku mabuk kemarin . Tapi Entahlah , aku tidak begitu mengingat apa yang terjadi kemarin malam . Apa Kekey yang membopongku kesini? Tubuh kecilnya mampu melakukan itu?
Aku segera keluar kamar , hanya untuk ke dapur . Mengambil air putih karena sekarang ini aku memang membutuhkannya . Aku bersumpah bahwa tenggorokanku sampai perih karena kering . Maklum , ini adalah kali keduaku menyentuh alkohol ... Aku tidak begitu suka menyentuh alkohol , menurutku rasanya itu menyengat . Tapi entahlah , hanya karena Jessica... lagi lagi aku berhasil menyentuh alkohol .
Jessica , dia perempuan yang ku cintai setulus hatiku . Aku sangat mencintainya , sedari Putih Abu Abu tak pernah ada yang berubah dari hubunganku dengan dia . Bahkan kami termasuk langgeng , namun 3 hari sebelum acara pertunangan dimulai .. ia menghilang . Bagai ditelan bumi , tidak memperdulikan perasaanku .
Mira? Tentu aku hanya menyayanginya . Aku sayang dia , bukan mencintainya sebagai perempuan . Dia istri sahabatku.. dia perempuan yang sangat baik , berperilaku sangat dewasa . Ia yang menghiburku saat Jessica hilang meninggalkanku dulu , itulah mengapa aku menyayanginya dan aku bertekad akan selalu menjaganya sebagaimana ia menjagaku disaat terpurukku dahulu . She is the best for my bestfriend! . Mengapa aku selalu berkata aku mencintainya? Aku hanya tak mau orang orang mengasihaniku karena belum bisa berpaling dari wanita yang meninggalkanku saat aku bahkan sangat serius dengannya . Dikasihani itu sangat menyakitkan . Aku tak suka itu .
"Kakakk.. airnya tumpah" suara seorang gadis berhasil menyadarkan lamunanku . Keynara . Istriku . Aku menatapnya , aku tidak tahu apa yang kurasakan untuk gadis ini . Aku hanya merasa nyaman dan terlindungi saat dia ada disampingku . Terlindungi? Bagaimana bisa aku merasa hal seperti itu saat badan gadis ini saja sangat mungil dibanding tubuhku . Merasa terlindungi seperti apa yang ku maksud? Aneh .
Dia mengambil gelas dari tanganku dan segera mengambil kain dapur untuk membersihkan air yang tumpah berserakan . Apa yang kupikirkan hingga menumpahkan air dari dalam gelas? konyol .
"Kakak mau minum? duduk saja.. Kekey akan ambilkan " Ucapnya yang masih sibuk membersihkan bekas air yang kutumpahkan . Aku duduk , seperti perintahnya . Aku tak punya tenaga hanya untuk sekedar membalas perkataannya , apa ini yang membuatku merasa terlindungi saat ia ada disampingku? Karena dia perhatian? entahlah .
Sekian detik kemudian dia berjalan menghampiriku dengan segelas air putih ditangan kanannya yang mungil . Cara berjalannya agak aneh menurutku , dan matanya sedikit sembap.. Dia kenapa?
"Terima kasih" Ucapku dan dia duduk didepanku dengan menghindari tatapanku . Ia asik mengoleskan roti tawarnya dengan selai coklat . Aku meminum air didepanku hingga habis tak bersisa . Baiklah , sekarang balik lagi dengannya . Dia kenapa?
"Apa aku merepotkanmu semalam?" tanyaku dan kurasa tubuhnya sedikit menegang . Ini semakin membuatku penasaran , apa yang terjadi semalam? Dia mendongak menatapku dan tersenyum . Lesungnya itu , aku berani bersumpah bahwa itu sangat indah .
"Tidak" ucapnya pelan dan kembali menunduk menatap roti tawar ditangannya . "Apa terjadi sesuatu semalam?" tanyaku lagi . Dia benar benar sedang menghindari tatapanku . Dia menggeleng dan mendongak .
"Tidak ada apa apa . Apa kakak mau makan? maaf Kekey harus kuliah pagi dan bangun kesiangan tadi.. jadi Kekey tak sempat menyiapkan makanan . Ini.. makanlah" Ucapnya dan meletakkan roti yang tadi ditangannya kearahku . Jadi , roti itu untukku? Dia meletakkan roti itu diatas piring dan diarahkan ke depanku .
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm In Love
RomanceBisakah Keynara menjadi tulang rusuk dari seorang Revano yang tidak mencintainya? Kuatkah Keynara untuk menahan goncangan rumah tangga yang dibangun bukan dengan pondasi cinta? Cukupkah satu pondasi cinta untuk mempertahankan satu rumah? Apakah pern...