D U A B E L A S

1.8K 113 18
                                    

Revan merasakan ciuman yang berbeda . Ciuman yang sedang ia lakukan kini terasa pas dan nyaman , entah mengapa .

"Ehmm.. Apaa.. mama menggangguu?" Ucap Mama Revan yang terkejut dan berusaha mengalihkan pandangannya , berusaha tak melihat apa yang sedang anaknya lakukan dengan menantunya itu.

Revan baru saja melepas ciumannya pada bibir Kekey , semua benar benar tidak sesuai rencana . Ia tidak berencana untuk mencium Kekey terlalu lama , tapi entahlah... ciuman itu terasa nyaman bagi Revan .

Kekey membuka matanya perlahan , dengan tangannya yang masih setia mencengkram kerah jas hitam milik Revan .

"Ehm.. mama hanya ingin mengantar dessertnya yang tertinggal dirumah .. ehmm lanjutkan lagi" Ucap Mama Revan dan tersenyum lalu berbalik meninggalkan mereka berdua lagi, setelah meletakkan kotak makanan yang dibawanya ke meja apapun disekitarnya . Ia senang. Apa ia akan cepat mendapat cucu?

Sunyi dan canggung . Itu semua yang dirasakan Kekey , tak pernah menyangka bahwa ciuman pertamanya akan diambil oleh orang yang ia sukai sejak SMA itu .

Wajah Revan masih berada 5 centi didepan Kekey .

"Asal tahu saja , barusan hanya sandiwara" Ucap Revan kemudian dan menjauhkan wajahnya dari wajah Kekey. Kekey terdiam . Sakit hati memang , tapi mengapa ia hanya bisa pasrah?

"Makanlah bersamaku , aku tidak akan bisa menghabiskannya" Revan menggeser kotak makan kearah Kekey yang masih terduduk di meja kerjanya. Kekey masih tidak bisa berkata apapun , masih terkejut atas ciuman tadi .

"Kau berniat mematahkan meja kerjaku ya?" Sindir Revan pada gadis didepannya yang sedari tadi diam saja itu.

"Ekhmm.. maaf" Kekey turun dari meja kerja Revan dan mencoba menstabilkan detak jantungnya yang berdebar tidak karuan .

.
.
.
.
.
.

"Kak , Kakak saja yang makan . Kekey akan makan saat diapartemen " Ucap Kekey dan mempersilahkan Revan memakan bekal didepannya .

"Tidak usah canggung dan gugup karena ciuman tadi . Aku yakin itu bukan ciuman pertamamu , makanlah. Jangan bersikap seperti kau jatuh cinta padaku"

Itu memang ciuman pertamaku dan aku memang jatuh cinta dengan kakakk!!

"Kau tau? ciuman tadi tidak berarti apa apa untukku "

Kekey mengangguk dan melahap kue keju didepannya , melakukan gestur yang setidaknya membuat hal yang baru saja terjadi bukanlah hal yang begitu berarti juga untuknya,namun tanpa sadar .. air matanya mengalir membasahi pipi . Kekey segera kembali meletakkan kue keju ditangannya dengan cepat , berjalan keluar dan meninggalkan Revan , tak mau laki laki itu melihat air matanya . Yang nyatanya , Revan sudah melihat air mata itu . Terlihat jelas bagaimana air mata itu turun dari mata Kekey .

-------

"Duh.. lo ngapain sih kesini ,Vin?"

"Lo tuh yang kenapa woii!! Lo tau gak sih , tadi siang nih.. tiba tiba jantung gue berdebar gak karuan tanpa sebab . Terus gak lama setelah itu , gue ngerasa debaran itu makin kenceng dan perasaan gelisah setelahnya . Itu perasaan lo kan?" Sungut Revina menatap Revan yang sedari tadi hanya mengusap pelipisnya .

"Kok gue sih? ya lo lah.. kan yang ngerasain lo Vin"

"Masalahnya , kalo itu perasaan gue.. kenapa gue jadi berdebar padahal gue lagi enak enak mandi? Terus kenapa gue gelisah padahal si Deval beliin gue blackforest kesukaan gue? Itu gak masuk akal Vannn , ini jelas perasaan lo. "

I'm In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang