"Key... lo mau kemana? baru jam 9 ginii" tepuk Devi pada pundak Kekey yang terlihat semangat seusai kelas mata kuliah pagi itu .
"Gue?? ehmm gue mau kerumah Mama " Ucap Kekey semangat . Ia memang sudah janji untuk pergi kerumah mertuanya tersebut .
"Mama? Bukannya lo panggilnya Bunda ya?" Kening Devi mengerut , karena merasa aneh dengan kata kata Kekey. Kekey menepuk jidatnya pelan. Jelas saja ! Devi kan tidak tahu kalau dia sudah menikah dan mempunyai mertua.
"Ehmm ituu Dev, mama itu tante gue yang udah deket banget. Jadi gue panggilnya mama" Ucap Kekey dan harap harap cemas . Semoga saja alasannya tidak terdengar aneh .
"Ohhh yaudah... mau aja gue ajak ke ruangan Bu Silvi." Ucap Devi dengan wajahnya yang sedikit kecewa . "Ngapain ke ruangan Bu. Silvi, Dev?"
"Ngurus jadwal sama tempat magang . Btw lo ditempatin dimana Key?" tanya Devi yang seketika membuat Kekey tersadar bahwa ia tidak mengetahui tentang hal itu.
"Eh loo pasti gatau deh... Yaudah ntar sekalian gue tanyain ke Bu. Silvi . Bye Key! Ntar sore latihan! Awas gak ikut" Ucap Devi yang pergi meninggalkan Kekey kemudian dan mengarahkan kepalan tangan sebagai aplikasi dari kata katanya barusan .
"Okeee.. Makasiiih dev!" teriak Kekey pada Devi yang sudah lumayan jauh darinya dan melambaikan tangannya .
Kekey segera berjalan dan mencari kunci mobil didalam tas ranselnya , ya kunci mobil . Entah sejak kapan , ia jadi mempunyai hak kepemilikan atas mobil yang bersinggah cantik di parkiran gedung apartemen. Revan hanya menyerahkan kunci mobil itu begitu saja padanya dengan tak mengatakan apapun. Lengkap sudah , dengan begitu .. Kekey semakin terlihat seperti parasit atau mungkin perempuan matrealistis .
"Key....." sapa suara laki laki menyapanya dengan terlihat menatap lekat lekat gerak gerik Kekey yang masih setia mencari kunci mobilnya.
"Eh.. Levin? ada apa?" tanya Kekey menanggapi laki laki yang menyandang status sebagai komting kelasnya itu .
"Lo nyari apaan? ini? " tanya Levin kemudian dan menunjukkan kunci mobil bergantungan kunci miniatur tupai dibawahnya .
"Eh.. kunci gue. " Ucap Kekey lega dan tersenyum . "Eitss" Levin menjauhkan kunci itu dari tangannya saat Kekey hendak mengambilnya .
"Gue kasih... kalo lo mau temenin gue makan siang" Ucapnya sambil tersenyum simpul . Bukan rahasia lagi , kalau laki laki didepannya itu dikabarkan menyukai Kekey . Tapi Kekey tak pernah percaya itu , karena yang Kekey tahu ... Levin terlihat biasa biasa saja . Tidak seperti menyukainya .
"Okee.. tapi jangan sekarang ya... gue buru buru. Ada urusan keluargaa hehe" Ucap Kekey tersenyum dan berusaha meraih kunci mobil yang sengaja dihindarkan oleh Levin.
"Gue pegang omongan lo.. Ntar malem jawab telpon gue" Ucapannya sambil tersenyum dan meletakkan kunci mobil itu pada tangan kanan Kekey . "Oke.. ati atii Vin!" Ucap Kekey dan tersenyum semangat untuk pergi kerumah mertuanya kemudian .
*******
"Kamu pinter banget ternyata masaknya. Gak rugi Revan punya kamuu" Ucap Mama Revan pada Kekey yang sedang menutup tempat bekal yang akan ia antarkan pada kantor Revan kali ini.
Sudah pukul 11.49 dan sekitar pukul 13.00 adalah jam makan siang di kantor Revan. Kekey berharap Revan ehmm setidaknya mau mengincipi makanannya , karena kalau berharap laki laki itu menghabiskan makanannya... sangat terdengar mustahil.
"Kekey berangkat yaa Maaa..." Ucap Kekey dan mencium tangan pada mertuanya tersebut . Entah , Mama Revan merasa nyaman melihat Kekey . Anak muda dengan semangat dan senyum yang juga ikut membuat orang lain bahagia . Itulah yang ia rasakan saat berada didekat menantunya itu . Demi apapun , ia tak pernah terpikir akan mendapatkan menantu seperti Kekey . Secara , Ia selalu bertentangan dengan wanita yang dikencani anak pertamanya itu , kecuali Mira tentunya . Karena ia benar benar perempuan baik hati .
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm In Love
RomanceBisakah Keynara menjadi tulang rusuk dari seorang Revano yang tidak mencintainya? Kuatkah Keynara untuk menahan goncangan rumah tangga yang dibangun bukan dengan pondasi cinta? Cukupkah satu pondasi cinta untuk mempertahankan satu rumah? Apakah pern...