D U A P U L U H T I G A

1.9K 135 12
                                    

Revan mengempaskan punggungnya pada ranjang big sizenya . Ternyata mengurus packing untuk liburan satu minggu tidaklah se-simple di pikirannya . Revan melirik jam dinding kamarnya , sudah menunjukkan pukul 7 pagi .

Revan mengembuskan napasnya pelan , sebentar lagi ia harus berangkat ke Bandara . Sedikit terbesit di benaknya , Apakah istrinya itu sudah siap ?

Revan bangkit dari tidurnya , berniat menuju kamar Kekey . Revan berhenti sebentar setelah berada di depan kamar gadis itu , tidak lain dikarenakan ia mendengar suara gadis itu bernyanyi . Revan mengetuk pelan pintu kamar Kekey , takut mengganggu gadis itu . Tidak ada sahutan , Apa dia tidak dengar ?

Revan mencoba mengetuk lebih keras pintu kamar Kekey , namun tetap tidak ada sahutan . "Keynara?"panggil Revan , namun tetap nihil . Apa sedang banyak kotoran di telinga gadis itu ?

Revan mencoba membuka pintu kamar Kekey , tidak dikunci .

"Apa kau sudah si---'' kata kata Revan tersendat di kerongkongan , tubuhnya membeku setelah melihat pemandangan di depannya . Kekey sedang menari , dengan memakai earphone di telinganya dan hanya memakai celana dalam . Ya , hanya memakai celana dalam ... tidak ada penutup lainnya .

Sedetik kemudian Kekey melihat pantulan wajah Revan pada cermin di depannya . "AAAAAAAAA" Kekey langsung berlari mencari handuk , dan menutup seluruh tubuhnya dengan handuk tersebut.

"Ka---kakak.. ada apa ?" tanya Kekey , jantungnya berdebar kencang . Memalukann !!

"Maaf , aku hanya ingin mengingatkan .. setelah ini kita berangkat " Revan menutup pintu kamar Kekey , memegang dadanya yang berdebar .

"Aku harus mandi " gumamnya dan langsung berlari menuju kamarnya . Ini gila .

**********

Kekey menutup wajahnya dengan bantal , ia sudah siap untuk pergi ke bandara namun ia terlalu malu untuk keluar kamar apalagi setelah kejadian memalukan tadi .

"Ahhh... aku tadi pasti menjijikkan ! aku tidak memakai bajuuu " Kekey mengacak acak rambutnya , tidakkk.. ia tidak mau keluar kamar dan bertemu dengan Revan .

Sebenarnya , Kekey tadi hanya berniat untuk memastikan apakah lukanya sudah tidak sakit jika digunakan untuk melakukan dance . Ia ingin kembali berlatih bersama teman temannya . Ia juga sengaja memakai earphone supaya tidak mengganggu Revan . Tapi apalaaahhh , Revan malah melihat dirinya tidak memakai bajuu !!

Seketika Kekey memegangi dadanya , dadanya pasti terekspos sempurna tadi !! Kekey bodoh ! Masuklah kau ke rawa rawa !

Kekey mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri , menarik napas dan mengembuskannya perlahan . "Tidak apa apa , lagipula kak Revan sudah pernah melihatku telanjang ! bahkan kau sudah melakukannya bersama dia !" gumam Kekey guna menenangkan dirinya sendiri .

"Aaaahhhh.... tapi dia mabuk saat itu , dia tidak sadar Key !! Sementara tadi dia sadar total !! " Sekali lagi Kekey menimpuk kepalanya sendiri dengan bantal . Aku tidak ingin keluar kamar , tidak ... aku akan sampai tua disini !

"Gila ! Tidak mungkin idiot !" Ia menepuk dahinya pelan .

.

.

"Keynara , kau sudah siap?"

Kekey langsung bangkit dari tidurnya tanpa sadar . "Rileks Key , rileks ... pasanglah topengmu kali ini saja " gumam Kekey sembari menempelkan kedua tangan pada dadanya yang berdebar .

"Sudah kak , sebentar lagi Kekey keluar " Kekey menarik kopernya , dan mendorong gagang pintu . Revan terlihat tampan dengan baju santainya dan koper hitam disampingnya . Tampan sekali .

I'm In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang