D U A P U L U H D E L A P A N

2.3K 100 20
                                    

Warning 20++!!
Diperbolehkan untuk usia 17-19 th yang telah menikah.
(Mohon membaca part sesuai dengan usia)

*******

Revan mengumpat dalam hati, sedikit tidak rela ada Jessica disini. Jujur saja ia hanya ingin bersama Kekey sekarang.

"Kau disini?" tanya Revan berusaha tersenyum, menyambut kedatangan gadis itu. Jessica tersenyum dan memeluk Revan erat kemudian, mencium pipi Revan sekilas.

"Ekhmm" Revan berdeham dan menjauhkan dirinya dari Jessica. Bersikap seolah olah tidak ada apa apa.

"Tau darimana aku disini?" tanya Revan dengan memandang gadis berambut panjang yang kini menatapnya.

"Aku selalu tau kamu dimana, Van" Jessica tersenyum dan menggandeng tangan Revan. Revan tidak mengelak, lebih tepatnya ia tidak tau harus berbuat apa. Jika dulu ia akan dengan senang hati, maka sekarang rasanya hanyalah perasaan bersalah. Entah, merasa bersalah pada siapa... Kekey?

Revan tak menjawab perkataan gadis itu, sekarang pikirannya hanya ada di Kekey yang sedang menunggunya.

"Kita harus pergi keliling Bali hari ini... aku kesal karena kamu enggak balik balik ke Jakarta!"

"Ehmm.. hari ini??!" tanya Revan seolah olah tak mendengarnya, padahal Revan mendengar pasti namun pikirannya sedang melayang tidak pada Jessica.

Jessica mengangguk semangat. "Kau tidak kasian padaku yang sudah jauh jauh kesini? lagian kata sekretarismu, ini adalah hari terakhirmu di Bali. Jadi kita harus jalan jalan bersama!" Pekik Jessica semangat, menampakkan senyumnya yang cantik hingga sepertinya semua lelaki disana memandang iri ke arah Revan.

Revan mengumpat dikala ia lupa bahwa ada sekretarisnya di dunia ini. Pastilah Shelly adalah teman baik Jessica.

"Ehmm... aku ada kerjaan, bagaimana kalau nanti malam?" tawar Revan berharap gadis didepannya itu setuju. Ia tidak bisa meninggalkan Kekey sekarang, lebih tepatnya... dadanya memberontak tidak mau.

"Kalau begitu aku ikut kamu kerja" Ujar Jessica tanpa meminta persetujuan.

Kerja apa di sore hari Bali yang indah ini?

"O-oke.. kita jalan jalan" Revan membalasnya dengab tersenyum, tidak mengelak gadis itu menggenggam tangannya. Namun sesegera mungkin Revan mengambil ponsel dalam sakunya dan mengirim pesan pada Kekey.

Tunggu, Apakah ini pertama kalinya ia bertukar pesan dengan istrinya itu?

To: Keynara

Maaf, kau bisa pulang atau ke restoran paling ujung terlebih dahulu... sudah ku pesankan atas namaku... Aku ada urusan, selamat menikmati waktumu...

Send.

Revan menghela napas lega, setidaknya istrinya itu tak akan menunggunya.

*********

"Kau ingat Rendy? Laki laki yang dulu pernah mendekatiku? Dia sekarang sangat mengenaskan, tidak punya uang dan yaa menyedihkan" Ujar Jessica sambil menyeruput minuman berwarna cokelat pudar di depannya. Gadis itu benar benar mabuk.

Revan tersenyum canggung, ia bahkan tidak tau sejak tadi sore apa yang dibicarakan oleh gadis itu. Revan benar benar tidak bisa konsentrasi, waktu sudah menunjukkan pukul setengah 8 malam dan Kekey belum membalas pesannya. Revan semakin tidak tenang, dikala ia baru saja menelepon gadis itu dan hanya deringan yang terdengar.

I'm In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang