"Key?" panggil Revan berhasil membuyarkan lamunannya yang berlari lari entah kemana tadi. Bahkan Revan sekarang berjarak amat sangat dekat dengan dirinya. Kekey bersumpah bahwa jika ada setan lewat sedikit saja di antara mereka... maka mereka akan berciuman. Ah otak, ngayal lagi!
Revan baru selesai membukakan sabuk pengaman Kekey karena gadis itu tak kunjung menggubrisnya sedari tadi.
"Udah ngelamunnya? turun. " Ucap Revan dan segera saja menjauhkan diri dari pandangan Kekey. Keluar dari mobil dan diikuti Kekey kemudian , dengan Kekey yang susah payah menyeimbangi langkah Revan.
Revan mengeluarkan ponselnya, untuk menghubungi dimana sahabatnya itu bertengger . Sementara Kekey tetap saja fokus mengimbangi besar besarnya langkah Revan.
"Kesana.. Ayo cepet" Ucap Revan kemudian dan menggenggam tangan Kekey yang ada di belakangnya. Benar, Revan berjalan... tapi percayalah... Kekey berlari karena genggaman laki laki itu padanya. Perbedaan langkah kaki mereka memang cukup signifikan. Yah bandingkan saja tinggi seseorang sebesar 157 dan 182 cm berjalan beriringan.
Kekey akui, ia sangat senang begitu merasakan tangan Revan yang kokoh menggenggan tangan mungilnya. Terasa nyaman dan begitu melindungi.
Revan berhenti, Kekey juga. Nafasnya tidak beraturan. "Itu dia" gumam Revan langsung saja membuat Kekey ikut melihat ke arah pandang Revan. Daniel sedang berpelukan mesra dengan Mira dan Mira yang memang terlihat sangat berbeda dengan saat ia mengajar di kampus.
Mira yang terlihat di mata Kekey sekarang adalah sosok wanita cantik yang manja dengan pasangannya seolah dunia milik mereka berdua. Tanpa beban, tanpa masalah. Ah, kapan aku bisa merasakan itu dengan Kak Revan?!
"Ekhmm" Revan berdeham kecil membuat Kekey melirik ke arahnya dan berpikiran bahwa lelaki itu pasti cemburu. Sebenarnya, Kak Revan itu suka Bu Mira atau Kak Jessica sih? batin Kekey tanpa sadarnya karena laki laki itu begitu membingungkan untuknya.
Dua sejoli itu menoleh ke arah Kekey dan Revan. Kekey yang tersenyum dan Revan yang menatap dingin.
"Revan!" Pekik Mira dan langsung saja berlari ke arah Revan , memeluknya erat. Revan membalas pelukan itu tak kalah erat. Lagi lagi membuat gelenyar aneh di dada Kekey meraung tidak suka.
Kekey ikut tersenyum saat Mira menatapnya dengan tersenyum. Mira melepas pelukannya pada Revan dan beralih memeluk Kekey erat... Kekey awalnya merasa canggung namun membalas pelukan itu kemudian . Ya, siapa yang tidak canggung jika di peluk oleh dosen sendiri?
"Aduh aduh calon mama... yang mau pergi siapa tapi yang dramatis siapa" suara Daniel dari belakang berhasil membuat pelukan Mira pada Kekey terlepas dan melirik Daniel sebal.
"Aku memang rindu dengan Revan dan Kekey!" balas Mira pada Daniel yang tersenyum usil pada istrinya itu.
"Van, Jagain istri gue ya! Jangan lo tikung tapi!" Daniel beralih berbicara dengan Revan dan dibalas Revan dengan tatapan malas. Namun Revan berpelukan sebentar dengan Daniel sebagai seorang sahabat.
"Jangan lama lama perginya, kasian istri lo" gumam Revan dan disanggupi Daniel dengan anggukan.
"Key..." Daniel beralih menatap Kekey sambil tersenyum. "Jagain istriku ya, jadiin dia temenmu.. nggak usah canggung canggung hanya karena dia dosenmu " Ucap Daniel kemudian dan memeluk Kekey erat. Kekey bingung harus membalas pelukan itu atau tidak, bahkan ia tidak pernah mengira Daniel akan memeluknya.
Mira tersenyum usil, sementara Revan menatap mereka dingin. Apalagi begitu Kekey membalas pelukan itu dengan tersenyum, Revan tak menyukainya.
Bukan tanpa alasan Kekey tersenyum dan membalas pelukan itu, itu karena Daniel membisikkan sesuatu kepadanya yang membuat hati Kekey menghangat seketika.
"Mau ralat perkataanku dulu... Revan bakal jatuh cinta kok" begitu bisik Daniel pada Kekey hingga membuat Kekey tersenyum dibuatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm In Love
RomanceBisakah Keynara menjadi tulang rusuk dari seorang Revano yang tidak mencintainya? Kuatkah Keynara untuk menahan goncangan rumah tangga yang dibangun bukan dengan pondasi cinta? Cukupkah satu pondasi cinta untuk mempertahankan satu rumah? Apakah pern...