"Lo tau Beryl Reymond?"Uhukk Uhukk..
Tiba-tiba Neylia tersedak oleh makanannya. "Napa tiba-tiba lo nanya tuh anak?" Tanya Neylia"Gue penasaran aja." Jawab Serra sekenanya
"Pantas lo penasaran. Anaknya aja misterius. Gue juga penasaran sama tuh anak."
Dengan satu suapan masuk ke mulutnya, Neylia kembali berkata, "Meskipun dia sekelas dengan kita, misteriusnya tingkat dewa lo tau? Sikapnya dingin sama orang yang enggak dikenalnya."
"Anti sosial gitu?" Tanya Serra di tengah perkataan Neylia
Neylia melanjutkan, "Bisa dibilang begitu. Tapi sama sifatnya yang kayak gitu, dia pintar. Makanannya aja buku tiap hari, dan jangan lupa dengan kacamatanya."
Merasa tenggorokannya kering, Neylia menyeruput kotak susu miliknya. "Doyan buku tuh anak. Hahah" Tawa Neylia dan diikuti tawa Serra.
"Kenapa ada anak yang kayak gitu ya? Bosen hidup tuh anak?" Tanya Serra sembari memakan bekalnya.
"Mana gue tau. Bosen enggaknya dia yang ngejalanin, bukan kita. Hahah..." Tawa Neylia
♣♧♣
Angin berhembus dengan sejuk. Menyentuh setiap kulit seseorang dengan nyaman. Terjadi ketenangan dan kedamaian di dalam hatinya. Ini tempat ternyaman ke-3 nya setelah rumah dan di bawah pohon besar di padang rumput. Yap, atap sekolah.
Seorang laki-laki berkacamata memejamkan matanya dan bersandar di tembok atap sekolah. Dan ditemani earphone di telinganya, dan juga buku-buku di samping kanan kakinya.
Brakk..
Pintu untuk menuju atap sekolah terbuka keras oleh seorang laki-laki yang keluar dari pintu itu. Dengan nafas yang tak beraturan, segera ia menghampiri laki-laki berkacamata yang duduk menutup matanya dengan earphone dan buku-bukunya itu.
Ia duduk disebelah laki-laki berkacamata itu dan mulai mengatur nafasnya. Menyadari ada seseorang yang duduk di sebelahnya, dilepasnya earphone dari telinganya dan menoleh pada laki-laki yang masih sibuk dengan nafasnya dan juga rambutnya.
"Kenapa lo? Habis dikejar singa?" Ucapnya dan kembali memandang kedepan.
"Ber, gue tuh nyari lo sampai ke penjuru sekolah. Dan ternyata disini. Capek tau gak?" Jawabnya.
"Lebay tau gak? Emang gue peduli?" Jawab dingin laki-laki berkacamata itu.
Laki-laki ini di buat cengo olehnya, "Memang Ber, sifat lo dingin bak pangeran es." Godanya
"Apaan sih ron? Kaga lucu tau gak." Kesal Beryl pada Aaron.
"Kenyataan bro. Kaga bisa diubah. Haha.." Tawa Aaron puas.
"Terserah." Pasrah Beryl dan kembali menancapkan earphone ke telinganya.
♣♧♣
Semua murid membereskan buku-bukunya dan segera meninggalkan sekolah tempat mereka menuntut ilmu. Ada murid yang dijemput oleh orang tuanya, ada yang menaiki angkutan umum di depan sekolah, dan ada juga murid yang pulang dengan berjalan kaki.
Di dalam kelas, tersisa 5 murid yang masih sibuk membersihkan kelas mereka. Yap, piket kelas. Diantara mereka, Serra dan Neylia termasuk murid yang piket hari ini.
Setelah merasa kelas bersih, mereka pun segera meninggalkan ruang kelas. Dan yang tersisa hanyalah Serra dan Neylia. Mereka masih sibuk dengan handphonenya masing-masing.
《《《《《《《《》》》》》》》》
Di dalam handphone Serra
To : Papa
Pa, Serra sudah pulang. Jemput ya.
《《《《《《《《》》》》》》》》
Di dalam handphone Neylia
Id Line : @Rey_Ber
Beryl Reymond
Tambah
(Ketuk) 'Tambah'
《《《《《《《《》》》》》》》》
"Ney ayo cepat ke gerbang sekolah. Gue mau di jemput." Ajak Serra
"Oh ayo."
Mereka pun segera mengambil tas mereka dan memasukkan handphone mereka masing-masing kedalam tas mereka.
Berjalan di koridor sekolah yang sepi membuat perempuan-perempuan ini berbincang-bincang bebas tentang pelajaran yang mereka lalui tadi. Tiba-tiba-
Bruk
Sebuah buku berjatuhan dikarenakan 2 orang yang tidak sengaja bertabrakan. Dan akhirnya, yang menjadi korban adalah buku-buku tak bersalah itu.
Para pelaku tabrakan tak sengaja ini segera berjongkok dan menyelamatkan korbannya. Buku. Setelah selesai, mereka bangkit secara bersamaan dengan buku di tangan mereka masing-masing.
"Ini." Ucap perempuan menyerahkan buku yang ternyata milik seorang laki-laki yang di tabraknya tadi tanpa melihat wajah laki-laki itu.
"Maaf tidak senga-" Setelah melihat wajah laki-laki itu, Serra kaget dengan laki-laki itu. "-jaa."
"Tidak apa-apa. Terimakasih." Ucap laki-laki itu dan berjalan melalui dua perempuan yang masih termenung dengan orang tadi.
"Dia..." Ucap Serra menggantung.
"Beryl Reymond"
"Beryl Reymond"
Bersambung
Bagaimana kawan? Apakah ceritanya kurang menarik? Menarik? Sangat menarik?
Kritikan dan saran para readers adalah pelajaran bagi author. Dan juga penyemangat author^^Nvr
KAMU SEDANG MEMBACA
His Not 'NERD'
Teen Fiction"Akulah Bintang..." "Dan akulah Bulan..." "Aku datang sebagai Matahari..." →Beryl Reymond← Serra Kraisya. Nama yang selalu ada dihati gue. Gue suka sama dia. Tapi, mungkinkah dia suka sama gue? Dengan sifat dan penampilan gue yang bisa dibilang Nerd...