3. Gantungan

49 3 1
                                    

Setelah mendengar bel pulang sekolah, semua murid bergegas meninggalkan sekolah. Tetapi, seorang murid laki-laki ini membawa tubuhnya dan berjalan menuju ruangan yang di dalamnya terdapat banyak buku yang tertata rapi di suatu rak. Perpustakaan.

"Kau datang nak Beryl?" Tanya ibu penjaga perpustakaan ramah

Beryl tersenyum ramah, "Iya bu." Dan mulai mencari buku yang ingin dia pinjam disana.

Jangan bayangkan Beryl tersenyum ramah seperti laki-laki yang cerah. Senyuman ramah ini terlihat dengan ekspresi datar dan hanya bibir saja yang ditarik ke atas membentuk senyuman.

Setelah kesana-kemari mengelilingi rak buku yang besar, akhirnya Beryl menemukan buku-buku yang ia cari, dan segera membawa pada ibu penjaga perpustakan untuk diberi izin peminjaman.

Beberapa buku yang telah ia pinjam dibawa ditangannya dan mulai berjalan di koridor sekolah.

Dengan membalik-balikkan buku yang ia pinjam, dan tanpa sengaja-

Bruk

Buku-buku yang berada ditangannya berjatuhan di lantai. Beryl pun berjongkok untuk mengambil buku-bukunya. Lebih tepatnya buku perpus.

Beryl berdiri dengan sebagian buku dan buku yang lain

"Ini." Ucap perempuan yang menabrak Beryl dengan kepala tertunduk dan menyerahkan setengah buku yang jatuh tadi.

"Maaf tidak senga-" Perempuan itu menjeda kata-katanya saat melihat wajah Beryl. "-jaa."

"Tidak apa-apa. Terimakasih." Ucap Beryl dan berjalan melalui dua perempuan tadi.

'Dia.. Serra.' Batin Beryl

♣♧♣

"Dia..." Kata Serra menggantung.

"Beryl Reymond."

"Beryl Reymond."

Ucap Serra dan Neylia bersamaan dan saling pandang.

"Baru kali ini gue denger suaranya dengan keadaan sepi kayak tadi." Kata Neylia tidak percaya

"Betul. Kalau dikelas kan ramai." Jawab Serra

Setelah terdiam beberapa detik.

Tringg Tringg... Tringg Tringg...

Serra mengambil handphone nya yang berbunyi

Papa Calling...

Jempol tangan Serra menggeser layar handphone nya yang terdapat berwarna hijau ke kanan. Dan membawa handphone nya pada telinga kanannya.

"Hallo pa?" Sapa Serra

"..."

"Oh iya pa, Serra segera keluar." Jawab Serra

"..."

"Bye pa." Tutup Serra mengakhiri komunikasi dengan ayahnya.

"Ney, gue udah dijemput di depan sekolah. Di suruh cepet-cepet."

"Sudah duluan saja, gue baru ingat kotak bekal gue ketinggalan di kelas." Kata Neylia

"Ohh gapapa gue tinggal dulu?" Tanya Serra

"Sudah cepet, nanti papa lo marah lagi." Suruh Neylia

"Duluan ya Ney. Hati-hati dijalan. Bye." Serra berlari dengan melambaikan tangan pada Neylia. Dan di jawab lambaian tangan oleh Neylia.

Sampai sosok Serra menghilang dari pandangan Neylia, ia pergi kembali menuju ruang kelasnya untuk mengambil kotak bekalnya yang tertinggal.

Sebelum itu, ada suatu benda tergeletak dilantai dan tidak sengaja ditemukan oleh Neylia. Iapun mengambil barang itu.

"Sebuah gantungan?"

Dibalik-baliknya benda tersebut.

"Bentuk bintang..."

"Inisial ini.. 'B.R' .."

Neylia menebak-nebak siapa pemilik gantungan berbentuk bintang yang berkilau itu. Dengan berjalan menuju kelas, Neylia masih tetap mengamati dan berpikir kelas tentang gantungan itu.

"Inisial 'B.R'... Jangan-jangan?"

♣♧♣

"Beryl Reymond." Panggil seorang suster disebuah rumah sakit.

Orang yang dipanggilpun segera memasuki ruangan dokter untuk berkonsultasi.

"Selamat siang nak Beryl." Sapa sang dokter

Beryl pun menjawab, "Selamat siang dok." Sambil menduduki kursi dihadapan sang dokter.

"Bagaimana keadaan nak Beryl?" Tanya sang dokter

"Saya akhir-akhir ini mendengar suara anak kecil di kepala saya." Ucap Beryl. "Saya pikir itu hanya halusinasi saya." Tambahnya.

Sang dokter mendengarkan keluhan yang dilontarkan Beryl dengan serius."Apakah ada masa lalu nak Beryl yang terlupakan?" Tanya Dr. Nicole --Dokter Psikolog-- di rumah sakit itu.

Beryl nampak berpikir sebelum menjawab pertanyaan dari dokter tersebut. "Sepertinya tidak. Tapi, ada suatu barang yang rasanya bisa menghubungkan saya dengan masa lalu saya."

"Tapi saya masih tidak yakin." Tambahnya.

Bersambung

Hello^^ Kembali dengan saya-- Ehh kok kayak acara tipi yak? Hahah Garing :v -,-
Hayyoo siapa yang penasaran dengan kisah selanjutnya? Tunggu di chapter selanjutnya!
Dan jangan lupa berikan kritikan dan saran sebagai penyemangat author ><
Pai pai~~

Nvr

His Not 'NERD' Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang